TIMES MALANG, MALANG – Warga di Kauman, Kecamatan Pakisaji merasa kecewa dengan layanan PDAM Kabupaten Malang karena pasokan air mereka bermasalah hampir selama dua minggu dan sering mengalami macet di siang hari.
Nanang, salah seorang warga Kauman Pakisaji, mengungkapkan kekecewaannya terhadap pelayanan PDAM Pakisaji, terutama karena seminggu yang lalu, dari hari Jumat hingga Minggu, tekanan air tidak stabil, memaksa mereka menunggu hingga malam hari.
"Kejadian ini mirip dengan sepuluh tahun yang lalu, selalu ada alasan rusak. Bagaimana mungkin konstruksinya bisa rusak setiap minggu," ujarnya, Minggu (24/12/2023).
Dia berharap agar pihak terkait segera meningkatkan pelayanan PDAM Kabupaten Malang, sebagaimana yang dilakukan oleh Kota Malang yang merespons cepat terhadap gangguan. Dia juga menilai pemberian air tangki sebagai solusi sementara oleh petugas bukanlah tindakan profesional.
"Bagaimana bisa tidak lancar mulai dari Jumat tanggal 15 Desember hingga sekarang, hampir seminggu. Kalau kami terlambat membayar, kami didenda dan dikenai biaya administrasi sebesar 12.500 rupiah, yang menurut saya cukup mahal," tambahnya.
Ketidakpedulian terhadap pelanggan selama berhari-hari dalam memperbaiki kerusakan, tanpa memperhitungkan tagihan yang harus dibayarkan pelanggan, menimbulkan kekhawatiran. Warga berharap ada audit terhadap PDAM Kabupaten Malang, khususnya PDAM Pakisaji.
Imam Suprapto, perwakilan PDAM Pakisaji, menyatakan bahwa ketidaklancaran layanan disebabkan oleh kerusakan di wilayah Kemuning yang rusak akibat longsor. Pihaknya telah berusaha memperbaiki pipa yang terputus akibat longsor dan melakukan pergantian pipa yang rusak.
Namun, Direktur Utama PDAM Kabupaten Malang belum memberikan jawaban terkait seringnya pipa saluran bocor sebagai penyebab kerusakan, yang dianggap buruk dalam konstruksinya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Air Tak Kunjung Mengalir, Warga Kauman Pakisaji Protes Layanan PDAM Malang
Pewarta | : Slamet Mulyono |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |