TIMES MALANG, MALANG – Bulan Ramadan merupakan bulan suci bagi umat muslim, dimana pada bulan ini, terdapat nilai spiritual yang mendalam dan kesempatan besar untuk memperbaiki diri. Namun tantangan zaman kini membawa perubahan dalam cara merayakan dan menjalani ibadah puasa di bulan yang penuh berkah ini.
Terlebih lagi dengan semakin berkembangnya teknologi digital, banyak aspek kehidupan yang berubah, termasuk dengan cara kita menjalani ibadah dan melakukan berbagai kebaikan.
Di era digital ini, pemuda memainkan peran yang sangat penting dalam menjaga semangat Ramadan agar tetap relevan dan bermakna. Teknologi, khususnya media sosial memberikan peluang yang besar untuk menyebarkan pesan positif tentang nilai-nilai Ramadan yaitu dengan cara mengunggah plafrorm digital dengan berbagai konten inspiratif.
Seperti kutipan Al-Quran, hadis, dan artikel keagamaan, yang dapat memperkuat semangat Ramadan di kalangan umat muslim dan Masyarakat umum. Selain itu, pemuda di era digital ini juga memiliki kesempatan untuk mengorganisasi kegiatan keagamaan secara daring.
Yaitu dengan megadakan webinar atau kajian agama yang membahas seputar topik-topik Ramadan untuk memberikan pemahaman lebih dalam tentang ibadah-ibadah yang dilakukan di bulan Ramadan.
Kegiatan ini tentunya sangat membantu bagi orang-orang yang kesulitan untuk hadir dalam pengajian secara fisik atau bagi orang-orang yang memiliki waktu yang terbatas. Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah potensi disrtaksi dari dunia maya yang dapat mengalihkan fokus dari ibadah.
Banyaknya konten yang kurang bermanfaat dan konsumtif di media sosial juga dapat mengurangi kualitas ibadah di bulan suci Ramadan. Oleh kerena itu, pemuda harus bijak dalam menggunakan teknologi, agar media sosial yang digunakan sesuai dengan tujuan untuk memperkuat semangat di bulan Ramadan.
Selain itu, pemuda juga memiliki kesempatakan aktif dalam kegiatan sosial yang sangat erat kaitannya dengan bulan Ramadan, seperti berbagi takjil, memberikan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan, dan juga mengorganisir program donasi secara online.
Dalam hal ini tentunya mempermudah pemuda untuk menggalang dana dan mengajak orang lain untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Kesimpulannya, pemuda memiliki peran yang sangat strategis dalam menjaga semangat Ramadan di era digital. Dengan memanafaatkan teknologi secara bijak, pemuda dapat menyebarkan nilai-nilai positif Ramadan, mempererat solidaritas sosial, dan meningkatkan kualitas ibadah.
Perlu di ingat bersama bahwa teknologi tidak boleh mengalihkan kita dari tujuan utama Ramadan, yaitu meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan begitu, semangat Ramadhan tetap terjaga, meskipun di tengah kemajuan teknologi yang semakin pesat.
***
*) Oleh : Mushofi Nur Asna, Mahasiswa Universitas Islam Malang dan Kader PMII Rayon Sunan Bonang.
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id
*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]
*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.
Pewarta | : Hainor Rahman |
Editor | : Hainorrahman |