TIMES MALANG, WONOGIRI – Pemerintah baru-baru ini meluncurkan program makan bergizi gratis (MBG) untuk masyarakat kurang mampu. Program yang digagas Presiden Prabowo itu diluncurkna pada 6 Januari 2025. Program itu menyita perhatian banyak publik.
Seperti diberitakan timesindonesia.co.d, Sabtu (22/3/2025), Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Menteri PPN/Bappenas), Rachmat Pambudy, mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto tengah meletakkan fondasi menuju Indonesia Emas 2045.
Salah satu langkah strategis yang diambil adalah melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini dinilai sebagai upaya penting dalam membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul untuk menyambut masa keemasan Indonesia.
Program MBG ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat, terutama anak-anak (usia dini, dasar dan menengah), balita, ibu hamil dan menyusui. Namun, di balik kepedulian pemerintah terhadap kesehatan masyarakat, ada kekhawatiran bahwa program ini juga dapat digunakan sebagai alat syahwat politik.
Syahwat politik adalah fenomena di mana politisi atau pemerintah menggunakan program atau kebijakan untuk memenangkan dukungan dan suara rakyat, tanpa memperhatikan efektivitas dan dampak jangka panjang dari program tersebut.
Program MBG pada satu sisi memiliki potensi untuk memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kesehatan dan kualitas hidup masyarakat.
Program ini dapat membantu meningkatkan kesehatan anak-anak dan ibu hamil, serta mengurangi angka kematian ibu dan anak. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa program ini diimplementasikan dengan efektif dan transparan, serta tidak digunakan sebagai alat syahwat politik.
Untuk memastikan bahwa program makan bergizi gratis tidak digunakan sebagai alat syahwat politik, perlu dilakukan beberapa hal. Pertama, pemerintah harus memastikan bahwa program ini diimplementasikan dengan efektif dan transparan.
Kedua, pemerintah harus memastikan bahwa program ini untuk memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kesehatan dan kualitas hidup masyarakat.
Simpel dan Sederhana
Sebenarnya, program MBG ini bisa dibikin simpel dan sederhana ketika dalam pelaksanaannya benar-benar melibatkan pelaku UMKM yang memang kompeten. Langkah itu juga sebagai upaya mendukung perkembangan UMKM.
Misalnya menggandeng pemilik kantin atau katering yang sudah ada agar usaha mereka semakin maju. Pemerintah memang perlu membentuk tim pengawasan untuk kandungan gizi.
Namun, realitanya yang membuat anggaran menjadi membengkak yaitu pendirian Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Pembangunan itu menyedot anggaran yang tak sedikit.
Satu unit dapur SPPG membutuhkan anggaran milyaran. Ada 1.500 SPPG yang akan dibangun pada tahun 2025 dan membutuhkan anggaran yang tak sedikit.
Seperti disebutkan dalam timesindonesia.co.d, Sabtu (22/3/2025), Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum (PU) Bidang Hubungan Antar Lembaga, Triono Junoasmono mengatakan, seluruh Pembangunan infrastruktur dapur SPPG akan dibiayai dengan skema Corporate Social Responsibility (CSR) oleh tiga BUMN Karya yaitu dari PT. Adhi Karya (Persero), PT. Hutama Karya (Persero) dan PT. Pembangunan Perumahan (Persero).
Dimana untuk pembangunan satu unit dapur SPPG dibutuhkan Rp 4,5 Miliar yang terdiri dari bangunan dapur, tempat parkir, akses masuk lokasi, jaringan air bersih, sanitasi, dan instalasi pengolah air limbah (IPAL), peralatan dapur dan kendaraan untuk distribusi.
Harapannya, program MBG tak salah sasaran dan benar-benar dengan tujuan murni untuk mengangkat masyarakat dari jerat-jerat kemiskinan. Semoga program ini bukan hanya menjadi sarana menyalurkan syahwat politik untuk mencari simpatik.
Semoga politikus maupun pejabat yang menjadi wakil rakyat benar-benar bisa merakyat dan membawa kesejahteraan. (*)
***
*) Oleh : Sugiyanto, S.E., M.Si, Dosen Prodi Ekonomi Syariah STAIMAS Wonogiri, Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswan STAIMAS Wonogiri.
*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id
*) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]
*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.
Pewarta | : Hainor Rahman |
Editor | : Hainorrahman |