https://malang.times.co.id/
Opini

Urgensi Literasi Perubahan Iklim

Kamis, 23 Januari 2025 - 18:56
Urgensi Literasi Perubahan Iklim Dony Purnomo, Guru Geografi SMAN 1 Purwantoro.

TIMES MALANG, WONOGIRI – Perubahan iklim merupakan isu yang hangat diperbincangkan saat ini. Hal ini karena efek perubahan iklim begitu terasa saat ini. Musim tidak menentu, panas di bumi yang begitu menyengat atau curah hujan yang ekstrim, hingga pada isu mengenai  mencairnya lapisan es dikutub.

Dalam laporan yang berjudul What a waste 2.0 yang disusun oleh world bank menyatakan bahwa pada tahun 2050 mendatang diproyeksikan sampah global mencapai 3,40 miliar ton atau meningkat sekitar 70%. 

Begitupula di Indonesai sampah masih menjadi masalah yang serius, laporan UNEP menyatakan bahwa Indonesia berada diurutan kedua penghasil sampah plastik di dunia setelah China. 

Besarnya sampah yang dihasilkan akan berpotensi menimbulkan emisi gas rumah kaca selanjutnya akan menimbulkan pemanasan global. Salah satu penyebab pemanasan global adalah adanya gas metana yang dihasilkan oleh sampah. 

Berdasarkan indek pemanasan global atau global warming potential (GWP) emisi yang dihasilkan meta memberikan dampak 21 kali lipat dibandingkan dengan emisi karbon dioksida.

Kenyataannya, perubahan iklim belum menjadi kesadaran bersama untuk melakukan gerakan bersama utamnya generasi z. Untuk menumbuhkan kesadaran bersama generasi z terhadap isu perubahan iklim maka diperlukan program-program untuk meningkatkan pemahaman mengenai perubahan iklim di lingkungan pendidikan. 

Porter & weaver (2012) menyatakan bahwa pendidikan yang tepat adalah kunci dalam membangun pemahaman publik tentang tantangan iklim dan dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari.

Dalam literasi perubahan iklim melalui integrasi dalam kurikulum setidaknya bada dua pilar yang harus dipahami oleh peserta didik dan guru yaitu: Pertama, memahami mengenai perubahan iklim mulai dari penyebab, proses, hingga dampaknya bagi kehidupan.

Kedua, memahami langkah mitigasi terhadap perubahan iklim sehingga mereka mampu untuk mengantisipasi terjadinya fenomena perubahan iklim.

Untuk dapat mewujudkan dua pilar besar dalam literasi perubahan iklim ini dapat dilakukan melalui beberapa upaya konkret yaitu: Pertama, Menyisipkan isu perubahan iklim dalam pembelajaran. Di Indonesia belum ada mata pelajaran khusus mengenai perubahan iklim. 

Untuk dapat memberikan pemahaman perubahan iklim ini maka dapat dilakukan dengan meyisipkan materi perubahan iklim dalam tema pembelajaran yang sesuai. Tentunya dengan tema-tema aktual saat ini agar dapat menarik minat peserta didik.

Kedua, Meningkatkan minat baca peserta didik. Salah satu sarana untuk memahami fenomena adalah dengan membaca. Melalui kegiatan membaca maka peserta didik dapat menyerap berbagai informasi mengenai perubahan iklim. 

Sekolah perlu menyediakan bahan bacaan yang memadai mengenai perubahan iklim. Sekolah juga perlu memberikan keterampilan kepada peserta didik untuk memilih dan memilah informasi yang valid mengenai perubahan iklim sehingga terhindar dari berita hoaks.

Ketiga, Menyelenggarakan pembelajaran berbasis proyek. Melalui pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan kecakapan peserta didik dalam pemecahan masalah. 

Peserta didik diharapkan mampu menyelesaikan masalah perubahan iklim melalui proyek yang diselenggarakan dalam pembelajaran. Misal mendaur ulang sampah plastik menjadi aneka produk hiasan dinding, melakukan penanaman pohon dan aneka kegiatan lain.

Keempat, Gerakan pembiasaaan. Gerakan pembiasaan ini akan melatih peserta didik untuk peka terhadap kondisi lingkungan sekita sehingga ia akan mengambil langkah nyata dan akhirnya terbiasa.  

Sebagai contoh aksi pungut sampah, para peserta didik dibiasakan memungut sampah saat mereka menemukan sampah di sekolah. Melalui langkah ini para peserta didik terbiasa untuk melakukan tindakan peduli lingkungan meskipun melalui langkah-langkah kecil.

***

*) Oleh : Dony Purnomo, Guru Geografi SMAN 1 Purwantoro.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

 

____________
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

Pewarta : Hainorrahman
Editor : Hainorrahman
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.