TIMES MALANG, KALIMANTAN TIMUR – Memperingati Hari Desa 2025, Indonesia berada pada titik kritis dalam mewujudkan transformasi desa yang tidak hanya maju secara lokal, tetapi juga dapat bersaing di tingkat global.
Salah satu elemen kunci untuk mencapai tujuan ini adalah pengembangan teknologi dan talenta desa yang akan menjadi penggerak utama dalam menciptakan konektivitas global.
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital dan revolusi industri 4.0, desa memiliki potensi besar untuk berkembang, asalkan diberi akses yang memadai terhadap infrastruktur digital dan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, telah menyampaikan pentingnya desa yang terhubung dengan teknologi sebagai pendorong kemajuan ekonomi, sosial, dan budaya desa di era digital ini.
Pengembangan teknologi di desa menjadi langkah awal yang krusial untuk mempercepat integrasi desa dengan dunia luar. Akses internet yang cepat dan merata di seluruh pelosok desa akan membuka peluang besar bagi masyarakat desa untuk memanfaatkan berbagai layanan digital yang mendukung pertumbuhan ekonomi.
Dengan teknologi, produk-produk lokal desa, seperti kerajinan tangan, hasil pertanian, dan produk kuliner, dapat dipasarkan langsung ke pasar global. Misalnya, melalui platform e-commerce, para pelaku usaha di desa dapat menjangkau konsumen internasional tanpa harus bergantung pada perantara, yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat desa.
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar juga menegaskan bahwa untuk menciptakan desa yang cerdas, pemerataan akses internet harus menjadi prioritas. "Konektivitas digital merupakan syarat utama bagi desa untuk berkembang, untuk meningkatkan perekonomian, dan untuk membangun kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Pengembangan talenta desa juga menjadi bagian integral dari menciptakan desa yang siap bersaing secara global. Pemuda desa, yang menjadi generasi penerus, harus dipersiapkan dengan keterampilan digital dan kewirausahaan yang relevan.
Pendidikan dan pelatihan di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK), serta pengembangan kemampuan dalam bidang kewirausahaan digital, akan membuka peluang besar bagi mereka untuk menjadi penggerak utama dalam perekonomian digital.
Pemerintah melalui berbagai program, seperti Program Desa Digital, telah berupaya untuk menyediakan pelatihan keterampilan teknologi bagi pemuda desa. Dengan pelatihan yang tepat, mereka akan dapat memanfaatkan teknologi untuk menciptakan solusi inovatif yang sesuai dengan kebutuhan lokal, sekaligus memperluas jangkauan mereka ke pasar global.
Pengembangan talenta desa yang berbasis pada kreativitas dan keterampilan digital juga dapat menciptakan lapangan kerja baru yang tidak bergantung pada sektor tradisional. Talenta desa dapat berkembang di berbagai sektor, seperti pengembangan aplikasi digital, desain grafis, pemasaran online, hingga pembuatan konten kreatif yang dapat dinikmati di seluruh dunia.
Keterampilan-keterampilan ini tidak hanya relevan untuk menciptakan peluang pekerjaan baru, tetapi juga untuk memperkuat daya saing desa di tingkat global.
Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa desa harus menjadi pusat inovasi dan pertumbuhan ekonomi berbasis digital. "Desa yang maju adalah desa yang cerdas dan terhubung dengan dunia. Konektivitas global dimulai dari desa, dan kita harus memastikan desa bisa berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi digital Indonesia," ujar Presiden Jokowi.
Sebagai upaya nyata, pemerintah juga telah menggulirkan berbagai program untuk mempercepat digitalisasi desa, termasuk pemberian bantuan infrastruktur teknologi dan pelatihan untuk pengembangan kapasitas SDM desa.
Dengan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat desa, pengembangan desa berbasis teknologi dan talenta lokal akan menciptakan ekosistem yang inklusif, di mana setiap desa memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang dalam perekonomian digital.
Hari Desa 2025 seharusnya menjadi titik tolak untuk mempercepat transformasi desa melalui teknologi dan pengembangan talenta. Desa-desa yang kini masih tertinggal dalam akses dan pemanfaatan teknologi harus segera diberdayakan agar tidak tertinggal dalam kompetisi global.
Konektivitas digital dan peningkatan kualitas sumber daya manusia desa akan memperkuat ketahanan ekonomi nasional dan membuka peluang bagi Indonesia untuk berperan lebih besar di pasar global. Kini saatnya untuk bergerak bersama menuju desa yang maju, cerdas, dan siap bersaing di dunia internasional.
***
*) Oleh : Rosyid Nurrohman, S.M., M.AB., Dosen Prodi Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman Kalimantan Timur.
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id
*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]
*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.
*) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Pewarta | : Hainorrahman |
Editor | : Hainorrahman |