TIMES MALANG, MALANG – Perhelatan pilkada hampir selalu dibumbui kejadian dan fakta menarik yang dimungkinkan terjadi berulang. Salah satunya, kekalahan perolehan suara calon petahana di Pilbup Malang.
Fakta kejadian berulang ini bahkan dianggap sebagian kalangan sebagai mitos pilkada. Terutama bagi calon petahana, yang perolehan suaranya selalu kalah di daerah pemilihan (dapil) tertentu.
Di beberapa daerah pemilihan pilkada di Kabupaten Malang, fakta kekalahan calon petahana terjadi seperti di wilayah kecamatan Kepanjen (Dapil 1), juga Pakisaji.
Setidaknya, ini terjadi selama dua kali pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Malang, yakni pada Pilbup Malang 2015 dan 2020 lalu.
Dihimpun TIMES Indonesia, pada Pilbup Malang 9 Desember 2015 lalu, yang diikuti tiga paslon, keseluruhan perolehan suara di Kecamatan Kepanjen didapatkan, untuk Rendra-Sanusi meraih 15.819 suara (34 persen), Dewanti-Masrifah 28.680 suara (61 persen), dan paslon Nurcholis-Mufid 2156 suara (5 persen).
Dari data perolehan suara masing-masing calon di wilayah Kepanjen, paslon Malang Anyar (Dewanti-Masrifah) unggul, dimana dari 18 desa, 17 desa menang, dan kalah di 1 desa di Desa Kemiri, dengan selisih tipis hanya 47 suara.
Perolehan suara Dewanti-Masrifah juga tercatat unggul di seluruh kelurahan di Kecamatan Kepanjen, yakni kelurahan Kepanjen, Ardirejo, Penarukan, dan Kelurahan Cempokomulyo.
Sesuai rekapitulasi perolehan suara pilkada yang ditetapkan KPU Kabupaten Malang, fakta serupa juga terjadi pada Pilbup Malang 2020 lalu. Dimana, perolehan suara paslon petahana Sanusi - Didik Gatot Subroto (SanDi) di wilayah kecamatan Kepanjen, sejumlah 17.875 suara.
Sebaliknya, perolehan suara paslon rival terkuat petahana saat itu, Lathifah Shohib yang berpasangan dengan Didik Budi Mulyono (LaDub), lebih unggul. Yakni, mendapatkan 18.773 suara sah di wilayah Kecamatan Kepanjen.
Gandeng Lathifah, Petahana Unggul di Pilbup Malang 2024
Pada Pilbup Malang, 26 November 2024 lalu, mitos calon pertahana selalu kalah di dapil tertentu, khususnya wilayah kecamatan Kepanjen, akhirnya bisa dipecahkan.
Tercatat, berdasarkan rekapitulasi hasil penghitungan suara sementara oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kepanjen, pasangan Sanusi-Lathifah mendapatkan 24.652 suara sah di wilayah Kepanjen, dari total 154 TPS.
Perolehan suara SaLaf ini dinyatakan unggul sekitar 1.637 suara, dibanding perolehan suara paslon rival, Gunawan-Umar Usman, yang mendapatkan 23.015 suara.
Padahal, sesuai prediksi sebelumnya, juga sesuai hasil hitung cepat salah satu lembaga survei, suara paslon petahana, Sanusi dan Lathifah, diyakini kalah dibanding pesaingnya.
Terlebih, wilayah Kepanjen dan sekitarnya termasuk basis pemilih bagi cawabup Paslon nomor urut 2, dokter Umar Usman. Lama berkiprah dengan profesinya di wilayah Kepanjen, bagi sebagian besar warga masyarakat Kepanjen, Kabupaten Malang, nama Umar sangat dikenal dengan sebutannya sebagai dokter rakyat. (*)
Pewarta | : Khoirul Amin |
Editor | : Imadudin Muhammad |