https://malang.times.co.id/
Opini

Urbanisasi dan Realita Kesenjangan Sosial

Senin, 10 Februari 2025 - 20:34
Urbanisasi dan Realita Kesenjangan Sosial Ahmad Fizal Fakhri, S.Pd., Assistant Professor at Uinsa, Activist, Media Team of Uinsa Postgraduate Program.

TIMES MALANG, SURABAYA – Perjalanan pembangunan di Indonesia terus memicu terjadinya kesenjangan sosial yang terus menghantui negara ini. Meskipun negara ini mengalami progres pertumbuhan ekonomi yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir, tidak dapat dipungkiri bahwa hal itu belum bisa dirasakan secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat.

Indonesia merupakan negara dengan berbagai macam keberagaman baik dari sumber daya alam, budaya, agama dan profesi. Keberaaman ini yang memunculkan kelas ditengah kehidupan bermasyarakat seperti status sosial yang dapat dilihat dari kondisi ekonomi masyarakat itu sendiri sehingga memicu adanya kesenjangan sosial yang hingga saat ini terus menghantui permasalahan negara ini.

Apa itu kesenjangan sosial? Kesenjangan sosial merupakan suatu kondisi dimana terdapat ketidakseimbangan atau perbedaan yang mencolok dalam distribusi sumberdaya, peluang dan hak-hak dalam suatu masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan dalam pendapatan, kekayaan, Pendidikan, kesehatan, pekerjaan, kekuasaan dan status sosial. 

Kesenjangan sosial juga kerap terjadi diberbagai negara baik negara maju maupun negara berkembang. Di Indonesia, kesenjangan sosial masih sangat kental terjadi dimasyarakat dan hal ini tentu saja sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. 

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia memiliki tingkat ketimpangan yang diukur dengan koefisien Gini. Meskipun telah menunjukkan penurunan dalam beberapa tahun terakhir, angka tersebut masih berada di level yang tinggi. Karena ketimpangan atau kesenjangan ini tampak mencolok paa sektor akses Pendidikan, pendapatan, layanan kesehatan dan kesempatan kerja. 

Kesenjangan sosial biasanya dirasakan oleh kalangan ekonomi menengah kebawah. Hal ini tentu saja tidak bisa dianggap remah karena kesenjangan sosial bisa menjadi konflik antar golongan apalagi ketika menyangkut pada hak-hak yang seharusnya sama dan adil. 

Hal ini tentu saja perlu mendapat perhatian yang intens, karena kesejahteraan masyarakat dapat dilihat dari tinggi atau rendahnya kesenjangan sosial yang terjadi. Kesenjangan sosial terjadi karena beberapa factor yang mempengaruhi kesenjangan sosial terjadi.

Kemiskinan. Mengapa yang pertama kemiskinan. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan yang mencolok, dimana banyak kemiskinan yang dirasakan masyarakat menegah bawah dan ada kelimpahan harta yang dirasakan oleh golongan masyarakat menengah keatas. 

Ditahun 2024, data jumlah penduduk miskin adalah sebesar 25,90 juta orang. Kemiskinan masyarakat Indonesia disebabkan beberapa hal seperti upah gaji yang kecil disebaban karena sumber daya manusia di Indonesia belum memadai.

Pendidikan menjadi faktor kesenjangan dikarenakan belum adanya pemerataan Pendidikan untuk masayarakat di berbagai wilayah di Indonesia. Dari presentasi anak yang tidak merasakan Pendidikan pada kelompok usia 16-18 tahun di wilayah terpencil atau pedesaan mencapai 27,60%, dimana presentase itu lebih tinggi dibandingkan di perkotaan yang mencapai 18,75%. 

Hal ini juga disebabkan karena faktor sarana dan prasarana di desa yang kurang memadai bahkan layak seperti di kota. Selain sarpras. Kesejahteraan guru di pedesaan masih jauh dari kata layak yang juga dapat mempengaruhi kesenjangan Pendidikan di Indonesia. Gaji yang tergolong minim bahkan kecil berdampak ketidakmapuan guru untuk membiayai kehidupan sehari-hari. 

Hal ini yang membuat seseorang ragu untuk menjadi guru di pedesaan, sehingga mengakibatkan banyak desa kecil yang belum tersentuh Pendidikan yang layak
Pembangunan yang tidak merata. Kebijakan pembangunan yang berpusat di kota-kota besar menyebabkan daerah-daerah terpencil terteinggal. Infrastruktur yang minim di pedesaan menghambat akses masyarakat terhadap Pendidikan, layanan kesehatan dan pasar ekonomi.

Dari beberapa faktor dari penyebab kesenjangan sosial diatas memiliki dampak yang sangat terasa seperti ketidak stabilan sosial dikarenakan kesenjangan sosial yang tinggi dapat menyebabkan ketegangan sosial, konflik atau bahkan kekerasan. 

Kemiskinan yang menjadi faktor utama kesenjangan sosial memperburuk kondisi di masyarakat karena orang-orang miskin yang sangat minim akses ke sumber daya dan peluang. Kesehatan yang buruk terjadi karena kesenjangan sosial dimana orang-orang miskin memiliki akses yang lebih sedikit ke layanan kesehatan dan informasi kesehatan.

Kesenjangan sosial merupakan masalah kompleks yang membutuhkan upaya Bersama dari berbagai pihak untuk mengatasinya. Baik dari pemerintah yang dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi kesenjangan sosial, seperti program pengentasan kemiskinan, peningkatan akses Pendidikan dan kesehatan di semua lapisan masyarakat serta kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif. 

Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan kartu Indonesia sehat (KIS) perlu terus ditingkatkan dan diperluas agar benar-benar terjangkau mereka yang membutuhkan.

Peran masyarakat sangat dubutuhkan dalam mengurangi kesenjangan sosial yang dapat dilakukan melalui kegiatan sosial, donasi dan advokasi. Sektor swasta juga dapat berkontribusi dalam mengurangi kesenjangan sosial, seperti melalui program-program tanggungjawab sosial perubahan (CSR). Dengan mengurangi kesenjangan sosial, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.

***

*) Oleh : Ahmad Fizal Fakhri, S.Pd., Assistant Professor at Uinsa, Activist, Media Team of Uinsa Postgraduate Program.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

Pewarta : Hainorrahman
Editor : Hainorrahman
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.