TIMES MALANG, JAKARTA – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendeteksi adanya peningkatan aktivitas kegempaan Gunung Lewotobi Laki-laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur dalam beberapa jam terakhir dan berpotensi memicu letusan dari gunung api itu.
Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (1/2/2025) malam, mengatakan bahwa aktivitas kegempaan berupa gempa tremor dari Gunung Lewotobi Laki-laki tercatat meningkat setidaknya menjadi sebanyak 10 kali mulai dari pagi pukul 06.00 - 12.00 WITA.
Petugas pos pemantauan Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur sebelumnya juga mencatat serangkaian aktivitas kegempaan vulkanik lainnya pada medio 23-31 Januari 2025.
Dalam periode tersebut Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami juga sudah sembilan kali gempa letusan, 201 kali gempa hembusan, 79 kali gempa harmonik, 12 kali gempa Low Frekuensi, dua kali gempa vulkanik dangkal, 32 kali gempa vulkanik dalam, 14 kali gempa tektonik lokal, 59 kali gempa Tektonik jauh, dan satu kali getaran banjir.
Wafid mengatakan bahwa kondisi kegempaan yang meningkat tersebut mengindikasikan adanya pergerakan fluida ataupun pelepasan gas dari magma yang mengisi rekahan cenderung meningkat, dan rapat pada kedalaman yang dangkal yang bergerak ke arah permukaan.
"Hal tersebut dapat memicu potensi erupsi pada Gunung Lewotobi Laki-laki sehingga warga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan," kata dia.
Status aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki saat ini masih berada pada level III (Siaga) yang ditetapkan pada 24 Desember 2024. Atau turun dari level IV (Awas) yang sebelumnya berlaku sejak letusan skala besar pada 4 November 2024, hingga mengakibatkan sembilan orang meninggal dunia, satu luka berat dan 13 ribuan warga di Flores Timur harus mengungsi.
Badan Geologi merekomendasikan supaya masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki–laki pengunjung ataupun wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 5 kilometer dari pusat erupsi dan sektoral barat daya-timur laut sejauh 6 kilometer.
Kemudian masyarakat juga diharapkan tetap mengikuti setiap panduan kegawatdaruratan bencana dari petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Flores Timur bila terjadi ekskalasi yang signifikan dari Gunung Lewotobi Laki-laki. (*)
Pewarta | : Antara |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |