TIMES MALANG, KH MOENSIF NACHROWI THOHIR – Di tengah dinamika perubahan yang cepat, peran pemuda sebagai agen perubahan sangatlah penting. KH Moensif Nachrowi Thohir, sebagai seorang tokoh pemimpin yang memiliki visi jauh ke depan, menggarisbawahi bahwa pemuda kreatif dan kritis adalah kunci utama untuk mencapai keberhasilan dalam menghadapi tantangan zaman.
Menurutnya, pemuda dengan energi dan semangatnya yang tinggi, memiliki potensi untuk mengubah paradigma lama dan menciptakan inovasi baru yang dapat membawa masyarakat menuju kemajuan. Melalui kreativitas, pemuda tidak hanya berperan sebagai penerus, tetapi juga sebagai pelopor perubahan yang mampu memberikan dampak positif bagi bangsa.
Salah satu nilai penting yang ditekankan oleh KH Moensif adalah pentingnya pemuda untuk berpikir kritis. Pemikiran kritis tidak hanya mencakup kemampuan untuk mempertanyakan status quo, tetapi juga untuk mengidentifikasi permasalahan dan mencari solusi yang lebih baik.
Pemuda yang kritis tidak akan mudah terjebak dalam rutinitas atau tradisi yang tidak relevan dengan kebutuhan zaman. Mereka lebih cenderung untuk mencari pendekatan baru yang lebih efektif dan efisien dalam berbagai aspek kehidupan, baik itu dalam bidang pendidikan, ekonomi, sosial, maupun budaya. Inilah yang menjadi ciri khas dari pemuda yang berani bertindak dan berpikir berbeda.
Di sisi lain, kreativitas merupakan pendorong utama yang mengubah ide-ide baru menjadi kenyataan. Tanpa kreativitas, ide yang brilian akan tetap menjadi wacana semata. KH Moensif selalu menekankan pentingnya mengasah kemampuan berkreasi bagi pemuda, karena hanya dengan cara itu mereka bisa menciptakan solusi-solusi inovatif yang dapat menjawab berbagai tantangan yang dihadapi bangsa.
Sebagai contoh, dalam dunia teknologi dan industri, kreativitas pemuda mampu menghasilkan inovasi yang tidak hanya memajukan ekonomi, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Lebih dari itu, pemuda yang kreatif dan kritis menurut KH Moensif juga memiliki peran penting dalam menjaga keberagaman dan toleransi dalam masyarakat. Sebagai generasi yang tumbuh di tengah globalisasi, mereka dihadapkan pada beragam budaya, ideologi, dan pandangan hidup yang berbeda.
Dengan keterampilan berpikir kritis dan kreativitas, pemuda mampu memilah informasi yang datang dan memanfaatkannya untuk memperkuat kerukunan antar sesama, sekaligus menghindari konflik yang tidak perlu. Hal ini sangat penting untuk membangun masyarakat yang harmonis dan sejahtera.
Tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan menjadi landasan utama dalam membentuk karakter pemuda yang kreatif dan kritis. Oleh karena itu, KH Moensif sangat menekankan pentingnya pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai keagamaan, etika, serta keterampilan berpikir yang tajam.
Pendidikan yang baik tidak hanya mengajarkan pengetahuan akademis, tetapi juga membentuk sikap dan perilaku yang baik. Pemuda yang dididik dengan cara ini akan memiliki dasar yang kokoh untuk menghadapi perubahan dan tantangan global.
Selain itu, pemuda juga harus memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan zaman. Dinamika perkembangan teknologi dan informasi yang begitu pesat menuntut pemuda untuk terus belajar dan mengembangkan diri.
Pemuda yang tidak mampu mengikuti perkembangan teknologi akan tertinggal, sementara yang mampu beradaptasi justru akan menjadi pemimpin di masa depan. KH Moensif meyakini bahwa pemuda yang cerdas dan kreatif akan mampu memanfaatkan teknologi untuk kebaikan, baik dalam meningkatkan kesejahteraan pribadi maupun memajukan masyarakat secara keseluruhan.
Namun, kreativitas dan pemikiran kritis saja tidak cukup tanpa adanya tindakan nyata. Pemuda harus memiliki keberanian untuk mewujudkan ide-ide dan gagasan mereka dalam bentuk nyata yang bermanfaat bagi orang banyak. Tanggung jawab sosial dan kontribusi terhadap masyarakat menjadi hal yang tidak bisa ditawar.
KH Moensif selalu mengingatkan bahwa kesuksesan sejati tidak hanya diukur dari pencapaian pribadi, tetapi juga dari seberapa besar manfaat yang dapat diberikan kepada orang lain. Pemuda yang kreatif dan kritis harus mampu menggugah semangat kolektif untuk bekerja sama membangun bangsa.
Dalam konteks kepemimpinan, pemuda juga harus siap menjadi pemimpin yang bijak dan visioner. Kepemimpinan yang dimaksud bukan hanya tentang posisi atau jabatan, tetapi lebih kepada kemampuan untuk memimpin perubahan yang positif.
Pemimpin yang baik adalah mereka yang mampu menginspirasi dan memotivasi orang lain untuk bersama-sama berjuang mewujudkan tujuan bersama. Pemuda yang kreatif dan kritis memiliki potensi untuk menjadi pemimpin yang mampu mengatasi berbagai persoalan bangsa, mulai dari kemiskinan, ketidakadilan, hingga masalah sosial lainnya.
Mengingat pentingnya peran pemuda, sudah saatnya bagi semua pihak untuk memberikan ruang yang lebih besar bagi mereka untuk berkembang. Pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat harus bersama-sama mendukung pemuda untuk mengembangkan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis mereka.
Program-program pelatihan, beasiswa, dan fasilitas pendidikan yang lebih baik akan sangat membantu dalam mencetak generasi muda yang siap menghadapi masa depan. Selain itu, penting bagi pemuda untuk memiliki akses yang lebih luas terhadap informasi dan teknologi agar mereka dapat terus berkembang di era digital ini.
Secara keseluruhan, KH Moensif Nachrowi Thohir menegaskan bahwa pemuda yang kreatif dan kritis adalah kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan global dan memajukan bangsa. Dengan berpikir kritis, pemuda dapat mengidentifikasi masalah dan mencari solusi yang lebih baik, sementara dengan kreativitas, mereka dapat menciptakan inovasi yang membawa perubahan.
Oleh karena itu, membentuk karakter pemuda yang kreatif, kritis, dan berdaya saing adalah langkah penting dalam mewujudkan Indonesia yang lebih maju, sejahtera, dan berkeadilan. Pemuda Indonesia harus siap menjadi agen perubahan yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan pribadi, tetapi juga pada kebaikan bersama.
***
*) Oleh : M. Arif Fawaid, Kader PMII Cabang Denpasar Bali.
*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id
*) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]
*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Pewarta | : Hainorrahman |
Editor | : Hainorrahman |