TIMES MALANG, JOMBANG – Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Malang terpilih, Sanusi dan Hj. Lathifah Shohib, berkesempatan bertemu Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (PM) Republik Indonesia, Abdul Muhaimin Iskandar, di Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar, Jombang, Jawa Timur, Selasa (31/12/2024).
Kedatangan Menko Muhaimin ini, untuk menghadiri puncak acara Haul KH Bisri Syansuri ke 46 dan Nyai Nur Khodijah Hasbullah ke 72, yang bertepatan dengan harlah ke 110 Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar.
Gus Muhaimin masih merupakan buyut dari Kiai Bisri Syansuri, sedangkan Nyai Lathifah Shohib adalah cucu dari Mbah Bisri Syansuri. Keduanya sama-sama mengikuti acara Haul Mbah Bisri Syansuri, yang merupakan salah satu Pendiri Jam’iyyah Nahdlatul Ulama (NU).
Dalam perbincangan nonformal di sela acara haul Mbah Bisri tersebut, Gus Imin menyampaikan bahwa dukungan program nasional di bawah Kemenko PM kepada Kabupaten Malang. Khususnya, yang berkaitan dengan kualitas sumberdaya manusia agar lebih maju dan berkualitas.
Menanggapi hal ini, Cawabup Malang terpilih, Lathifah Shohib mengungkapkan, berterima kasih serta siap menerima dan menjelankan program-program pemerintah melalui Kemenko PM.
"Kami sampaikan, intinya menyambut baik dan siap mendampingi Bupati Malang dalam pemerintahan daerah lima tahun kedepan. Juga sangat bersyukur, adanya program-program Kemenko PM untuk kesejahteraan dan peningkatan (kualitas) sumberdaya manusia di Kabupaten Malang," ungkap Lathifah, Selasa (31/12/2024) malam.
Selain itu, Lathifah juga menyampaikan permohonan doa restu, juga dari masyarakat Kabupaten Malang, agar selama mendampingi Bupati terpilih, HM Sanusi, dengan baik dan dengan akhiran yang baik pula.
"Mohon doa restu untuk bisa mendampingi kepala daerah dengan baik, dan harapannya tentu ada progress (kemajuan) lebih baik untuk Kabupaten Malang ke depannya," demikian Nyai Lathifah.
Acara puncak Haul Kiai Bisri Syansuri atau Mbah Bisri juga akan diisi dengan pengajian (tausiyah) dan doa bersama. Tujuannya, untuk mendoakan dan meneladani KH Bishri Syansuri, sekaligus menjaga dan melestarikan budaya dan tradisi pesantren.
Untuk diketahui, KH Bisri Syansuri adalah salah satu Pendiri Nahdlatul Ulama, yang lahir di Pati, Jawa Tengah, pada 1886 dan wafat terakhir pada tahun 1980.
KH. Bishri Syansuri juga dikenal sebagai tokoh yang sangat dihormati dalam NU, dan memiliki pandangan fiqh moderat yang menginspirasi. Termasuk diadopsinya pandangan fiqih belaiu menjadi UU Nomor 1 Tahun 1971 tentang Perkawinan. (*)
Pewarta | : Khoirul Amin |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |