TIMES MALANG, BANYUWANGI – Bisnis ayam goreng seolah tak pernah mati.  Menu ayam goreng selalu saja disukai semua kalangan. Peluang itu yang ditangkap Rina Susilawati S. Psi, pemilik Rina Fried Chicken (RFC), di Jalan KH Hasyim Assyari Rogojampi, Banyuwangi, Jawa Timur.

Berbekal inovasi tiada henti, usaha rumah makan miliknya tak pernah sepi pembeli. Sukses meluncurkan ragam kuliner ayam goreng, kini Rina menyuguhkan menu baru. Yakni ayam goreng korea.

“Ayam korea ini terinspirasi dari drama korea,” ucap Rinas mengisahkan, Rabu (16/3/2022).

Dia bercerita, dalam drama korea, salah satu sajian yang kerap diburu adalah ayam goreng. Entah, dijual dikelas resto ataupun warung pinggir jalan.

“Saya langsung terpikir bikin ayam goreng korea,” ungkapnya.

Keistimewaan ayam goreng korea, disajikan utuh dalam satu ekor ayam. Digoreng dengan balutan tepung. Meski, tampak krispi di luar namun dagingnya tetap lembut sampai ke dalam tulang.

“Agar daging tetap lunak, daging ayam kita proses marinasi sehari semalam. Daging dan tulangnya agak lunak sehingga lebih jusy, lebih lembut di dalam dan bumbunya lebih meresap,” kata Rina.

Ayam goreng korea, lanjutnya, disajikan dengan tujuh saus. Yaitu saus keju, saus barbeque, saus telor asin dan sambel nusantara (sambal bajak dan sambal ijo). Tak lupa saus gojujang khas korea, untuk menambah sensasi ala korea.

“Pembeli bisa memilih saus sesuai selera, namun jika minta tujuh saus, dikenakan tambahan biaya Rp 10 ribu,” jelasnya.

Satu porsi menu ayam goreng korea di RFC Rogojampi, Banyuwangi, bisa disantap 4-5 orang. Tapi jangan khawatir, ayam goreng korea cukup ramah dikantong. Per porsi hanya dibandrol Rp 50 ribu saja.

“Meski promosi masih sebatas di medsos, permintaan ayam korea cukup lumayan. Sehari bisa menjual 50 porsi ayam goreng korea,” cetus Rina. (*)