https://malang.times.co.id/
Berita

Inilah 5 Tempat Angker Berbau Mistis di Pacitan

Jumat, 24 Februari 2023 - 15:02
Wajib Tahu, Inilah 5 Tempat Angker Berbau Mistis di Kabupaten Pacitan Watu Menyan di Dusun Grunggung, Desa Gunungsari, Kecamatan Arjosari terkenal angker dan konon ada penunggunya bangsa jin berwujud harimau gembong . (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, PACITANKabupaten Pacitan merupakan salah satu wilayah di Jawa Timur yang memiliki keindahan destinasi pantai menarik bagi wisatawan. Namun siapa sangka, di balik keindahannya terdapat 5 tempat yang diyakini oleh warga sebagai tempat angker dan berbau mistis. 

Beberapa tempat angker di Kabupaten Pacitan itu di antaranya adalah:

1. Watu Menyan

Watu Menyan merupakan sebuah bukit kecil yang berada di Dusun Grunggung, Desa Gunungsari, Kecamatan Arjosari. Dari titik nol Kota Pacitan berjarak 9,6 kilometer dan bisa ditempuh 14 menit menggunakan kendaraan roda dua atau empat.

Dikatakan angker, Watu Menyan konon ada penunggunya, yakni bangsa jin berwujud harimau gembong yang kemunculannya pada waktu tertentu, tidak semua orang bisa melihatnya. 

Tempat-Angker-pacitan-2.jpgKali Kaloran di Desa Tremas, Kecamatan Arjosari kerap menelan korban jiwa. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

Penelusuran TIMES Indonesia, dengan menggali informasi warga setempat, pada Senin (6/9/2021) silam, banyak peristiwa aneh di luar nalar terjadi, seperti orang dari Jakarta tanpa sengaja membawa sebuah batu akik di sekitar Watu Menyan. 

Bukannya nasib mujur yang didapat, melainkan rasa takut ketika menyaksikan batu tersebut dibelah lalu mengeluarkan darah hingga akhirnya dikembalikan ke tempat asalnya. 

Dinamakan Watu Menyan, sebab bebatuan yang ada di sekitar jika diperhatikan bentuk dan teksturnya menyerupai kemenyan. Begitu pun saat dibakar, baunya sama persis. 

Letaknya yang menikung, tempat ini disinyalir kerap bikin celaka pengendara hingga kehilangan nyawa. Beberapa tahun lalu, masih di kawasan yang sama, pejalan kaki pun turut menjadi korban diduga tersambar mobil. 

Saking angkernya, seolah menjadi sebuah perjanjian adat warga sekitar yang hendak memiliki hajat harus melaksanakan ritual tertentu, misalnya memasang panjang ilang di area punden yang ada di Watu Menyan. Jika dilanggar, hal aneh pasti terjadi. Sampai sekarang bekas sesaji masih bisa ditemukan. 

Selain itu, Watu Menyan juga terdapat semacam peraturan tak tertulis, misalnya saat melintas dilarang sesumbar atau menganggap remah tempat itu, sebab hal demikian diyakini justru memicu kemarahan sang penunggu, yakni jin berwujud harimau gembong. 

2. Kali Kaloran

Masih di Kecamatan Arjosari, yakni di Desa Tremas terdapat sebuah sungai yang membelah Dusun Kaloran dan Dusun Kulak, warga setempat menamainya dengan Kali Kaloran. Sepintas tidak ada yang aneh dari sungai yang masih bagian dari Kali Grindulu ini. Namun, kehadirannya sejak berabad-abad tahun lalu menyimpan sebuah misteri belum terpecahkan. 

Sungai yang berada di sebelah utara Perguruan Islam Pondok Tremas itu kian melebar lantaran abrasi. Sekilas arusnya cukup tenang dengan kedalaman sekitar dua meter.  Beberapa waktu lalu, Sungai kaloran memakan korban jiwa. Dua bocah yang mandi dan bermain diduga hanyut hingga ditemukan di muara Pantai Pancer Door. Padahal tidak sedang banjir. 

Kejadian serupa kerap terjadi, meski tidak secara berurutan. Era 1980-1990an silam, santri Pondok Tremas yang usai mengaji dikabarkan hanyut saat menyeberangi Sungai Kaloran. 

Konon, di kawasan tersebut terdapat sebuah pusara semacam lobang tak kasat mata berupa pintu masuk alam gaib. Siapapun yang masuk area itu dipastikan pulang tinggal nama. Bahkan hal itu dikaitkan dengan keberadaan sosok Nyi Roro Kidul, penunggu laut selatan Pulau Jawa. 

Tidak hanya itu, pada masa mengganasnya Affair Madiun 1948, Sungai Kaloran juga digunakan sebagai tempat pembantaian sekaligus pembuangan mayat. Pun era G30S/PKI masih terjadi hal serupa dan masih banyak lagi cerita masa lalu menambah nuansa angker sungai tersebut. 

3. Pancer Door

Pantai Pancer Door belakangan menjadi jujukan favorit wisatawan, ombaknya yang landai kerap dimanfaatkan turis untung surfing. Namun siapa sangka, di balik keindahannya, pantai ujung timur Teluk Pacitan ini menyimpan cerita mistis dan dianggap angker. 

Pancer Door kerap dikaitkan dengan sosok misteri Nyi Roro Kidul. Di lokasi ini, hampir tiap tahun merenggut nyawa wisatawan. Korban rata-rata berasal dari luar daerah. Mereka tersapu ombak saat berenang dan hilang. Empat hari kemudian baru ditemukan, namun anehnya justru di tempat lain yang jauh. 

Bahkan, terdapat aturan tak tertulis di Pancer Door secara turun-temurun diyakini, yakni dilarang mengenakan baju atau pakaian warna hijau. Sebab, itu sama saja memicu bangsa jin yang dikendalikan Nyi Roro Kidul muncul dan merekrut manusia untuk dijadikan sebagai tentara alam gaib selamanya. 

Saking angkernya, Pancer Door kerap ditumbali oleh sejumlah tokoh dan para kiai. Tujuannya agar tidak lagi mengganggu manusia. 

Belakangan, sebelah timur Pancer Door, tepat di mana dua arus air bertemu, yakni sungai dan laut dibangun sebuah tempat ibadah semacam masjid dari bambu oleh KH Fuad Habib Dimyathi, pengasuh PIP Tremas. Masjid ini bernama Masjid Apung atau Kemampul. 

Tempat-Angker-pacitan-3.jpgMasjid Apung dijadikan tumbal Pancer Door lantaran angker dan kerap memakan korban jiwa. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

Namun demikian, buatan manusia masih kalah dengan kehendak alam. Masjid Apung kerap terseret arus saat Sungai Grindulu meluap. Terakhir belum lama tempat ibadah ini hancur dan tersisa puing-puing. 

Pancer door juga kerap dijadikan tempat tirakat oleh para pelaku spiritual. Banyak cerita mistis di sini, namun justru membuat wisatawan semakin penasaran berbondong-bondong mengunjunginya. 

4. Goa Kalak 

Goa yang terletak di Desa Sendang, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur ini menarik bukan karena keindahan stalagtit dan stalagmitnya, tapi karena terdapat kisah mistis dan angker di tempat satu ini. 

goa-kalak.jpgGoa Kalak yang terkenal angker penuh mistis. (FOTO: dok. TIMES Indonesia)

Menurut penuturan juru kunci bernama Tugiman alias Manrejo, Goa Kalak merupakan tempat ritual dari Raden Brawijaya pada zaman Kerajaan Majapahit. Goa yang berusia ratusan tahun ini juga merupakan goa tertua di Kabupaten Pacitan. 

"Saya menjaga Goa Kalak ini sejak tahun 1965, dulunya adalah tempat ritual bersemedi Raden Brawijaya I dari Majapahit, Goa ini lebih tua daripada Goa Gong di Kecamatan Punung," katanya kepada TIMES Indonesia. 

Selanjutnya pria yang disapa Mbah Manrejo bercerita, Goa Kalak sering dikunjungi oleh orang untuk tujuan-tujuan tertentu yang berhubungan dengan mistis. Banyak pengunjung dari luar daerah yang pernah ke goa ini bahkan beberapa pejabat juga pernah melakukan ritual pada malam-malam tertentu. 

Penulis sendiri kerap menemukan beberapa kendaraan terparkir di depan pintu masuk Goa Kalak setiap malam Jumat. Entah apa yang mereka lakukan, yang jelas tak ada lampu penerang sama sekali di dalamnya kecuali lilin dan itu dibawa oleh pelaku ritual tersebut. Para pengunjung ada yang sudah membawa peralatan ritual dari rumah, biasanya paling ramai pada malam Jumat Kliwon dan Legi.

"Goa Kalak ini oleh orang dulu dijadikan sebagai tempat pertapaan ataupun bersemedi untuk memohon sesuatu, pada waktu itu Presiden Soeharto pernah tirakat di sini," terang Manrejo. 

5. Punden Kaliuluh

Punden Kaliuluh yang berada di kawasan pantai Desa Klesem, Kecamatan Kebonagung juga menyimpan cerita misteri. Selain dikenal angker, tempat ini dulunya kerap disinggahi para wali. Berdasarkan komunikasi dengan para sesepuh desa setempat, Punden Kaliuluh masih ada kaitannya dengan asal-usul Desa Klesem. 

Punden-Kaliuluh-tempat-Semedi-Presiden-Ke-1-RI-Soekarno.jpgPunden Kaliuluh, tempat singgah para tokoh masa silam. (FOTO: dok. TIMES Indonesia)

Tempat ini ada yang menyebut Pok Punden. Konon, Presiden pertama RI Soekarno sempat bersemedi namun menggunakan nama samaran Dolah atau Abdullah. Sepenggal cerita dari Kades Klesem Mansuri, seorang Babinsa TNI dari Koramil setempat pernah dibikin bingung saat kali pertama bertugas. 

"Dulu ada Pak Babinsa baru bertugas, langsung disambut sosok putri berpakaian lengkap ala keraton menawarkan untuk mampir. Saat ditengok hilang, dan ternyata sebuah punden yang ada pohon beringinnya," ungkap Mansuri kepada TIMES Indonesia. 

Hingga sekarang, Punden Kaliulung dipercaya warga setempat angker dan dikeramatkan. Di lokasi terdapat beberapa batu yang ditata sejak dahulu sebagai penanda. Penulis sendiri membuktikan, usai mengambil gambar di tempat tersebut, kamera langsung rusak dan tidak berfungsi kembali. 

Bagaimana? Beranikah Anda menjajal 5 tempat angker dan berbau mistis di Kabupaten Pacitan itu? (*)

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.