TIMES MALANG, MALANG – Jembatan eks Lori Lowokdoro, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang kini sudah bisa dilewati masyarakat. Jembatan yang direnovasi sejak bulan Oktober 2021 lalu, ternyata kini sudah tak berlantai kayu lagi. Jembatan tersebut kini telah berlantai baja yang dimana tentu lebih kokoh daripada sebelumnya.
Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Diah Ayu Kusumadewi mengatakan, jembatan tersebut bisa dilewati oleh para pejalan kaki dan juga pengendara roda dua.
Tentu, perbaikan yang memakan waktu selama dua bulan tersebut, dilakukan karena struktur jembatan yang sudah mengalami penurunan akibat usia konstruksi.
"Alhamdulilah atas atensi bapak Wali Kota Malang, perbaikan jembatan tersebut tuntas untuk masyarakat," ujar Diah, Kamis (6/1/2022).
Perbaikan jembatan tersebut, menggunakan anggaran APBD Tahun 2021 dengan nilai sebesar Rp951 Juta. Diah mengklaim, landasan yang telah berubah menjadi baja memberikan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat yang melintas.
"Tapi tentunya untuk roda empat tak boleh melintas di sana," ungkapnya.
Jembatan eks Lori Lowokdoro tersebut memiliki panjang 124 meter dan lebar 3,6 meter yang membentang di atas aliran sungai Brantas.
Diah menambahkan, selain untuk keamanan dan kenyamanan masyarakat yang melintas, konstruksinya juga mampu melestarikan nilai sejarah panjang jembatan yang sering dijuluki masyarakat sekitar sebagai "Jembatan Shiratal Mustaqim".
Secara historis, jembatan eks Lori Lowokdoro sudah berdiri sejak masa kolonial Belanda. Dulunya, jembatan tersebut berfungsi sebagai jalur lori pengangkut tebu menuju Pabrik Gula Kebonagung, Kabupaten Malang. Bekas jalur lori itu juga terhubung dengan Pabrik Gula (PG) Krebet, Kabupaten Malang.
"Meski renovasi hanya mengganti lantai dan pondasinya, tetap saja kalau ada kerusakan segera laporkan ke kami," tegasnya.
Peran jembatan yang membentang dari Timur ke Barat tersebut juga cukup strategis, yakni sebagai jalur alternatif pengurai kemacetan di Jalan Gadang, sekaligus penghubung Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang dan Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sukun.
"Tapi untuk keamanan, pengguna Jembatan eks Lori Lowokdoro tetap dibatasi baik dari Jalan Kyai Parseh maupun Jalan Lowokdoro," tandasnya. (*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Deasy Mayasari |