TIMES MALANG, JAKARTA – Perundingan damai Thailand dan Kamboja yang dijadwalkan berlangsung hari ini teranca, gagal terlaksana, Kedua negara sama-sama bersikukuh pada pilihan tempat perundingan masing-masing.
Thailand menginginkan pertemuan itu diadakan di provinsi Chanthaburi, Thailand, sesuai rencana. Namun Kamboja justru minta pembicaraan itu diadakan di Kuala Lumpur, Malaysia.
Thailand beralasan bahwa pertemuan komite perbatasan terakhir diadakan di provinsi Koh Kong, Kamboja, sehingga sekaranglah giliran Thailand untuk menjadi tuan rumah.
Namun Menteri Pertahanan Kamboja, Tea Seiha meminta agar pertemuan tersebut diadakan di Kuala Lumpur dengan alasan keamanan.
"Karena pertempuran yang terus berlanjut di sepanjang perbatasan, pertemuan ini harus diadakan di tempat yang aman dan netral," tulis Tea Seiha dalam surat yang diperoleh AFP pada hari Selasa.
Selasa (23/12/2025) kemarin Thailand menolak permintaan Kamboja itu.
Menteri Pertahanan Thailand, Nattaphon Narkphanit menegaskan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena Thailand bisa memisahkan antara urusan militer dengan diplomatik.
Thailand juga menjamin Chanthaburi aman. "Provinsi ini adalah rencana awal untuk menjadi tuan rumah GBC (Komite Perbatasan Umum) bahkan sebelum pertempuran dimulai," tambah juru bicara Kementerian Pertahanan Thailand, Surasant Kongsiri, kepada wartawan.
Konflik perbatasan yang telah berlangsung lama antara kedua negara anggota ASEAN ini kembali pecah bulan ini, menghancurkan gencatan senjata sebelumnya, dan hingga kini telah menewaskan lebih dari 40 orang serta menyebabkan hampir satu juta orang mengungsi.
Para pejabat dari komite perbatasan kedua negara ini akan mengadakan pertemuan mulai hari Rabu (24/12/2025) hingga Sabtu mendatang, namun mereka masih berselisih tentang tempatnya, dan Thailand menegaskan bahwa apakah pertemuan itu akan terjadi atau tidak bergantung pada Kamboja.
| Pewarta | : Widodo Irianto |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |