TIMES MALANG, MALANG – Mahasiswa Pendidikan Fisika Universitas Negeri Malang (UM) membuat tabir surya berbahan kulit bawang merah. Produk ini menjadi juara dua dalam  Youth Bussines Innovation and Strategy Competition (Yubisc) yang digelar Himpunan Mahasiswa Departemen Fisika Universitas Negeri Malang.

Produk inovatif ini dihasilkan oleh Saeful Umam, Tera Kennysrina dan Viona Kirana Ayu. Produk yang diberi nama Sunon juga menjadi juara poster rancangan ide kewirausahaan terfavorit. 

Sunon merupakan produk tabir surya atau sunscreen. Sunscreen Eco-Friendly Non-Karsinogenik Berteknologi Nano Berbahan Kulit Bawang Merah Berbasis Socioenterpreneur Solusi Stigma Beauty Privilege Bagi wanita Indonesia.

Poster Rancangan ide Kewirausahaan Sunon Juara Terfavorit dalam Lomba Yubisc di gedung B22 FMIPA UM. (FOTO: Tim Sunon for TIMES Indonesia).

Saeful yang menjadi ketua tim menjelaskan, kulit bawang merah mengandung spf yang lumayan tinggi, yakni 30 sampai 50 spf. Sun Protection Factor atau SPF adalah ukuran yang digunakan untuk menunjukkan seberapa baik kemampuan tabir surya dalam melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet B (UVB).

“Ide ini muncul karena kita cari tumbuhan atau hewan yang memiliki kandungan spf yang tinggi, nah akhirnya ketemu penelitian tentang kulit bawang merah yang ternyata mengandung spf sangat tinggi,” ujar Saeful Umam kepada Times Indonesia, Selasa (5/9/2023).

Saeful menyatakan bahwa nama Sunon diambil dari penggabungan dua kata yaitu sunscreen (tabir surya) dan onion (bawang). “Tim kita ambil nama Sunon itu karena unik dan pastinya menarik,” ujarnya.

Saeful menambahkan, awalnya, juri Yubisc terkejut dengan adanya rancangan produk Sunon karena kulit bawang merah menurut juri pedas di mata. Namun tim Sunon menyakinkan para juri dengan penjelasan mengenai kulit bawang merah karena terdapat di penelitian. “Awalnya mereka ragu tentang Sunon ini tetapi dengan penjelasan kami, akhirnya mereka percaya,” ucap Saeful.

Produk Sunscreen dari Kulit Bawang Merah. (FOTO: Tim Sunon for TIMES Indonesia)

Tim pembuat Sunon berharap, ide rancangan kewirausahaan ini menjadi produk yang nyata. Tim Sunon juga berharap untuk keberlanjutan usaha akan mendirikan rumah produksi dan memiliki sertifikat BPOM dan MUI. Selain itu tim Sunon akan mengikuti kompetisi lain agar produk ini lebih berkembang. “Semoga setelah mengikuti kompetisi kompetisi lain kami memiliki dana usaha untuk memulai produk Sunon,” ucapnya.

Sebagai informasi, Himpunan Mahasiswa Departemen Fisika Universitas Negeri Malang menyelenggarakan lomba Ide Kewirausahaan. Lomba ini bernama Yubisc atau Youth Bussines Innovation and Strategy Competition yang sasarannya seluruh mahasiswa aktif se Jawa Timur.

Pendaftaran lomba pada tanggal 5 sampai 25 Juli 2023 dan memiliki seleksi 3 tahap. Tim yang mendaftar terdiri dari 3 orang dan yang mendaftar kurang lebih 70 Tim.

Seleksi tahap 1 bisnis model canvas dimulai pada tanggal 15 Agustus 2023 dan yang lolos sebanyak 15 Tim. Seleksi tahap 2 proposal secara lengkap dan yang lolos sebanyak 5 Tim. Lalu pada seleksi tahap 3 melakukan presentasi dan sesi tanya jawab tentang proposal Ide Kewirausahaan yang dilaksanakan di gedung B22 Fakultas MIPA UM, Minggu (3/9/2023). Adapun tim Sunon mampu lolos seleksi tahap 3. (*)