https://malang.times.co.id/
Berita

Pelepasan Mahasiswa MSIB dalam Pendampingan Pertanian Modern di Ngawi

Senin, 23 September 2024 - 11:36
Pelepasan Mahasiswa MSIB dalam Pendampingan Pertanian Modern di Ngawi Pelepasan Mahasiswa MSIB dalam Pendampingan Pertanian Modern di Ngawi. (FOTO: Polbangtan Malang for TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANG – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman telah memberikan banyak arahan dan dukungan terkait program Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB) dalam kerangka Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Pertama, Mentan Amran menyatakan bahwa pemerintah terus mereformasi sektor pertanian, dan program MBKM-MSIB merupakan salah satu upaya untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan lahan tanam dan pengembangan sumber daya manusia di bidang pertanian.

Pelepasan-Mahasiswa-MSIB-2.jpg

Kedua, Mentan Amran berharap mahasiswa yang mengikuti program MBKM-MSIB dapat menguasai seluruh aspek pertanian, mulai dari produksi hingga hilirisasi. Ia mengajak mahasiswa untuk berkontribusi di sembilan provinsi penyangga pangan nasional, dengan memberikan solusi jangka pendek maupun jangka panjang. 

Ketiga, Mentan Amran menekankan bahwa program MBKM-MSIB merupakan persiapan karier yang komprehensif bagi mahasiswa, dan mendorong pengembangan sumber daya manusia di bidang pertanian. Program ini juga didesain untuk mencari mahasiswa yang akan menjadi agen promosi sekaligus representasi Politeknik Vokasi lingkup Kementerian Pertanian. 

Keempat, Mentan Amran menyatakan bahwa program magang seperti MBKM-MSIB merupakan bagian dari upaya Kementerian Pertanian untuk mendorong modernisasi pertanian di Indonesia. 

Menurutnya Mentan Amran, program ini merupakan upaya strategis untuk mempercepat pembangunan sektor pertanian, mengembangkan SDM, dan menyiapkan calon pemimpin di bidang pertanian di masa depan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menekankan pentingnya peran teknologi dalam menarik minat generasi muda untuk terjun ke dalam bidang pertanian. MSIB dalam kebijakan MBKM merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang diharapkan dapat mendorong keterlibatan generasi muda di sektor pertanian.

Idha Widi Arsanti menyampaikan bahwa hadirnya kebijakan pemerintah terkait penyerapan tenaga kerja muda di sektor pertanian, seperti program MSIB, merupakan langkah positif untuk menggerakkan minat generasi muda. Program ini bertujuan untuk mengintegrasikan manajemen agribisnis dan korporasi guna meningkatkan produktivitas serta daya saing petani.  

Lebih lanjut, Idha Widi Arsanti menekankan pentingnya akses permodalan bagi para pelaku usaha pertanian, termasuk generasi muda. Ia menyatakan bahwa program Pertanian Modern dan MSIB diharapkan dapat membantu memfasilitasi kebutuhan permodalan dan pengembangan keterampilan bagi generasi muda yang tertarik berkecimpung di sektor pertanian. 

Dalam kesempatan lain, Idha Widi Arsanti juga menyampaikan bahwa program Young Ambassador Agriculture diharapkan dapat menginspirasi, memotivasi, dan mendorong kaum muda semakin menekuni bisnis pertanian. Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menarik minat generasi muda dan meningkatkan kapasitas SDM di sektor pertanian.

Idha Widi Arsanti melanjutkan bahwa kebijakan MBKM menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendorong keterlibatan generasi muda di sektor pertanian melalui berbagai program pengembangan keterampilan, akses permodalan, dan peningkatan daya saing. Hal ini sejalan dengan upaya untuk menarik minat dan membangun kapasitas SDM pertanian yang lebih muda dan terampil.

Sebuah langkah besar dalam mendukung pertanian modern di Jawa Timur dimulai dengan pelepasan mahasiswa MSIB untuk Kegiatan Pendampingan Pertanian Modern. Acara yang diadakan di Alun-Alun Kabupaten Ngawi Senin (23/9/2024) ini dihadiri oleh berbagai pihak penting, seperti Pusat Pendidikan Kementerian Pertanian (Pusdiktan), Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan Malang), Balai Besar Penyuluhan Peternakan (BBPP) Batu, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi, Kodim 0805 Kabupaten Ngawi, serta mentor, pendamping pertanian modern dan sebanyak 92 mahasiswa dari berbagai universitas turut berpartisipasi dalam program ini.

Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana, yang membuka acara secara resmi, mengatakan bahwa sebagaimana kita ketahui, pertanian modern merupakan kunci dalam menghadapi tantangan sektor pertanian di masa kini dan mendatang. Perubahan iklim, pertumbuhan populasi, serta meningkatnya permintaan pasar adalah beberapa tantangan besar yang harus kita hadapi bersama. Oleh karena itu, peran mahasiswa dalam mendampingi petani di lapangan sangatlah penting. Ini bukan hanya soal belajar, tetapi juga membangun sinergi antara pengetahuan akademis dan praktik nyata di lapangan.

Inilah kesempatan emas bagi kalian untuk mengembangkan soft skill dan life skill. Program pendampingan ini memberikan kalian ruang untuk belajar langsung bersama para petani, membangun koneksi dengan para penyuluh, dan menggali pengalaman berharga yang tidak bisa kalian dapatkan di dalam ruang kelas. Saya berharap kalian aktif, bukan hanya sebagai pengamat, tapi sebagai peserta aktif yang berkontribusi nyata dalam mendukung pertanian di lima kecamatan Kabupaten Ngawi ini. Jadilah agen perubahan yang membawa inovasi dan solusi bagi pertanian kita.

Kabupaten Ngawi, yang dikenal sebagai lumbung pangan Jawa Timur, memiliki potensi luar biasa dalam pengembangan pertanian berkelanjutan. Oleh karena itu, saya sangat mendukung sinergi yang tercipta antara semua pihak yang hadir di sini, baik dari sektor pendidikan, pemerintahan, militer, maupun masyarakat tani. Mari kita wujudkan pertanian yang tidak hanya produktif tetapi juga ramah lingkungan, demi kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional.

Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan acara ini. Saya berharap program pendampingan pertanian modern ini dapat memberikan manfaat yang nyata bagi para petani, mahasiswa, dan juga masyarakat luas. Semoga kerjasama ini terus berlanjut dan berkembang untuk kemajuan pertanian Indonesia.

Acara pelepasan ditandai dengan penyematan atribut kepada para mahasiswa MSIB, sebagai simbol resmi dimulainya kegiatan pendampingan pertanian modern di Kabupaten Ngawi. Program ini akan berfokus pada lima kecamatan di Kabupaten Ngawi, di mana mahasiswa diharapkan dapat menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh di kampus ke dalam praktik nyata di lapangan.

Program ini diharapkan mampu membantu menghadapi tantangan pertanian di masa depan, seperti perubahan iklim dan meningkatnya permintaan pangan, sekaligus meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani di Kabupaten Ngawi. (*)

Pewarta : Rochmat Shobirin
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.