TIMES MALANG, PACITAN – Menjelang Lebaran Hari Raya Idulfitri 1446 H para pedagang daging di Pasar Minulyo Kabupaten Pacitan justru mengeluhkan sepi pembeli.
Meskipun harga tetap stabil, namun kondisi ini berbanding balik dengan tahun-tahun sebelumnya.
Pedagang ayam potong di Pasar Minulyo, Sujarmi mengaku heran. Pasalnya, harga saat ini masih bertahan di Rp35.000 per kilogram dan tidak ada lonjakan.
"Untuk harganya masih sama seperti biasanya, ya tidak naik. Tapi menjelang Lebaran sekarang malah sepi pembeli, tidak seperti tahun kemarin," ujarnya, Selasa (25/3/2025).
Hal serupa juga dirasakan penjual daging sapi, Cepti. Meski harganya tetap Rp140.000 per kilogram, namun jumlah pembeli justru cenderung anjlok.
"Halah, sama saja. Gak ada orangnya yang beli. Dari tadi pagi ya seperti ini, pasarnya sepi banget," katanya ketus.
Fenomena sepinya pasar tradisional menjelang Lebaran ini diduga dipengaruhi beberapa faktor. Daya beli masyarakat yang melemah menjadi salah satu penyebab utama.
Selain itu, kebiasaan berbelanja yang bergeser ke platform daring dan supermarket juga turut berdampak.
Tak hanya itu, dampak penyakit mulut dan kuku (PMK) yang sempat melanda beberapa waktu lalu masih dirasakan oleh pedagang dan peternak. Akibatnya, pasokan tetap tersedia, tapi permintaan lesu.
Para pedagang di Pasar Minulyo Pacitan berharap kondisi tersebut tidak berlarut-larut. Mereka masih menanti lonjakan pembeli di hari-hari terakhir sebelum Lebaran.
Jika tidak, mereka harus menghadapi kenyataan pahit: dagangan menumpuk, keuntungan seret. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Jelang Lebaran, Pedagang Daging di Pacitan Gigit Jari Akibat Sepi Pembeli
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Ronny Wicaksono |