TIMES MALANG, JAKARTA – Musim hujan sering kali menjadi tantangan bagi kesehatan anak-anak. Menurut Praktisi Kesehatan Masyarakat, dr. Ngabila Salama, pola hidup bersih dan vaksinasi menjadi kunci utama untuk melindungi anak dari berbagai penyakit.
"Untuk mencegah anak jatuh sakit saat musim hujan, tentunya orang tua perlu membiasakan anak-anaknya dengan pola hidup bersih serta memahami pentingnya vaksinasi,” ujar Ngabila kepada ANTARA di Jakarta, Selasa (3/12/2024).
Musim hujan, lanjutnya, membuat anak-anak rentan terhadap berbagai penyakit seperti infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), pneumonia, demam berdarah, diare, hepatitis A, leptospirosis, penyakit kulit, hingga flu Singapura.
Penyakit tersebut dapat dicegah dengan langkah sederhana, seperti mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah bermain. Orang tua juga dianjurkan mengajarkan anak untuk menghindari kerumunan dan menggunakan masker saat tidak sehat, seperti yang dikenal dengan prinsip 3M: Menutup mulut saat batuk, Menggunakan masker, dan Menjaga jarak.
“Bagi anak yang senang bermain hujan-hujanan, pastikan mereka mandi setelahnya untuk mengurangi risiko infeksi kulit atau masuk angin,” kata Ngabila.
Pakaian hangat seperti jaket, kaus kaki, dan sepatu juga disarankan untuk menjaga suhu tubuh anak tetap stabil. Selain itu, jas hujan dan payung sebaiknya selalu tersedia dalam tas anak agar mereka terlindungi saat tiba-tiba hujan.
Ngabila juga mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Rumah yang bersih dari lalat, nyamuk, dan tikus dapat mencegah penyebaran penyakit. "Segera buang air di genangan untuk mencegah nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak," tegasnya.
Dari sisi pola makan, asupan nutrisi yang seimbang dari sayur, buah, protein, dan karbohidrat penting untuk memperkuat daya tahan tubuh anak. Selain itu, konsumsi air putih yang cukup juga diperlukan meski cuaca dingin.
Ngabila mengimbau para orang tua untuk rutin memeriksakan kesehatan anak ke dokter. “Segera konsultasikan dengan dokter jika anak menunjukkan gejala seperti demam berkepanjangan, lemas, atau muntah-muntah,” ujarnya. (*)
Pewarta | : Ferry Agusta Satrio |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |