Berita

Hari Bakti PU ke-76, PJT I Kenalkan Monumen Bersejarah di Sejumlah Bendungan

Senin, 06 Desember 2021 - 15:38
Hari Bakti PU ke-76, PJT I Kenalkan Monumen Bersejarah di Sejumlah Bendungan Dirut PJT I Raymond ketika berziarah dan mengenalkan monumen sejumlah bendungan. (Foto : PJT I for TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANG – Perum Jasa Tirta atau PJT I memperingati Hari Bakti PU ke-76 dengan mengenalkan monumen bersejarah di sejumlah bendungan yang telah ada.

Beberapa infrastruktur sumber daya air yang saat ini dikelola oleh PJT I saat ini memiliki sejarah panjang dalam melakukan pembangunannya.

Monumen pertama adalah Monumen Metro atau yang lebih dikenal dengan sebutan Tugu Metro. Tugu ini terletak di tepi Jembatan Metro yang berada di wilayah Kepanjen, Kabupaten Malang.

Tugu tersebut dibangun dalam rangka menandai kecelakaan tragis yang terjadi beberapa tahun silam, tepatnya pada 21 November 1985 di lokasi setempat. 

Sore itu kendaraan truk proyek yang mengantar pulang 80 orang pekerja Proyek Bendungan Sengguruh terjatuh dan meluncur masuk ke jurang Sungai Metro.

Akibatnya, Sebanyak 49 orang meninggal dunia, dan sisanya luka-luka. Monumen ini berbentuk empat buah bangunan serupa sayap yang mengapit papan trapesium bertuliskan nama para korban dalam kecelakaan maut itu.

PJT-I-Raymond-2.jpg

Selanjutnya, monumen yang berada di area genangan waduk dari Bendungan Wlingi, Blitar dan Monumen Tulungagung Selatan. PJT Napak tilas dengan tabur bunga di sejumlah monumen bersejarah tersebut.

Direktur utama PJT I, Raymond Valiant Ruritan mengatakan, selain Napak tilas di beberapa monumen tersebut, pihaknya juga melakukan kegiatan lainnya.

"Selain itu, dilakukan juga takziah ke beberapa makam para Menteri PU. Diantaranya ke makam Ir. Sutami selaku Menteri PU tahun 1966 - 1978 sekaligus Tokoh PU yang namanya diabadikan sebagai nama Bendungan di Brantas," ujar Raymond melalui rilis tertulis, Senin (6/12/2021).

Lebih lanjut dia mengatakan, juga  tabur bunga dilakukan di makam Ir. Soenarno, Dipl. HE selaku Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah tahun 2001-2004 di Solo, dan Ir. Mananti Sitompoel selaku Menteri Pekerjaan Umum pada kabinet darurat tahun 1948-1949 dan 1950.

"Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya untuk meneladani setiap pengorbanan serta pengabdian yang diberikan dalam pembangunan infrastruktur sumber daya air di Wilayah Kerja PJT I," ungkapnya.

Menurutnya, mengenang sejarah dari para pendahulu penting dilakukan. Karena mereka telah berkorban jiwa, raga dan harta untuk membangun infrastruktur. 

"Ini adalah salah satu cara bagi kami untuk melakukan penghormatan. Dengan kembali mengenal sejarah. Kiranya akan menumbuhkan semangat kami untuk melanjutkan perjuangan mereka dalam merawat dan memelihara infrastruktur yang dihasilkan atas pengorbanan para pendahulu kami," kata Dirut PJT I Raymond Valiant Ruritan.

Pewarta : Binar Gumilang
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.