TIMES MALANG, MALANG – Perguruan tinggi menjadi bagian penting dalam strategi pembangunan bangsa dan negara yang berdampak dan berkelanjutan. Peran kampus juga menjadi satu unsur sinergitas kerja sama dalam mewujudkan berbagai program pembangunan pemerintah.
Peran strategis ini yang terus dikuatkan pihak Universitas Islam Raden Rahmat (Unira) Malang. Yakni, dengan mewujudkan kontribusi Kampus Berdampak, dalam sinergi pentahelix bagi pemerintahan.
Rektor Unira Malang, H. Imron Rosyadi Hamid, SE, M.Si., Ph.D. mengungkapkan, implementasi program Kampus Berdampak Unira Malang sudah dilakukan, sebagai bentuk tri dharma perguruan tinggi.
"Tentu pendidikan tinggi melaksanakan peran menjadi kampus berdampak. Nah, Kampus Berdampak di Unira juga melanjutkan implementasi Kampus Merdeka Belajar yang sudah dijalankan sebelumnya," terang Rektor Imron Rosyadi, Kamis (28/8/2025).
Selain tanggung jawab soal pengembangan keilmuan dan riset yang harus dilakukan, menurutnya perguruan tinggi harus memikirkan pemberdayaan dan pengabdian pada masyarakat.
"Maka, harapannya selain keilmuan dan riset ketiganya itu berdampak bagi perkembangan masyarakat, bangsa dan negara. Berdampak itu dampak positif tentunya," kata Gus Rektor.
Dalam konteks Kabupaten Malang, kata Imron, berbicara potensi daerah maka urusan tanaman pangan sangat bagus dan potensial. Yang mana, sebenarnya juga secara nasional berkaitan dengan isu ketahanan pangan.
Semakin banyak produksi pangan kita, menurutnya ketahanan pangan akan semakin kuat, karena supplay bahan pangan terjamin.
Sinergi bersama Unira Malang, Pemkab Malang dan HIPMI untuk ketahanan pangan, sebagai implementasi Kampus Berdampak. (Foto: Amin/TIMES Indonesia)
Menurut Rektor Imron, yang sudah dilakukan Unira Malang selama ini sudah banyak termasuk ke petani kopi. Kegiatan yang kesekian kali untuk kopi sudah digarap Unira beberapa tahun sebelumnya.
"Dari program KKN ini kita juga arahkan ke petani-petani kopi, termasuk membina mereka untuk packaging, bagaimana pengolahannya, sampai pada promosinya secara digital marketing," jelasnya.
Tidak hanya membantu pemberdayaan petani kopi, kata Rektor, komoditi lainnya juga telah menjadi inovasi dosen Unira Malang. Salah satunya penemuan varietas melon hitam.
"Potensinya banyak di Malang ini. Nah, ini soal political will kampus, pemerintah daerah juga membuka diri untuk kerja sama dengan kita. Tinggal (bagaimana) bisa memberi dampak bagi kesejahteraan petani," demikian pria yang juga menjabat Wasekjen PBNU ini.
Disinggung soal pengembangan riset di Unira Malang, Imron Rosyadi menyampaikan, bahwa sudah mempunyai peta jalan (roadmap) riset empat tahun ke depan, Salah satunya, concern pada soal ketahanan pangan. (*)
Pewarta | : Khoirul Amin |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |