TIMES MALANG, BANYUWANGI – Menggunakan bahasa Indonesia menjadi sangat penting untuk kita semua, terutama bagi masyarakat daerah. Sebab saat kita akan melebarkan sayap untuk mencari pekerjaan atau pun berwirausaha di luar daerah, maka kita akan sangat terbantu dengan bahasa Indonesia yang sangat umum digunakan di wilayah manapun. Tapi, lagi-lagi tata bahasa sangat diperhatikan dikehidupan masyarakat daerah. Tidak jarang kita melihat bagaimana seseorang yang berupaya menanamkan bahasa Indonesia pada anak-anak sejak dini, malah mendapat cibiran dari tetangganya. 

Tidak heran apabila terjadi situasi seperti yang dijabarkan di atas akan banyak perbincangan soal 'tinggal di kampong saja sok-sokan pake Bahasa Indonesia'. Padahal bahasa Indonesia merupakan bahasa negara kita, bukan bahasa orang asing. Namun persepsi mengenai bahasa memang tidak pernah ada habisnya. Selalu menjadi sorotan dimana pun kita berada, bahkan bahasa derah yang sering kita gunakan dirumah saja akan mendapat perhatian ketika kita gunakan diluaran.

Namun, kadang tidak mudah untuk melatih berbahasa Indonesia yang baik dan benar sering kali ketika kita menggunakan  Bahasa yang baku dianggap tidak gaul oleh sebagian orang. padahal Bahasa-bahasa serapan yang saat ini bermunculan malah justru menunjukan kualitas diri yang tidak terlatih dalam berbahasa. jika kita menanyakan pada sekelompok muda-mudi masa kini tentang arti dari beberapa kata baku mungkin mereka kebanyakan akan kesulitan mencari jawabannya. Namun jika ditanya soal arti 'bucin', 'galau' dan lainnya, mereka pasti sudah tau arti dan maknanya.

di era yang semakin maju ini, kita tentu tahu bahwa pergerakan zaman sangatlah melejit dengan cepat. bukan saja soal teknologi pun demikian dengan Bahasa. Kita bisa melihat bagaimana Bahasa sangat mempengaruhi kehidupan seseorang, sudah banyak contoh orang yang mampu menguasai banyak Bahasa dengan mudah akan mendapatkan relasi yang juga meroket. Bahasa Asing digadang-gadang menjadi salah satu revolusi masa kini, banyak dari kita yang berlomba-lomba untuk terus mempelajarinya. Namun sebagai orang Indonesia kita perlu ikut andil dalam pengenalan Bahasa kita sendiri ke kancah dunia. tidak ada yang salah soal belajar Bahasa asing, tapi selalu teguhkan diri bahwa Bahasa Indonesia adalah Bahasa bumi pertiwi.

Mengenalkan Bahasa Indonesia ke dunia luar tidak akan membuat kita tertinggal zaman, bahkan justru akan semakin meningkatkan nasionalisme kita sebagai warga negara. Namun sebelum kita menuju dunia luar untuk mengenalkan Bahasa Indonesia, kita harus tahu terlebih dahulu mengenai arti dan makna Bahasa Indonesia dalam diri kita. mengapa si kita harus mengutamakan Bahasa Indonesia?

Jawabanya tentu ada dalam diri kita masing-masing, tapi yang perlu kita garis bawahi adalah 'saya adalah orang Indonesia, lahir dan besar dinegara tercinta ini' jika kita menanamkan pemikiran ini didalam diri kita, maka sudah tentu akan membuka jalan fikiran yang besar mengapa harus mengutamakan Bahasa kita sendiri yaitu Bahasa Indonesia. salah satu hal yang pasti adalah Bahasa merupakan cerminan sikap dan identitas penggunanya. Ketika kita menggunakan Bahasa Indonesia yang tertara di ruang publik, ini akan menunjukkan bahwa sebagai anak muda kita sudah mampu menguasain bahasa kita sendiri dengan baik, dan tentu sudah siap untuk melaju pada sepak terjang dunia intenational.

Jawaban singkatnya karena kita sebagai bangsa Indonesia. Bahasa merupakan alat komunikasi untuk menyampaikan maksud, ide, perasaan, gagasan dan pendapat kita. Bahasa bisa digunakan secara lisan maupun tulisan. Bahasa Indonesia sendiri merupakan bahasa yang digunakan oleh bangsa Indonesia yang secara geografis berada di wilayah negara Indonesia. Bahasa Indonesia sendiri berasal dari bahasa Melayu Riau, dan diakui sebagai ‘bahasa pemersatu bangsa’ pada saat pelaksanaan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 yang diusulkan oleh Bapak Muhammad Yamin. seorang politukus, sastrawan dan ahli sejarah. 

Meskipun Bahasa Indonesia bukan merupakan’bahasa ibu’ bagi penduduk Indonesia , namun bahasa Indonesia mampu menyatukan hampir 265 juta orang yang tersebar di hampir 2 juta wilayah daratan dari Sabang sampai Merauke. Kita harus merasa bangga ketika berbahasa Indonesia, karena selain sebagai ‘bahasa pemersatu bangsa’ sebagai disebutkan di atas tadi, bahasa Indonesia juga merupakan lambang kebanggaan nasionel, sebagai identitas dan jatidiri bangsa.

Mereka menganggap bahwa belajar Bahasa Indonesia itu akan membuang-buang waktu saja yang tidak begitu penting karena mereka merasa sudah bisa berbahasa Indonesia dan tidak harus lagi belajar bahasa Indonesia. Mereka juga menganggap bahwa pelajaran Bahasa Indonesia itu membosankan sehingga mereka asyik dengan dunianya sendiri. Mereka justru bersemangat ketika mempelajari bahasa asing. Menurut mereka bahasa asing sangat penting dipelajari untuk masa depan. Contohnya bahasa Inggris, mereka akan lebih bangga ketika sudah bisa dan menguasai Bahasa Inggris yang merupakan bahasa internasional yang harus dikuasai.

Kita sebagai generasi muda penerus bangsa harus mempelajari Bahasa Indonesia dengan sungguh-sungguh untuk memperkaya kata-kata Bahasa Indonesia yang kita miliki. Tidak ada ruginya bagi kita untuk mempelajari Bahasa Indonesia lebih dalam lagi, justru dengan mempelajari Bahasa Indonesia kita akan mendapat manfaat yang akan membantu kita dalam komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Beberaa manfaat mempelajari bahasa Indonesia, yaitu dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam, rangka pelestarian dan pengembangan budaya, meraih dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, berkomunikasi dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan, dan membantu mengemukakan pendapat yang baik dan sopan.

Mempelajari bahasa Indonesia sangat penting bagi kita karena Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi yang digunakan oleh semua warga negara Indonesia yang terdiri dari berbagai daerah dan berbagai macam bahasa yang berbeda. Bahasa Indonesia menjadi bahasa pemersatu dalam berkomunikasi dengan masyarakat dari daerah yang berbeda. Ketika kita bertemu dengan orang dari daerah yang berbeda dan bahasa yang berbeda juga akan sulit berkomunikasi jika tidak menggunakan bahasa Indonesia.

Kita tidak akan mengerti apa yang sedang dibicarakan dan bagaimana daerahnya masing-masing cara menyampaikan tujuan kita. Maka dari itu, untuk memudahkan dalam komunikasi dengan orang yang memiliki bahasa yang berbeda, digunakanlah bahasa Indonesia agar lebih mudah dipahami dan dimengerti tujuan yang akan kita sampaikan atau akan kita terima dari orang lain. Namun, ketika berbicara harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar agar tidak menyinggung perasaan orang lain.

Lambang kebanggaan mempelajari bahasa Indonesia adalah mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang mendasari rasa kebangsaan. Atas dasar kebanggan ini, bahasa Indonesia harus terus dijaga, dipelihara dan kembangkan serta rasa kebanggan pemakainya senantiasa kita bina. Bahasa indonesia tentulah harus memiliki identitasnya sendiri sehingga serasi dengan lambang kebangsaan yang lain. Bahasa Indonesia memiliki identitasnya sendiri apabila masyarakat pemakainya terutama kaum muda dan pelajar membina dan mengembangkannya sedemikian rupa sehingga bersih dari unsur-unsur bahasa lain.

Bahasa Indonesia adalah satu satunya alat yang memungkinkan kita membina dan mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga bahasa Indonesia memiliki ciri-ciri dan identitasnya sendiri yang membedakannya dengan budaya daerah. Jadi kesimpulannya adalah  kita sebagai generasi muda marilah kita menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar karena Bahasa Indonesia adalah identitas dari negara kita, kita seharusnya tidak mudah menyepelekan pelajaran Bahasa Indonesia, ayo bersama-sama menjaga bahasa kita dan mencintai bahasa kita sendiri, menjujung tinggi Bahasa Indonesia, bahasa persatuan dan bahasa Internasional.

***

*) Oleh: Esti Arineng Tyas, Mahasiswi Prodi Tadris Bahasa Indonesia 2019, Institut Agama Islam Darussalam Blokagung, Tegalsari, Banyuwangi, Jawa Timur .

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.