TIMES MALANG, MALANG – Malang merupakan wilayah yang mulanya kurang dianggap penting oleh pemerintah kolonial Belanda. Namun seiring perkembangan waktu, Belanda membangun Malang dan menjadikannya sebagai ibu kota karisidenan menggantikan Pasuruan pada tahun 1928.
Sebelum 1928, Belanda sudah banyak melakukan pembangunan di wilayah Malang. Belanda membangun gedung-gedung pemerintahan. Salah satunya membangun De Javasche Bank Agentschap Malang pada 1916 dan menjadi awal mula lahirnya Bank Indonesia di Kota Malang.
Belanda juga terus membangun pusat bisnis, seperti di wilayah Alun-alun, Kayutangan dan kawasan Pecinan. Sementara untuk wilayah hunian untuk para pejabat dan juga warga Eropa, Belanda membangun kawasan hunian di Jalan Ijen dan sekitarnya.
Malang pada akhirnya terus berevolusi menjadi wilayah ekonomi penting bagi Belanda. Malang, dengan sektor perkebunan kopi, tebu dan pabrik gula membuatnya berkembang menjadi wilayah penting di Jawa.
Bangunan Cagar Budaya di Kota Malang
77 Tahun Belanda hengkang dari Indonesia dan Malang, namun beberapa bangunan peninggalan kolonial di Kota Malang dan Malang Raya masih kokoh berdiri hingga sekarang.
Oleh Pemkot Malang, banyak gedung atau bangunan era kolonial dimasukkan sebagai Cagar Budaya. Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, penetapan sejumlah struktur bangunan menjadi vagar budaya tidak terlepas dari konsep yang telah ditentukan. Pemkot Malang sudah menentukan Kota Malang sebagai lokasi heritage tourism. "Kita sudah menjadi kota heritage (peninggalan sejarah)," kata Sutiaji.
Saat ini, Pemkot Malang telah menetapkan 32 bangunan Cagar Budaya yang harus dilindungi dan tidak boleh diubah bentuk dan strukturnya. Rata-rata usianya sudah lebih dari 100 tahun.
Berikut 32 Bangunan Cagar Budaya di Kota Malang
1. Balai Kota Malang
Gedung Balai Kota Malang, Balai Kota mulai dibangun pada 1927 dan selesai September 1929.
Balai Kota Malang dirancang oleh HF Horn. Balai Kota mulai dibangun pada 1927 dan selesai September 1929. Gedung ini menghabiskan biaya 287 ribu gulden. Dengan motto Voor de burgers van Malang (untuk warga Malang).
2. Bank Indonesia
Arsitek Bank Indonesia adalah Eduard Cuypers. Dahulu merupakan Bank de Javanesche Bank yang membantu ekonomi Bumi Putera. Gedung ini dibangun tahun 1916.
3. Kantor Pajak Pratama
Bangunan yang dibangun tahun 1929 ini dirancang oleh Paulus Tiedeman Jr dan Dan Carel Wiggers van Kerchem. Sebelumnya yang berada di kawasan Alun Alun Kota Malang ini bernama Bank Escomto yang bergerak di bidang pembiayaan perkebunan. Lokasinya berdampingan dengan gedung Bank Indonesia yang juga masuk dalam daftar bangunan cagar budaya.
4. Gereja Immanuel
Awalnya gereja ini bernama Protestanche Gemente te Malang dibangun pada tahun 1861 dengan gaya gothic. Gereja Imanuel ada di Jalan Merdeka Barat, atau di kawasan Alun-Alun Kota Malang. (foto: dok Suara.com)
Awalnya gereja ini bernama Protestanche Gemente te Malang dibangun pada tahun 1861 dengan gaya gothic. Bangunan ini menjadi saksi bisu kolonial Belanda, pendudukan Jepang dan masa kemerdekaan. Gereja Imanuel ada di Jalan Merdeka Barat, atau di kawasan Alun-Alun Kota Malang.
5. Gereja Idjen
Gereja Idjen dirancang oleh Rijksen en Estourgie dan dibangun tahun 1934. Tak hanya gaya Eropa saja diterapkan pada bentuknya, namun material yang digunakan juga didatangkan langsung dari Eropa. Gereja Idjen berada di Jalan Ijen.
6. Gedung SMAN 4
SMA Negeri 4 Malang terletak di sebelah utara Balai Kota Malang. SMA ini dirancang oleh Ir. W. Lemei dan Landsegebouwendiest (Jawatan Gedung Negara)
7. Gedung SMAN 3
Merupakan bangunan peninggalan Belanda yang dibangun tahun 1931.Dulunya sekolah ini diberi nama AMS dan HBS. HBS (HoogereBurger School) adalah Sekolah Tinggai Warga Negara atau Sekolah Menengah untuk Belanda, sementara AMS (Algemeene Middlebare School) adalah Sekolah Menengah untuk Umum.
8. Gedung SMAN 1
SMAN 1 adalah salah satu sekolah peninggalan jaman Belanda di Indonesia. Sekolah ini dibangun pada tahun 1931 di sebelah utara Balai Kota Malang atau dekat kawasan Alun-Alun Bunder (Alun-Alun Tugu). Gedung ini dirancang oleh Ir. W. Lemei dan Landsegebouwendienst (Jawatan Gedung Negara)
9. Rumah Dinas Wali Kota Malang
Bangunan rumah khas kolonial Belanda ini dibangun sekitar tahun 1920. Dahulunya menjadi salah satu rumah Orang Belanda yang terpandang. Lokasinya di Jalan Kawi.
10. Bangunan Sekolah Corjesu
Sekolah ini ada di Jalan Jaksa Agung Suprapto dibangun tahun 1900 oleh Mgr. Staal seseorang dari Belanda yang menjadi Uskup atau pastur. (foto: dok Cor Jesu Malang)
Bangunan yang ada di Jalan Jaksa Agung Suprapto ini dirancang oleh Westmas dari Surabaya atas prakarsa dari Mgr. Staal yang merupakan satu-satunya uskup di Indonesia pada waktu itu. Sekolah yang dibangun mulai 8 Februari 1900 ini memiliki ciri khas arsitektur Kolonial.
11. Asrama Bali
Bangunan ini didirikan pada tahun 1920-an. Dulunya merupakan bangunan transit bagi pelajar mahasiswa Bali yang bersekolah di Malang. Bangunan yang berada di Jalan RA Kartini No. 30 Ciri khas bentuk atap dan pembagian ruangan serta gaya interiornya.
12. Rumah ex Toko NIMEF
Didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda sebagai tempat percetakan kertas untuk koran maupun pamflet propaganda penjajah zaman dahulu dan mencetak Oeang Republik Indonesia (ORI).
13. Hotel pelangi
Hotel Pelangi didirikan tahun 1860 ini berada di Jalan Merdeka Selatan. (foto: traveloka)
Awalnya gedung Hotel Pelangi ini bernama Hotel Lapidoth. Didirikan tahun 1860 Abraham Lapidoth (1836-1908). Hotel yang berada di Jalan Merdeka Selatan atau kawasan Alun-Alun Kota Malang ini berarsitektur rumah joglo dengan tradisi Jawa yang sangat tradisional
14. Bangunan AIA
Gedung AIA Finansial yang ada di Jalan Diponegoro No. 8 dahulu merupakan tempat tinggal. Pasca Undang-Undang Gula dan Agraria tahun 1830 yang memberikan izin semakin luas perusahaan swasta Eropa menanamkan investasinya di Hindia Belanda banyak didirikan pabrik, bank dan perkebunan komodisi eksport.
15. Stasiun Kota Lama
Stasiun Malang Kotalama (MLK) adalah stasiun kereta api kelas I yang terletak di Ciptomulyo, Sukun, Malang. Berada di ketinggian +429 meter ini termasuk dalam Daerah Operasi VIII Surabaya. Stasiun ini dibangun tahun 1896.
16. Stasiun Malang Kota Baru
Stasiun Malang selesain dibangun pada tahun 1941. Belanda waktu itu menginginkan posisi stasiun yang lebih strategis, yakni menghadap alun-alun dan Balai Kota Malang.
17. Kompleks Makam Bupati Malang
Komplek makam Bupati Malang I dan Bupati Malang II berada di sebelah timur makam pesarean Ki Ageng Gribig terletak di Jl. Ki Ageng Gribig kelurahan Madyopuro, Malang, didalamnya terdapat pula makam para Bupati yang garis keturunan kabupaten Pasuruan dan sekitarnya seperti Lumajang, Probolinggo.
18. Rumah Anjasmoro 25
Rumah ini dibangun oleh perusahaan arsitektur Belanda Smeets, Kooper Hooger Beets. Di beli oleh Dr. Slamet dari keluarga Belanda pada tahun 1993 Terletak di daerah yang di kenal sebagai daerah Bergenbuurt (gaerah gunung-gunung) atau dikenal dengan Jalan Kawi, Ijen, Semeru, Anjasmoro pada masa sekarang. Bangunan ini tipikal rumah pegawai kota praja Malang.
19. Struktur Tandon Air Tlogomas
Ada sejak pemerintahan hindia belanda sejak 31 maret 1915. Bangunan tersebut di kenal dengan tandon air Tlogomas. Tandon air Tlogomas terletak di Jalan Tlogomas No. 214 Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Provinsi Jawa Timur.
20. Strukur Jembatan Mojopahit
Jembatan Jalan Majapahit yang bediri di atas Sungai Brantas juga menjadi salah satu penghubung permukiman yang berada di wilayah kota malang. Menghubungkan kawasan Balai Kota Malang dengan kawasan Alun-alun kota Malang. Memiliki fungsi yang strategis untuk mobilitas masyarakat dan sebagai sarana kordinasi antar wilayah.
21. Struktur Jembatan Kahuripan
Jembatan Kahuripan yang beridiri di atas Sungai Brantas adalah jembatan penghubung Jalan Semeru dan Jalan Kahuripan. Jembatan ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan prasarana warga sekitar. Jembatan ini tidak terlalu panjang tapi cukup luas pada masanya.
22. Struktur Jembatan Buk Gluduk
Buk Gluduk terbentang mulai ujung timur Stasiun Kota Baru (yang mulai dibangun pada tahun 1941), melintang di atas pertemuan Jalan Gatot Subroto dan Jalan Panglima Sudirman. Buk Gluduk ini menjadi media penghubung lewatnya kereta api dari arah Stasiun Kotabaru ke Stasiun Kotalama, atau sebaliknya.
23. Bangunan KPPN
Bangunan ini dahulunya adalah kantor Karesidenan Malang yang dibangun pada 1936. Terletak di Jl. Merdeka Selatan No. 1-2 Kota Malang (bersebelahan dengan Gedung Kantor Pos Besar Malang)
24. Gereja Hati Kudus
Gereja Hati Kudus Yesus merupakan gereja Katolik tertua di Malang. Gereja ini berdiri di pertigaan Klodjen (sekarang Jalan Basuki Rahmat) yang sebelumnya merupakan kompleks bangunan gereja lama dan pastoran. Dibangun pada tahun 1905 dengan Ir. M.J.Hulswit sebagai perancang.
25. Sekolah Frateran
Frateran adalah salah satu sekolah yang dibangun pada tahun 1926 dengan arsitek Hulswit, Fermount Ed Cuypers dari Batavia (Jakarta). Sekolah katolik ini berada di bawah Konggregasi Frater Bunda Hati Kudus (BHK) Indonesia
26. Bank Mandiri Merdeka
Bangunan ini dibangun pada 1930-akhir dan siap pada tahun 1940. Sejak awal bangunan ini dipergunakan untuk jasa perbankan hingga menjadi usaha bank-bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terdiri dari BBD, BDN, Bank Exim, dan Bapindo hingga tanggal 31 Juli tahun 1999. Pada bulan Agustus 1999 Bank
Mandiri resmi beroperasi secara komersial.
27. Gedung Bank Commenwealth Kayutangan yang sekarang menjadi kafe Lafayette Coffee and Eatery
Bangunan yang dibangun tahun 1936 ini beraliran Nieuwe Bouwen. Gaya bangunan sesudah tahunan 1920-an adalah Nieuwe Bouwen yang merupakan penganut dari aliran International Style.
28. Bangunan PLN Kayutangan
Gedung PLN Kota Malang adalah salah satu bangunan peninggalan Belanda yang terletak di Jl. Basuki Rahmat no.100 Klojen, Malang. Dulunya, jalan ini dikenal sebagai kawasan pemukiman orang-orang. Gedung yang dibangun tahun 1930 ini dulunya adalah gedung milik kantor N. V. Handlesvennootschap.
29. Bangunan Rumah makan OEN
Toko Oen adalah kafe tua yang dibangun tahun 1910. Berlokasi di kawasan jalan Basuki Rahmat no 5
Toko Oen adalah kafe tua (dibangun tahun 1910) yang menjadi tempat favorit yang harus dikunjungi di Kota Malang. Berlokasi di kawasan jalan Basuki Rahmat no 5. Toko yang menjual aneka ice cream dan kue ini memiliki suasana toko tempo dulu dengan menu yang di tawarkan adalah masakan Indo-Holland.
30. Klenteng Eng Ang Kiong
Klenteng Eng An Kiong Malang dibangun tahun 1825 yang diprakrasai oleh Liutenant Kwee Sam Hway yang terletak di Jalan R. E. Martadinata 1 Malang. Nama klenteng Eng An Kiong mempunyai makna yaitu “istana keselamatandalam keabadian Tuhan”.
31. Bangunan Brandweer
Bangunan yang berada di Jalan Bingkin no 1 Sukun ini didirikan pada 7 Juni 1920. Gedung ini dahulunya adalah kantor pemadam kebakaran, dan sampai saat ini juga difungsikan sebagai kantor pemadam kebakaran Kota Malang.
32. Struktur Tandon Air Dinoyo
Pada tahun 1928 dengan menggunakan sistem penyadapan berupa Brom Captering, air yang berasal sumber air Karangan (dibangun tahun 1915) maupun Sumbersari (dibangun tahun 1928) itu ditrasmisikan secara gravitasi pada Tandon air Tlogomas. Pada masa itu
tandon air tlogomas masih dikenal dengan Tandon Air Dinoyo (Gemeentilijke Waterleideng: De Resevoir van Dinojo).
Itulah 32 Bangunan Cagar Budaya di Kota Malang. Berdasarkan Undang-Undang No. 11 Tahun 2010. bahwa Cagar Budaya adalah warisan budaya yang bersifat kebendaan atau yang biasa disebut dengan bersifat tangible. Artinya bahwa warisan budaya yang masuk ke dalam kategori Cagar Budaya adalah warisan budaya yang berwujud konkrit, dapat dilihat dan diraba oleh indra, mempunyai massa dan dimensi yang nyata. Contohnya gedung, batu prasasti, candi, nisan makan, dan lain-lain. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Daftar dan Sejarah 32 Bangunan Cagar Budaya di Kota Malang
Pewarta | : Wahyu Nurdiyanto |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |