TIMES MALANG, JAKARTA – PT PLN (Persero) bersama anak usahanya, PLN Batam, dan PT Aruna Cahaya Pratama (Aruna PV) baru saja meluncurkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) ground-mounted terbesar di Indonesia. Terletak di Kawasan Industri Kota Bukit Indah (KBI), Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, pembangkit ini memiliki kapasitas 100 Megawatt peak (MWp) dan mulai beroperasi pada Rabu, 28 Agustus 2024.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), Jisman P Hutajulu, menyebutkan bahwa peresmian PLTS ini menandai pencapaian penting dalam transisi energi Indonesia menuju masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan. "PLTS ini dapat memberikan manfaat yang optimal serta menjadi role model untuk sektor industri dan pemegang wilayah usaha lainnya," kata Jisman dalam pernyataan di Jakarta, Jumat (30/8/2024) .

PLTS yang dibangun di atas lahan seluas 80 hektar ini, dikelola oleh PT Aruna Hijau Power (AHP) yang merupakan joint venture antara PLN Batam dan Aruna PV. Pembangkit ini diperkirakan dapat memproduksi sekitar 150 GWh energi bersih setiap tahun, yang setara dengan pengurangan emisi CO2 sebesar 118.725 ton.

Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN, menekankan komitmen PLN untuk mendukung penggunaan listrik hijau dalam sektor industri sebagai bagian dari upaya nasional untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060. " PLN tidak hanya mengalirkan listrik andal tapi juga berkomitmen memenuhi kebutuhan listrik hijau bagi industri di Tanah Air. Inilah wujud komitmen PLN kepada negara untuk menjadi pelopor dalam pemanfaatan sumber energi terbarukan (EBT) dan berkelanjutan," ujar Darmawan.

Dalam proyek PLTS ini, PLN juga bekerja sama dengan PT Tatajabar Sejahtera (TJS) sebagai offtaker dan PT Besland Pertiwi sebagai pemilik lahan. Darmawan menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan sektor swasta dalam meningkatkan ketahanan energi melalui pemanfaatan energi terbarukan.

Adi Dharmanto, Direktur Utama AHP, menyampaikan kepuasan atas penyelesaian proyek yang lebih cepat dari target. "Kami berkomitmen untuk menjadi mitra PLN dalam transisi ke energi baru terbarukan," kata Adi.

Kuky Permana, Direktur Utama TJS, menambahkan bahwa pasokan listrik bersih dari PLTS ini sesuai dengan kebutuhan listrik di Kawasan Industri Kota Bukit Indah. Dengan 244 pelanggan dan beban puncak rata-rata 126 Megawatt (MW), PLTS ini akan mendukung operasional industri di kawasan tersebut dan berkontribusi pada program pemerintah untuk mencapai NZE pada tahun 2060.(*)