TIMES MALANG, JAKARTA – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo sangat setuju atas usulan Bupati Blora, Arief Rokhman untuk mengganti nama Bandara Ngloram menjadi Bandara Abdurrahman Wahid atau Bandara Gus Dur Blora.

“Saya setuju,” ujar Ganjar kemarin. Politik PDIP itu juga menyebut soal pembebasan lahan yang dikerjakan oleh Pemprov juga telah selesai. Dan tinggal menunggu berita acara persiapan hibah.

"Jadi kita yang membebaskan sudah selesai semua kita biayai terus kita hibahkan. Nah itu drafnya udah ada tinggal saya teken aja,” jelasnya.

Ia juga mengapresiasi Bupati Blora karena bergerak cepat dengan menghubungi maskapai penerbangan. Kata dia, sudah ada dua yang akan tinggal landas di Bandara tersebut.

“Kita siapkan biar nanti bisa segera kita uji coba untuk operasional seperti yang di Purbalingga dan Pak Bupati juga sudah mengambil inisiatif bekerja sama dengan beberapa kabupaten, Bojonegoro, Tuban, Rembang,” kata laki- laki yang kini berusia 52 tahun itu.

“Nanti kita bicara skema-skema pembiayaan ini udah siap. Termasuk bagaimana memanage detailnya malah pak bupati sudah siapin lebih operasional lagi, mudah-mudahan ini bisa segera jalan,” tambahnya.

Sudah Mencapai 85 Persen

Selain itu kata Ganjar, saat ini progres pembangunan Bandara Ngloram atau Bandara Gus Dur Blora itu telah mencapai 85 persen untuk terminal.

Namun untuk untuk aksesnya baru dimulai. Akan tetapi, akses Bandara tersebut diuntungkan karena dekat dengan stasiun kereta api. “Sehingga nanti koneksinya ke kereta api,” jelasnya.

Sebelumnya, Bupati Blora Arief Rohman menyampaikan, alasan memakai nama Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sebagai nama baru Bandara Ngloram karena selain mantan Presiden RI, juga merupakan Bapak Pluralisme Indonesia yang dikenal dunia.

Agar perubahan nama bandara itu disetujui semua pihak, ia juga sudah berkomunikasi dengan keluarga besar Gus Dur. "Semoga dengan kebesaran nama tokoh Gus Dur, Blora juga bisa semakin besar dan dikenal dunia," ujarnya.

Diketahui, pembangunan terminal Bandara Ngloram atau Bandara Gus Dur Blora Jawa Tengah, dikebut dan ditargetkan rampung pada 2021.

Bandara yang terletak di ujung timur Jateng itu diharapkan membuka aksesibilitas ke Blora dan sekitarnya serta mendongkrak ekonomi daerah. Bandara yang tidak aktif selama 34 tahun, sebelumnya dikhususkan mendukung industri minyak dan gas di Cepu dan sekitarnya.

Pada tahun 2018, aset milik Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral itu dialihkan ke Kementerian Perhubungan untuk dijadikan bandara umum. Landas pacu bandara tersebut kini 1.500 meter, dengan lebar 30 meter. Dan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo pun sangat setuju jika nama Bandara Ngloram diganti menjadi Bandara Abdurrahman Wahid atau Bandara Gus Dur Blora. (*)