TIMES MALANG, JAKARTA – Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi mengajak HIPPI (Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia)  untuk bersama-sama mengembangkan dan memperbaiki ekosistem koperasi Indonesia. 

Budi Arie optimistis,  kolaborasi ini akan bisa  membawa koperasi menjadi bagian utama dari pengelolaan ekonomi nasional.

"Koperasi akan benar-benar menjadi soko guru ekonomi Indonesia dan sebagai citra diri bangsa dalam mengurus perekonomiannya," kata Budi Arie saat memberikan sambutan pada Rakernas I HIPPI, Senin (2/2/2024)  di Tribrata Hotel and Convention Hall, Jakarta.

Ia mencontohkan, program yang telah dikolaborasikan antara koperasi dengan HIPPI adalah program hilirisasi kelapa sawit.

Dalam program ini, lanjut dia, koperasi berperan mengkonsolidasikan hasil panen sawit sementara HIPPI membantu proses hilirisasi hingga pemasaran produk akhir. 

"Petani nanti hanya cukup menanam sama panen, untuk urusan prosesing dari TBS (Tandan Buah Segar) ke CPO dan dari CPO ke market itu harus ada yang punya keahlian sendiri. Inilah yang bisa kita kerja samakan," katanya. 

Menkop yakin, melalui sinergi dan kerja sama  termasuk dengan HIPPI, koperasi akan bisa berperan lebih besar terhadap kemajuan perekonomian nasional.

Ia mengakui, kontribusi koperasi terhadap PDB nasional saat ini masih sangat kecil, dibawah 5 persen.

Strategi lain yang bisa mengembangkan koperasi agar lebih berdaya saing adalah dengan melakukan penggabungan entitas usaha koperasi yang serumpun atau Koperasi Multi Pihak (KMP). 

Menkop juga mendorong anggota HIPPI untuk menjadi bagian dari anggota koperasi,  sehingga rasio keanggotaan koperasi bisa semakin meningkat.

"Saya berharap semoga teman-teman di HIPPI bisa bergandeng tangan dengan Kementerian Koperasi untuk bersama-sama memajukan koperasi di Indonesia," tegasnya.

Sementara itu, Ketua Umum DPP HIPPI, Erik Hidayat mengingatkan pentingnya keberpihakan pemerintah terhadap pengoptimalan penggunaan produk dalam negeri dan perlindungan aset nasional.

"Kami mendukung kebijakan yang tidak hanya melindungi tetapi juga memberdayakan pengusaha pribumi, agar bisa menghadapi tantangan akuisisi asing," tegas Erik.

HIPPI juga membagikan keberhasilan DPD HIPPI Bali dalam merevitalisasi lahan pertanian untuk menghasilkan beras sehat organik berkualitas tinggi, yang sejalan dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Kemenkop.

"Kami akan memperluas program ini ke daerah lain untuk membangkitkan ekonomi rakyat," kata Erik.

Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, koperasi, dan HIPPI, memang diharapkan koperasi bisa menjadi sektor utama dalam perekonomian Indonesia, menciptakan pemerataan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Karena itu Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi pun mengajak HIPPI (Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia) untuk bersama-sama mengembangkan dan memperbaiki ekosistem koperasi di Indonesia. (*)