TIMES MALANG, MALANG – Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, mengantisipasi potensi banjir selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Sejumlah langkah mitigasi telah dilakukan, salah satunya dengan membersihkan sampah dan sedimen di sungai, gorong-gorong, serta saluran drainase.
Wahyu memastikan, saat ini tidak lagi ditemukan tumpukan sampah di selokan yang sebelumnya menjadi salah satu pemicu banjir di Kota Malang. Upaya tersebut dilakukan melalui kegiatan kerja bakti bersama masyarakat hingga tingkat RT.
“Sudah kita lakukan minggu lalu saat kerja bakti bersama RT. Beberapa hari setelahnya sempat turun hujan, dan alhamdulillah tidak terjadi banjir lagi,” ujar Wahyu, Sabtu (20/11/2025).
Meski demikian, Pemkot Malang tetap meningkatkan kewaspadaan. Dua posko tanggap bencana telah disiagakan di dua kecamatan sebagai langkah antisipasi menghadapi cuaca ekstrem.
Menurut Wahyu, potensi banjir masih bisa terjadi apabila hujan turun dengan intensitas tinggi, meskipun saluran air telah dibersihkan. Kondisi geografis Kota Malang yang berada di wilayah cekungan turut mempengaruhi risiko tersebut.
“Kita sudah mengantisipasi dan saluran sudah bersih. Tapi kalau intensitas hujan sangat tinggi, itu di luar kendali kita,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, banjir di Kota Malang kerap dipicu oleh limpasan air dari wilayah dataran tinggi di sekitarnya. Bahkan, meski hujan tidak turun di Kota Malang, dampaknya tetap bisa dirasakan apabila curah hujan tinggi terjadi di daerah hulu.
“Kalau di daerah atas hujannya tinggi, meskipun Kota Malang tidak hujan, dampaknya tetap bisa masuk ke wilayah kita,” jelasnya.
Oleh karena itu, mantan Camat Tajinan tersebut menekankan pentingnya kesadaran bersama dalam menjaga lingkungan, tidak hanya di Kota Malang, tetapi juga di Kota Batu dan Kabupaten Malang.
“Ini harus menjadi kesadaran bersama. Saya berharap Malang Raya bisa konsisten dan bersama-sama menjaga lingkungan,” pungkasnya. (*)
| Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
| Editor | : Faizal R Arief |