TIMES MALANG, JAKARTA – Setidaknya 15 orang, 14 di antaranya adalah wanita, tewas akibat serangan bom mobil terhadap kendaraan yang mengangkut pekerja pertanian di Suriah utara, Senin (4/2/2025) siang tadi.
Menurut badan Pertahanan Sipil Suriah, yang juga dikenal sebagai White Helmets, sebanyak 15 wanita lainnya terluka akibat ledakan di pinggiran kota Manbij, timur Aleppo.
Dikatakannya, beberapa yang terluka berada dalam kondisi kritis dan memperingatkan bahwa jumlah korban tewas kemungkinan bisa bertambah.
Belum ada klaim langsung dari kelompok bersenjata mana pun atas pengeboman tersebut, yang merupakan yang paling mematikan sejak pasukan pemberontak menggulingkan presiden Bashar al-Assad pada bulan Desember.
Media pemerintah melaporkan, para korban sebagian besar adalah pekerja pertanian perempuan, di kota Manbij, Suriah utara, tempat pasukan Kurdi memerangi kelompok yang didukung Turki.
Mengutip tim penyelamat White Helmets, kantor berita SANA menyebutkan, telah terjadi "pembantaian" di jalan lokal, dengan ledakan bom mobil di dekat kendaraan pengangkut pekerja pertanian yang menewaskan 14 wanita dan satu pria.
Serangan itu juga melukai 15 wanita lainnya. "Bahkan beberapa di antaranya kritis," tulis SANA, seraya menambahkan jumlah korban bisa saja meningkat.
Ini adalah serangan kedua dalam beberapa hari terakhir di Republik Arab Suriah yang dilanda perang, tempat pemberontak yang telah menggulingkan presiden otokratis Bashar Assad pada bulan Desember lalu.
Pemantau perang Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia melaporkan, sembilan orang, termasuk sejumlah pejuang pro-Turki yang tidak disebutkan jumlahnya, tewas pada hari Sabtu ketika sebuah bom mobil meledak di dekat posisi militer di Manbij.
Pasukan yang didukung Turki di utara Suriah melancarkan serangan terhadap Pasukan Demokratik Suriah yang dipimpin Kurdi dan didukung AS pada bulan November lalu.
Mereka juga merebut beberapa daerah kantong yang dikuasai Kurdi di utara meskipun ada upaya AS untuk menengahi gencatan senjata.
Dengan dukungan AS, SDF mempelopori kampanye militer yang mengusir kelompok Daesh dari Republik Arab Suriah pada tahun 2019.
Namun Turki menuduh komponen utama kelompok tersebut yakni Unit Perlindungan Rakyat (YPG) berafiliasi dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang militan.
Baik Turki maupun Amerika Serikat telah menetapkan PKK, yang telah melancarkan pemberontakan selama puluhan tahun di tanah Turki, sebagai kelompok teroris.
Penguasa baru Republik Arab Suriah telah meminta SDF untuk menyerahkan senjata mereka, menolak tuntutan Kurdi untuk membentuk pemerintahan sendiri dalam bentuk apa pun.
Assad memerintah Republik Arab Suriah dengan tangan besi dan tindakan keras berdarahnya terhadap protes antipemerintah pada tahun 2011 memicu perang yang menewaskan lebih dari 500.000 orang dan membuat jutaan orang mengungsi.
Kekerasan di Suriah terus berlangsung hingga kini, dan Senin (4/2/2025) tadi, sebuah bom mobil meledak di dekat Manbij, Suriah utara dan menewaskan 15 orang. utara, Senin (4/2/2025) menewaskan 15 orang. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Bom Mobil Meledak di Suriah, 15 Orang Tewas
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Deasy Mayasari |