https://malang.times.co.id/
Opini

Pendidikan Budaya Lokal Penanaman Rasa Cinta Tanah Air

Kamis, 01 Mei 2025 - 14:44
Pendidikan Budaya Lokal Penanaman Rasa Cinta Tanah Air Muhammad Saini, S.Pd., Guru SDN Sumberjambe 02 dan Mahasiswa PPG Calon Guru 2024

TIMES MALANG, PONOROGO – Pendidikan merupakan hal yang yang sangat vital dalam kehidupan. Salah satu indikator kemajuan suatu bangsa yaitu dengan pendidikannya. Dengan pendidikan, generasi penerus bangsa bisa dididik, dibentuk karakternya, diasah pengetahuannya, dihaluskan sikapnya, diperbaiki moralnya sehingga menjadi manusia yang dapat memanusiakan yang lainnya. 

Pendidikan memiliki nilai-nilai idealisme yaitu bagaimana individu dapat memahami kehidupan, memahami bagaimana realitas eksistensial dikontruksi, memahami bagaimana seharusnya hidup "di" dan "bersama" dunia, dan bagaimana menjadi subyek di tengah-tengah perubahan sosial.

Pendidikan yang efektif dan afesien harus hadir di tengah-tengah masyarakat. Hal tersebut guna untuk membawa perubahan sosial di masyarakat ke arah yang lebih baik. 

Tentu perubahan itu tidak menggerus budaya yang ada di masyarakat tersebut. Bahkan, pendidikan harus dapat menjadi elemen penting dalam melestarikan budaya masyarakakat (red: budaya lokal).

Budaya Lokal

Budaya berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari budhi (budi atau akal). Dengan begitu budaya memiliki arti hal-hal yang berkaitan dengan budi atau akal manusia. 

Budaya lahir dari ide manusia, bukan karena gejala yang terdiri dari kebiasaan dan hasil perilaku masyarakat. Sedangkan budaya lokal adalah budaya yang asli berasal dari daerah tersebut.

Indonesia merupakan negara yang plural. Banyak suku, ras, agama, dan budaya yang ada di negara ini. Warisan budaya tersebut dibagi menjadi 2 bagi; warisan budaya benda dan warisan budaya tak benda. 

Dengan banyaknya warisan budaya yang dimiliki Indonesia akan mengangkat nama Indonesia di wajah Internasional. Tentu hal itu perlu dijaga dan dilestarikan oleh para penerus bangsa. Generasi penerus perlu bangga atas budaya yang ada dan perlu mempelajari sebagai langkah pelestariannya.

Masuknya Budaya Luar Ke Indonesia

Seiring dengan perkembangan teknologi dan globalisasi, interaksi sosial antar negara menjadi lebih mudah. Interaksi tersebut tidak hanya sebatas komunikasi, namun juga berperan dalam masukknya budaya luar ke Indonesia. 

Budaya barat telah banyak mewarnai di negara ini. Budaya tersebut menjadi trend kekinian yang dapat menggerus budaya lokal. Hal tersebut diperparah dengan pesatnya pertumbuhan penduduk namun tidak diimbangi dengan penguatan sumber daya manusia khususnya dalam sisi teknologi.

Selain budaya barat, budaya-budaya negara lain di Asia juga dengan mudah masuk ke tanah air. Dewasa ini banyak berita berlalu lalang tentang K-Pop di media-media nasional. 

Banyak anak muda yang sangat menggemari grup musik dari Korea Selatan tersebut. Tidak hanya itu, banyak budaya yang masuk dari negara tersebut, seperti; film, makanan, dan lain sebagainya.

Fenomena diatas menjadi trend baru di Indonesia. Para pemuda sangat bangga ketika mengetahui tentang budaya yang datang dari luar tersebut. Bahkan mereka sangat mengagumi budaya-budaya tersebut melebihi budaya Indonesia sendiri. 

Hal ini sangat mengkhawatirkan. Dengan generasi muda yang bersikap seperti itu, maka budaya lokal terancam keberadaannya karena tidak ada lagi yang akan mempelajari dan melestarikan.

Ungensi Pendidikan Budaya Lokal

Budaya lokal menjadi hal yang sangat penting untuk dilestarikan. Pendidikan menjadi jalan yang sangat efisien untuk melestarikannya. Melalui pendidikan, penerus bangsa harus dikenalkan dengan budaya-budaya yang ada di negara ini. Hal tersebut bertujuan untuk menjaga budaya yang ada. 

Pendidikan budaya lokal juga menjadi ciri khas pendidikan Indonesia. Pendidikan nasional tidak perlu mengadopsi sistem pendidikan yang ada diluar. Indonesia cukup menekankan pendidikan budaya lokal untuk menonjolkan ciri khasnya dalam pendidikan.

Dengan adanya pendidikan budaya lokal sejak dini, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, dan sekolah tentu akan menjaga budaya yang ada di Indonesia. 

Dengan begitu, tidak akan ada yang namanya pengakuan budaya Indonesia oleh negara lain. Beberapa tahun lalu, beberapa budaya Indonesia diakui oleh negara lain, seperti; batik, angklung, wayang yang sempat diakui oleh Malaysia.

Penguatan Nasionalisme

Nasionalisme atau cinta tanah air menjadi hal yang sangat penting untuk selalu dikuatkan. Banyak cara untuk menguatkan hal tersebut, misal dengan cara memperingati hari kemerdekaan, mengenang jasa pahlawan yang berjuang untuk memerdekaan negara ini, dan lain sebagainya. 

Namun, cara yang paling substansial untuk merawat nasionalisme yaitu dengan memberikan pendidikan budaya lokal bagi penerusnya. Hal tersebut dikarenakan, budaya yang ada merupakan hasil murni dari masyarakat Indonesia dan juga dapat menjadi ciri khas dan menaikkan nama Indonesia di kancah Internasional. 

***

*) Oleh : Muhammad Saini, S.Pd., Guru SDN Sumberjambe 02 dan Mahasiswa PPG Calon Guru 2024.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

 

Pewarta : Hainor Rahman
Editor : Hainorrahman
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.