https://malang.times.co.id/
Berita

FK UB Beri Edukasi Survival untuk Pendaki, Antisipasi Risiko di Ketinggian

Senin, 01 September 2025 - 21:11
FK UB Beri Edukasi Survival untuk Pendaki, Antisipasi Risiko di Ketinggian Pelatihan penanganan kondisi darurat yang dilakukan oleh tim FK UB untuk para pendaki. (FOTO: Achmad Fikyansyah/TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANG – Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB) menggelar program pengabdian masyarakat bertema “Edukasi Bahaya Akibat Ketinggian, Pertolongan Pertama pada Trauma, dan Teknik Survival” di Pondok Kekep, Selecta, Kota Batu, Minggu (31/8/2025). Kegiatan ini menyasar para pencinta alam, khususnya pendaki gunung, agar lebih siap menghadapi risiko saat berada di ketinggian.

Acara ini diikuti oleh 50 pendaki berpengalaman, bukan pemula, dengan tujuan memberikan pemahaman tentang bahaya yang dapat terjadi selama pendakian, serta teknik survival yang benar ketika menghadapi kondisi darurat.

Ketua tim pengabdian, dr. Yuddy Imowanto, Sp.EM, KEC, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian FK UB terhadap keselamatan para pendaki.

“Program ini diinisiasi oleh Fakultas Kedokteran UB dengan sasaran kelompok khusus, yakni para pencinta alam. Kami berterima kasih atas dukungan teman-teman pengelola tiket pendakian dan semua pihak yang terlibat,” ujarnya.

Menurut dr. Yuddy, kegiatan ini memiliki dua output utama. Pertama, meningkatkan kesadaran pendaki bahwa hobi mendaki gunung bukan hanya soal kesenangan, tetapi juga mengandung risiko besar, mulai dari gangguan ringan hingga kondisi fatal yang dapat menyebabkan kematian.

tim-FK-UB-untuk-para-pendaki-2.jpg

“Harapannya, para pendaki lebih waspada, memiliki persiapan matang, dan profesional. Kita tidak boleh terlalu yakin bahwa pendakian selalu aman. Kalau terjadi hal buruk, kita sudah siap menghadapinya,” tambahnya.

Selain edukasi, FK UB juga bekerja sama dengan RS Lavalette untuk pemeriksaan kesehatan paru-paru para peserta menggunakan alat spirometri. Hal ini penting untuk memastikan kondisi fisik pendaki, mengingat aktivitas di ketinggian membutuhkan fungsi paru-paru yang optimal.

Dalam pelatihan ini, peserta mendapatkan literasi dari para ahli, mulai dari dokter spesialis kedaruratan hingga praktisi pendaki berpengalaman. Materi yang diberikan mencakup pertolongan pertama pada trauma saat pendakian, manajemen kondisi darurat di gunung, teknik survival jika terjebak di ketinggian, cara mengurangi risiko hipotermia, dehidrasi, altitude sickness, dan lainya.

“Tujuan kami adalah memberikan bekal pengetahuan agar para pendaki bisa menangani kondisi darurat dengan benar dan menularkannya ke komunitas lain,” tegas dr. Yuddy.

Dengan edukasi ini, FK UB berharap para pendaki semakin siap, tidak hanya secara fisik, tetapi juga mental dan pengetahuan, sehingga hobi mendaki tetap menyenangkan tanpa mengabaikan keselamatan. (*)

Pewarta : Achmad Fikyansyah
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.