TIMES MALANG, MALANG – Dalam rangkaian acara Dies Natalis ke-62 Universitas Brawijaya (UB), Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Brawijaya (IKA UB), Ir. M. Zainal Fatah, menekankan pentingnya peran alumni dalam mendukung kemajuan almamater.
Ia menyampaikan bahwa alumni harus menjadi garda terdepan dalam memperkuat posisi UB sebagai salah satu universitas terkemuka di Indonesia, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Dalam pernyataannya, Fatah menyampaikan bahwa UB telah melaksanakan Sidang Pleno Majelis Wali Amanat Universitas Brawijaya. Pada forum ini telah disampaikan laporan oleh Rektor untuk penyelenggaraan Universitas Brawijaya.
"Banyak hal yang telah dicapai, terutama untuk memperkokoh posisi Universitas Brawijaya dalam kancah pembangunan nasional kita, khususnya dalam bidang pendidikan," ujarnya.
Sidang Pleno kali ini jadi istimewa karena juga dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Digital RI, Meutya Hafid, yang juga menyampaikan orasi ilmiah.
"Beliau juga punya kesempatan untuk melihat perkembangan-perkembangan inovasi, terutama yang terkait dengan Artificial Intelligence (AI)," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Ketum IKA UB menegaskan bahwa alumni harus merasa bangga atas pencapaian UB dan terus berkontribusi untuk mendukung pencapaian yang lebih besar.m
"Oleh karena itu, tentu kita sebagai alumni berbangga bahwa Universitas Brawijaya telah mencapai dan terus berjuang untuk mencapai titik-titik pencapaian yang lebih baik lagi," jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan alumni dalam berbagai kesempatan.
"Tentu saya berharap sebagai alumni, kita menjadi bagian dari Universitas Brawijaya. Maka dukungan dari para alumni harus menjadi perhatian kita semua," katanya.
Lebih lanjut, Zainal Fatah mengimbau alumni untuk berperan sebagai jembatan komunikasi antara Universitas Brawijaya dengan masyarakat luas.
"Kita harus memastikan bahwa kita menjadi garda terdepan bagi komunikasi publik Universitas Brawijaya dengan rakyat Indonesia khususnya, maupun masyarakat internasional," tegasnya.
Fatah melanjutkan, memang saat ini UB dalam posisi yang membanggakan. Meski begitu, masih banyak yang bisa ditingkatkan. Terutama bagaimana terus mendorong modernisasi Universitas Brawijaya dalam hal tata kelola.
"Kita belum lama menjadi PTNBH, oleh karena itu tata kelola yang baik, governance, harus menjadi perhatian utama," paparnya.
Menurutnya, dengan governance yang baik, maka sistem keberlanjutan atau kemajuan yang berkelanjutan bisa dicapai.
"Kita bisa maju dengan cepat, tetapi nanti setiap ganti pemimpin kemudian kita harus memulai lagi kemajuan-kemajuan itu. Bukan itu yang kita harapkan," ujar Zainal Fatah.
Ia menegaskan, UB harus berkemajuan tetapi juga dengan cara yang berkelanjutan. "Oleh karena itu, pada Dies Natalis ke-62 ini, kita terus semangat bahwa Universitas Brawijaya melesat," pungkasnya.
Dies Natalis ke-62 ini menjadi momen refleksi dan penguatan komitmen bagi Universitas Brawijaya untuk terus bergerak maju. Dengan dukungan alumni sebagai garda terdepan, UB optimis mampu menghadapi tantangan global dan mencapai puncak-puncak prestasi baru. (*)
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Imadudin Muhammad |