TIMES MALANG, MALANG – Malang Town Square (Matos) menjadi saksi keseruan ratusan murid Taman Kanak-Kanak (TK) dan guru TK dari Kabupaten Malang dalam kegiatan belajar menggambar dan mewarnai, Senin (3/2/2025).
Acara ini diinisiasi oleh Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Muslimat (IGTKM) Kabupaten Malang dan menghadirkan pelatihan menggambar serta lomba mewarnai.
Ketua IGKTM Kabupaten Malang, Hj. Anik Sofridah, S.Psi., menjelaskan bahwa kegiatan ini terdiri dari beberapa rangkaian lomba dan pelatihan, baik untuk anak-anak maupun para guru.
"Alhamdulillah, hari ini terlaksana lomba Mamamia, yaitu lomba menggambar antara anak dan pendampingnya. Bisa didampingi oleh ibu atau ayahnya. Peserta yang hadir hari ini merupakan juara satu dari tingkat kecamatan, totalnya ada 115 anak beserta 115 pendamping," ujar Hj. Anik.
Selain itu, kegiatan ini juga mencakup pelatihan teknik dasar menggambar serta lomba mewarnai dan menggambar khusus untuk guru TK dan RA Muslimat se-Kabupaten Malang. Sebanyak 520 guru turut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
"Kegiatan guru ini dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama berlangsung dari pukul 11.00 hingga 13.00 WIB, lalu sesi kedua dari pukul 14.00 hingga 16.30 WIB," jelasnya.
Menurut Hj. Anik, pemilihan Matos sebagai lokasi acara bukan tanpa alasan. Selain memberikan pengalaman baru bagi anak-anak dan guru, suasana mall juga menambah semangat serta antusiasme peserta.
"Kami ingin anak-anak dan guru mengenal lingkungan yang berbeda. Selain itu, daya tarik Matos cukup tinggi, sehingga peserta lebih antusias. Tidak hanya mengikuti lomba, mereka juga bisa menikmati suasana mall, menjadikannya pengalaman yang menyenangkan dan menyegarkan," tambahnya.
Ini merupakan kali kedua kegiatan menggambar dan mewarnai digelar di mall. Respons peserta pun luar biasa, bahkan panitia sampai harus membatasi jumlah pendaftar karena kuota yang terbatas.
"Antusiasmenya tinggi sekali. Bahkan, kami terpaksa menolak beberapa pendaftar karena keterbatasan kuota," ungkap Hj. Anik.
Salah satu aspek menarik dari kegiatan ini adalah pelatihan menggambar bagi para guru TK. Hj. Anik menyoroti pentingnya keterampilan menggambar bagi guru dalam mendukung Kurikulum Merdeka.
"Saat ini, banyak guru yang lebih memilih mencetak gambar daripada menggambarnya sendiri. Padahal, mereka sebenarnya punya potensi. Mungkin karena kesibukan atau ingin lebih praktis, mereka jadi jarang menggambar manual," jelasnya.
Ia berharap melalui kegiatan ini, para guru bisa lebih kreatif dan mengembangkan keterampilan menggambar secara mandiri.
"Dalam Kurikulum Merdeka, kreativitas guru memiliki nilai lebih yang berdampak pada proses belajar anak. Dengan guru yang kreatif, anak-anak pun akan lebih termotivasi dan berkembang dengan baik," tambahnya.
Hj. Anik berharap kegiatan ini semakin mempererat hubungan antara Yayasan Pendidikan Muslimat, IGKTM, wali murid, dan anak-anak, sehingga tercipta lingkungan pendidikan yang lebih harmonis.
"Kami ingin hubungan antara guru, orang tua, dan anak semakin erat. Pendidikan yang sukses bukan hanya tanggung jawab satu pihak, melainkan hasil kerja sama semua pihak," pungkasnya. (*)
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Imadudin Muhammad |