TIMES MALANG, MALANG – Vietcong Malang hadir dengan sajian masakan Vietnam Street yang menggugah selera. Kedai ini berlokasi di selasar warung legendaris Malang, yakni Sate Gebug 1920, Kayutangan Utara, Kota Malang.
Di sini Anda bisa menikmati sajian kuliner Vietnam, Pho. Kuliner ini terbuat dari mie beras yang dipadukan dengan topping daging ayam atau daging sapi. Pho juga dilengkapi dengan taburan daun ketumbar dan bawang bombai yang disiram kuah rempah segar.
Vietcong Malang yang baru buka sejak 26 Agustus 2022 ini memiliki peminat yang cukup banyak. Beroperasi sejak pukul 18.00 WIB, tak sampai lebih dari tiga jam, sekitar 150 porsi yang tersedia per harinya langsung habis diburu para pecinta kuliner.
Mengusung konsep street food atau kuliner jalanan tempat makan ini ingin membawa konsep kuliner dari negara asalnya Vietnam ke Malang, Jawa Timur.
"Sejak awal buka, atensi pecinta kuliner ke kita memang luar biasa. Sejauh ini bukan hanya dari Malang saja, customer kita ada dari Pasuruan, Blitar hingga Surabaya," ujar Manajer Operasional Vietcong Malang, Brian Gaga, Minggu (25/12/2022).
Makanan rempah berkuah alat Vietcong yang siap disajikan. (Foto: Dok. Vietcong for TIMES Indonesia)
Dari segi umur pun, lanjut Brian, pelanggan yang datang ke vietcong.malang tak hanya didominasi muda-mudi dari kalangan mahasiswa dan millenial saja. Namun kelompok lansia rupanya juga gemar menikmati sajian kuliner berempah ini apalagi jika disantap selepas hujan reda.
Ia pun menceritakan, Vietcong Malang diinisiasi oleh 4 orang dari lingkar pertemanan dengan berbagai latar pekerjaan yang berbeda. Sebenarnya bermula dari etalasi produk unit usaha inti berupa jasa boga penyedia menu, produk makanan olahan, bumbu hingga mekanisme manajerial dan operasional usaha F&B (Food and Beverge).
Unit usaha bernama Komplotan Bumbu Dapur yang diinisiasi oleh Ahmad Kabir sekaligus generasi ketiga Sate Gebug 1920. Ia berinisiatif untuk melebarkan lini usaha di bidang kuliner dengan membuat sebuah sistem usaha yang tidak hanya fokus kepada end user. Tapi juga membuat rumah produksi yang hasil produksinya disuplai ke berbagai tempat, salah satunya vietcong.malang.
Kedai kecil yang buka tidak lebih dari 3 jam ini punya trik jitu kepada pelanggan yang sering kehabisan, karena datang terlalu malam. Triknya, yakni memesan melalui direct message (pesan singkat) Instagram @vietcong.malang atau lewat aplikasi online penyedia layanan pesan antar Go Food & Shopee Food.
"Karena sedianya memang kedai kami tidak menjual lebih dari 150 porsi perhari, tujuannya selain menjaga kualitas agar pelanggan tidak bosan. Dan kami juga bisa menjaga relasi sosial dengan pelanggan yang sering mampir ke kedai," ungkapnya.
Strategi Vietcong Malang berikutnya, lanjut Brian, yakni mengeluarkan satu persatu menu andalan yang dipadu padankan ala Vietnam dan Indochina. Menu andalan ini rencananya segera dirilis untuk membuat para pecinta kuliner ngiler.
"Strategi kami selanjutnya adalah mengeluarkan satu persatu menu ala Vietnam & Indochina yang sudah kami formulasikan, tinggal tunggu waktu rilis yang tepat saja," imbuhnya.
Karena sudah mendapat tempat tersendiri di hati pecinta kuliner khususnya mie, Vietcong Malang sekarang harus menjaga konsistensi kualitas dan rasa di tengah gempuran kuliner Korea, Melayu, dan masakan Indochina lainnya. Apalagi Kota Malang juga terkenal dengan surganya kuliner Indonesia.
"Malang kan memiliki jumlah pertumbuhan usaha F&B paling massif di Indonesia, jelas menjadi tantangan tersendiri bagi kita. Kita juga ada jargon untuk mengangkat kuliner Malang, yakni 'Mari Berjaya di Kayutangan Utara'," pungkas Manajer Operasional Vietcong Malang, Brian Gaga. (*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Deasy Mayasari |