TIMES MALANG, MALANG – Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengaku cukup optimis dengan perkembangan Ekonomi Kreatif (Ekraf) di Kota Malang. Bahkan, didepan Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf) RI, Teuku Riefky, Wahyu menyebut bahwa Kota Malang bisa menjadi penopang Ekraf Nasional.
Wahyu mengatakan, Kota Malang siap menjadi daerah terdepan penggerak ekonomi kreatif secara nasional. Ekonomi kreatif kini telah menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional, yang dimulai dari daerah, salah satunya Kota Malang.
"Pak Menteri Ekonomi Kreatif ini sangat-sangat kagum dan terkejut dengan perhatian Pemkot Malang terhadap ekonomi kreatif. Karena selama ini belum ada kota yang fokus dengan peningkatan ekonomi kreatif. Prioritas dari Kementerian Ekonomi Kreatif itu ada pada 7 subsektor. Tapi kami di Kota Malang sudah memfasilitasi hingga 17 subsektor. Dan itu membuat Pak Menteri betul-betul kagum," ujar Wahyu, Rabu (30/4/2025).
Wahyu membeberkan, ekonomi kreatif berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi di Kota Malang mencapai 6,07 persen. Pertumbuhan ekraf sendiri tengah mencapai 5,93 persen dan telah menurunkan pengangguran terbuka menjadi 6,01 persen.
Kesuksesan ini, lanjut Wahyu, tentu tidak lepas dari potensi besar yang ada di Kota Malang. Seperti, jumlah SDM (Sumber Daya Manusia) yang didominasi anak-anak muda, banyaknya perguruan tinggi dan SMA/SMK, ratusan komunitas kreatif, termasuk fasilitas MCC sebagai creative hub di Kota Malang.
Potensi ini kemudian disinergikan melalui kolaborasi bersama antara Pemerintah, Komite Ekonomi Kreatif, pelaku 17 subsektor ekonomi kreatif, dan stakeholder lainnya. Yang pada akhirnya menguatkan ekosistem ekonomi kreatif di Kota Malang.
"Kita tahu sendiri apa yang disampaikan Pak Menteri bahwa ekonomi kreatif ini akan menjadi salah satu mesin baru yang berangkatnya dari bawah. Sejalan dengan itu ekraf di Kota Malang juga berkembangnya secara bottom up, berangkat dari potensi masyarakat Kota Malang. Dan mesin baru ini telah kita buktikan bahwa ekonomi kreatif kita kawal dan kita bina, telah mendorong pertumbuhan ekonomi. Dan semakin membantu pelaku-pelaku ekonomi kreatif menjadi lebih baik," jelasnya.
Wahyu menegaskan bahwa ekonomi kreatif telah menjadi komitmen dalam pembangunan daerah Kota Malang.
"Pada 2025-2029, ekonomi kreatif menjadi salah satu perhatian dalam visi misi kami. Dan ini terimplementasi dalam Dasa Bhakti, juga memang sejalan dengan Asta Kreatif dari kebijakan pusat," tegasnya.
Bahkan, kata Wahyu, komitmen ini telah dibuktikan dengan deretan prestasi di bidang ekonomi kreatif. Seperti Top 3 Inovasi Penghargaan Pembangunan Daerah Nasional, Kota Malang sebagai Kota Kreatif, dan telah terpilih mewakili Indonesia ke Ajang Kota Kreatif Dunia UNESCO.
"Kreatif, kami mengapresiasi sekali apa yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Kota Malang selama ini, mendukung para pegiat ekonomi kreatif. Tidak hanya pilih-pilih, tetapi 17 subsektor termasuk dalam fasilitas yang diberikan; kreatif hub atau MCC," tuturnya.
Sementara, Menkeaf RI, Teuku Riefky berharap bahwa pemerintah pusat dan pemerintah daerah bisa berkolaborasi untuk mendukung bertumbuhnya pembangunan ekonomi nasional.
“Kedepan kami akan terus berkolaborasi dengan Pak Wali yang mempunyai semangat luar biasa mendukung para pegiat ekonomi kreatif di kota Malang. Karena kami yakin bahwa mendukung pegiat ekonomi kreatif itu sama saja juga mendukung bertumbuhnya pembangunan ekonomi nasional yang dimulai dari daerah. Kita melihat kota Malang mempunyai kreatifitas yang luar biasa dan ini perlu kita dukung dan ini juga akan membantu semakin besarnya pertumbuhan ekonomi kota Malang," ucapnya. (*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |