TIMES MALANG, MALANG – Nama Teguh Darwanto kian diperhitungkan jelang Musyawarah Daerah (Musda) XI DPD Partai Golkar Kota Malang 2025. Ketua Pimpinan Partai Golkar (PK) Kecamatan Blimbing periode 2021–2026 ini sudah lebih dulu mendeklarasikan diri sebagai bakal calon ketua pada Mei 2025 lalu, didorong dukungan dari tingkat kecamatan hingga akar rumput (grassroot).
Pria kelahiran Malang yang juga menjabat Wakil Ketua Bidang MPO DPD II Golkar Kota Malang itu menegaskan tekadnya membawa perubahan untuk membesarkan partai di masa depan.
“Saya ingin ada perubahan yang bisa membuat Golkar lebih besar di masa mendatang,” ujar Teguh, Rabu (13/8/2025).
Kiprah Teguh di Partai Golkar dimulai sejak tahun 1996, meneruskan jejak orang tuanya. Kariernya berawal dari kader biasa, lalu menjadi sekretaris di tingkat kelurahan, Ketua Kelurahan Jodipan, hingga dipercaya memimpin PK Blimbing selama dua periode.
Berbekal pengalaman panjang itu, ia meyakini seorang Ketua DPD II harus memahami persoalan di tingkat kecamatan dan kelurahan serta mampu memberikan solusi.
“Saya percaya Partai Golkar adalah rumah besar perjuangan politik yang menjunjung semangat karya dan kekaryaan, serta berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan dan adil bagi seluruh lapisan masyarakat,” ungkapnya.
Mengusung tagline Perubahan Golkar yang Lebih Baik, Teguh menilai kunci kebesaran partai terletak pada perhatian terhadap kader di tingkat bawah. Menurutnya, pemimpin sejati adalah yang peduli pada kader grassroot dan aktif turun ke lapangan.
“Selama ini grassroot kurang mendapat perhatian. Saya paham karena saya berangkat dari bawah. Ke depan pemimpin harus sering turun agar lebih dekat dengan masyarakat, karena Golkar lahir dari rakyat,” jelasnya.
Dukungan untuk Teguh mengalir dari berbagai pihak, mulai dari pemilik suara di internal partai, Ketua DPD Golkar Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko, tokoh senior, hingga organisasi sayap seperti Majelis Dakwah Indonesia (MDI). Dukungan juga datang dari kalangan muda, salah satunya Ketua PK Lowokwaru, Joni.
Bagi Teguh, Partai Golkar sebagai partai besar telah matang secara ideologis dan struktural, serta selalu menempatkan demokrasi internal sebagai fondasi dalam suksesi kepemimpinan.
“Golkar dikenal tidak hanya mendengar dari atas, tapi juga memberi tempat yang adil bagi suara kader hingga tingkat paling bawah,” katanya.
Menjelang Musda, sejumlah nama lain mulai disebut sebagai bakal calon ketua DPD, mencerminkan iklim kompetisi yang sehat. Namun, tidak semua kandidat telah resmi mendeklarasikan diri karena masih melakukan penjajakan dukungan.
Situasi ini menunjukkan bahwa dukungan kader dan kemampuan membangun komunikasi politik akan menjadi faktor penentu. Teguh, yang lebih awal menyatakan maju dan mendapat respons positif, dinilai matang dalam membaca medan serta berani mengambil langkah strategis.
Ia berharap Musda nanti menjadi momentum konsolidasi dan regenerasi kepemimpinan agar Golkar semakin relevan, kuat, dan dipercaya publik.
“Sampai hari ini kami yakin memenangkan pertarungan karena didukung para pemilik suara. Tapi saya yakin semua bakal calon punya tujuan sama: membesarkan Golkar ke arah yang lebih baik,” pungkasnya. (*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Imadudin Muhammad |