TIMES MALANG, PROBOLINGGO – Desa Betek Taman, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, kini menapaki jalur inovasi melalui program budidaya vetiver akar wangi, yang diharapkan menjadi peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
Program ini lahir dari kolaborasi antara anggota DPRD Kabupaten Probolinggo, Intan Cahya Kurnia Sari dengan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Zainul Hasan Genggong, serta mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan pelaku usaha.
Mahasiwa Unzah bersama dosen pembimbing dan warga Desa Betek Taman. (FOTO: Unzah for TIMES Indonesia)
Dosen pembimbing KKN, Terza Travelancya, menjelaskan jika program ini tidak hanya berfokus pada pertanian, tetapi juga pada peningkatan kesadaran masyarakat mengenai potensi ekonomi tanaman vetiver.
“Vetiver bukan hanya tanaman hijau, tetapi juga memiliki nilai ekonomi tinggi,” ujar Terza.
Ia berharap masyarakat menyadari jika selain ramah lingkungan, akar wangi juga memiliki potensi ekonomi yang tinggi, dapat diolah menjadi produk bernilai tambah seperti minyak esensial dan bahan baku industri hijau.
Kolaborasi untuk Pembangunan Berkelanjutan
Keberhasilan program ini tidak lepas dari peran anggota DPRD Kabupaten Probolinggo, Intan Cahya Kurnia Sari, yang turut memfasilitasi pengadaan bibit vetiver.
Vetiver Akar Wangi siap ditanam. (FOTO: Unzah for TIMES Indonesia)
Selain itu, pendampingan dari Dinas Pertanian dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Probolinggo juga menjadi faktor penting dalam pengembangan keterampilan masyarakat, terutama dalam hal budidaya dan pengolahan produk berbasis vetiver.
“Budidaya vetiver punya potensi besar, baik untuk ekonomi masyarakat maupun manfaat ekologisnya,” kata Intan.
Intan berharap program ini dapat menjadi langkah awal dalam pengembangan industri berbasis tanaman lokal di Probolinggo. Ia juga menegaskan jika program ini akan terus dikembangkan hingga masyarakat memiliki unit usaha yang berkelanjutan.
“Pendampingan dan edukasi adalah kunci. Kami akan terus berkoordinasi agar masyarakat tak hanya menanam, tapi juga mengolah dan memasarkan produknya,” tambahnya.
Penanaman Perdana di Daerah Rawan Longsor
Sebagai langkah konkret, pada Sabtu, 8 Februari 2025, telah dilakukan penanaman perdana vetiver di Dusun Tomangan, Desa Betek Taman, Kecamatan Gading, yang merupakan kawasan rawan longsor.
Acara tersebut dihadiri Bupati Probolinggo terpilih, Gus Haris, didampingi Anggota DPRD, Intan Cahya Kurnia Sari, serta para mahasiswa KKN.
Menurut Gus Haris, program tersebut memiliki manfaat ganda, baik untuk ekonomi maupun mitigasi bencana.
“Vetiver dikenal sebagai tanaman dengan akar yang kuat, sehingga efektif dalam mencegah erosi dan longsor,” kata pria yang dianugerahi Most Valuable Person Jatim 2023 sebagai Tokoh Penggerak Pesantren Ramah Lingkungan.
Menurut Gus Haris, menanam vetiver di daerah rawan bencana tak hanya membuka sumber penghasilan baru, tetapi juga menjaga kestabilan lingkungan. Ia juga mengapresiasi sinergi antara akademisi, legislatif, dan masyarakat dalam mewujudkan program mahasiswa KKN Universitas Islam Zainul Hasan Genggong.
“Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa pembangunan desa harus melibatkan berbagai pihak,” kata Gus Haris.
Menurut pria yang juga pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong itu, pendampingan dari mahasiswa dan pemerintah memberikan peluang besar bagi masyarakat untuk mengembangkan budidaya ini secara mandiri.
“Kami akan terus mendukung upaya seperti ini agar sektor pertanian di Probolinggo semakin maju dan berkelanjutan,” tambahnya.
Vetiver: Menuju Kemandirian Ekonomi Desa
Budidaya vetiver akar wangi di Desa Betek Taman tidak hanya menjadi solusi bagi tantangan ekonomi, tetapi juga membuka peluang baru dalam pengembangan industri berbasis sumber daya alam lokal.
Dukungan berbagai pihak diharapkan dapat membantu masyarakat dalam menciptakan produk turunan berbasis vetiver, seperti minyak esensial, bahan kosmetik, hingga produk ramah lingkungan lainnya.
Ke depan, dengan perencanaan yang matang dan pendampingan yang berkelanjutan, vetiver dapat menjadi komoditas unggulan yang mendukung ekonomi hijau dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat Desa Betek Taman. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Kolaborasi KKN Unzah dan DPRD Kabupaten Probolinggo: Vetiver, Peluang di Daerah Rawan Longsor
Pewarta | : Ryan H |
Editor | : Ronny Wicaksono |