TIMES MALANG, MALANG – Departemen Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang (UM) menggelar acara Pujangga Muda: Writing Workshop, Art, and Literature Competition Rabu (26/2/2025).
Acara ini dihadiri oleh mahasiswa dari Universitas Negeri Malang (UM), Prince of Songkla University (PSU) Thailand, dan Jilin International Study University (JISU) China.
Dalam sambutannya, Wakil Dekan 3 Fakultas Sastra UM, Prof. Dr. Kusubakti Andajani, M.Pd, menyatakan bahwa acara ini menjadi ajang silaturahmi serta wadah berbagi ilmu dalam bidang sastra, khususnya puisi. Selain itu, acara ini juga menghadirkan kompetisi menulis puisi yang diikuti oleh mahasiswa dari ketiga universitas.
"Acara ini meskipun pesertanya sedikit tapi skalanya internasional," ungkapnya.
Asst. Prof. Dr. Djusmalinar, M.A memimpin pembacaan pantun sambil menyanyikan lagu Rasa Sayange (FOTO: Vania K Hidayat/TIMES Indonesia)
Sesi pertama diisi oleh Prof. Dr. Wahyudi Siswanto, M.Pd, yang memberikan pelatihan menulis puisi. Dalam sesi ini, mahasiswa diberikan tiga tantangan menulis puisi dengan batas waktu tertentu:
1. Menulis puisi bebas dalam lima menit.
2. Menulis puisi dengan tema cinta berdasarkan definisi masing-masing dalam tujuh menit.
3. Menulis puisi berdasarkan cuplikan video dalam sepuluh menit.
Menurut Prof. Wahyudi, menulis puisi bisa berasal dari berbagai sumber, baik yang dilihat, didengar, maupun dirasakan. Ia juga menekankan pentingnya membiasakan diri dalam menulis puisi.
"Apa yang dilihat, didengar, atau dirasa itu bisa menjadi puisi. Awalnya mungkin terpaksa, tapi lama-lama akan jadi bisa, lalu terbiasa, dan menjadi luar biasa," katanya.
Hasil dari tantangan terakhir dijadikan sebagai karya lomba yang dinilai langsung oleh Dr. Nita Widiati, M.Pd, dan Dr. Karkono, M.Hum.
Sembari menunggu hasil lomba, sesi kedua diisi oleh Asst. Prof. Dr. Djusmalinar, M.A. Ia menegaskan bahwa sastra adalah bahasa yang indah dan memiliki nilai seni yang tinggi.
"Sastra diciptakan dengan seni sehingga perkataan itu menjadi bahasa yang indah dan berfaedah," ujarnya.
Ia juga menjelaskan perbedaan antara prosa dan puisi serta mengajak mahasiswa untuk membuat pantun. Menariknya, mahasiswa membacakan pantun mereka satu per satu sambil diiringi lagu Rasa Sayange, menciptakan suasana yang interaktif dan menyenangkan.
Sesi foto bersama para juara lomba menulis puisi dalam workshop Pujangga Muda (FOTO: Vania K Hidayat/TIMES Indonesia)
Pada sesi terakhir, panitia mengumumkan para pemenang lomba menulis puisi yang dibagi menjadi tiga kategori:
1. Eksplorasi Ide
Juara 1: Mukraj (PSU)
Juara 2: Nadila Wahyu D.A. (UM)
Juara 3: Nasuha Puta (PSU)
2. Makna
Juara 1: Muhammad Wildan Nasril (UM)
Juara 2: Rosa (JISU)
Juara 3: Irfan Maming (PSU)
3. Teknik Ungkap
Juara 1: Bulan (JISU)
Juara 2: Muksin Alqotiri (UM)
Juara 3: Hananto Tri Wibowo (UM)
Qu Yuanyuan (Rosa), salah satu peserta workshop dari Jilin International Study University, mengungkapkan bahwa acara ini sangat menyenangkan karena ia dapat memahami lebih dalam tentang puisi di Indonesia serta merasa terbantu dalam mengembangkan kemampuannya dalam menulis puisi.
"Saya berharap acara workshop seperti ini bisa diadakan lebih banyak lagi," ucapnya. (*)
Pewarta | : Vania Kusumawardani Hidayat (Magang MBKM) |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |