TIMES MALANG, MALANG – Nasib Pasar Besar Kota Malang, Jawa Timur yang selama ini masih mengambang, akhirnya menemui titik terang. Pemkot Malang telah merencanakan pembangunan (revitalisasi) Pasar Besar pada tahun 2022 mendatang.
Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, Pasar Besar bakal bergaya bangunan ala Eropa dengan sentuhan modernisasi.
"Yang jelas nanti di sana harus bersih ya. Terus nanti orang datang ke sana itu kan senang, nyaman dan sistemnya nanti di sana zonasi," ujar Sutiaji, Kamis (25/02/2021).
Sistem zonasi yang dimaksud Sutiaji adalah pemetaan para pedagang yang nantinya bakal di sesuaikan dengan jenis dagangan.
"Jadi seperti kalau jualan basah ya satu deret itu basah semua. Terus kalau jualan jajan ya jajan semua di situ. Nanti orang enak tinggal memilih mau beli apa sudah ada zonanya sebelah sini," ungkapnya.
Selain bangunan yang nantinya bakal bergaya ala Eropa, Sutiaji menyebutkan dalam pra design yang sudah ada, Pasar Besar Kota Malang tersebut nantinya bakal dibangun setinggi empat lantai.
Setelah itu, lanjut Sutiaji, dirinya meminta kepada pihak Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang untuk segera membantu merelokasi pedagang.
"Saya minta untuk segera di komunikasikan ke pedagang. Dengan catatan pembangunan itu harus segera dilakukan dan jangan lama," tegasnya.
Sementara itu, Plt Kepala Diskopindag Kota Malang, Wahyu Setianto mengungkapkan, sosialisasi yang akan dilakukannya nanti berkaitan dengan revitalisasi tersebut. Hal itu dilakukan setelah melakukan tahap penyusunan Detail Engineering Design (DED).
"Ini masih proses penyusunan DED. Mungkin dalam waktu setahun ini kami akan pikirkan relokasi pedagang, karena memang jumlahnya banyak," ungkap Wahyu.
Berdasarkan data sementara dari Diskopindag Kota Malang, total pedagang ada sekitar 3.000 dan ada 4.000 pelapak di kawasan Pasar Besar.
Selain itu, untuk pembangunan Pasar Besar sendiri telah dianggarakan senilai Rp 125 miliar yang nantinya bakal di ambil dari APBD induk Kota Malang. Sedangkan untuk DED nanti akan dianggarkan senilai Rp 5,8 miliar yang diharapkan bisa tuntas sebelum pertengahan tahun 2021.
Dirinya menjelaskan, untuk relokasi sendiri nantinya masih ada di sekitar Pasar Besar hingga sampai di kawasan Pecinan. "Karena kalau jauh-jauh pedagang juga gak mau. Kalau jauh lokasinya juga mau di mana. Ya mungkin di samping kanan-kiri pasar," katanya.
Dalam proses pra design sendiri, kata Wahyu pihak Pemkot Malang akan melibatkan akademisi dari Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Saat ini, revitalisasi Pasar Besar Kota Malang masih dalam tahap pemaparan dan belum finalisasi. (*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |