TIMES MALANG, MALANG – Wakil Menteri Agama Republik Indonesia, Dr. Romo K.H. R. Muhammad Syafii, SH., M.Hum., melakukan kunjungan kerja ke UIN Maulana Malik Ibrahim Malang pada Rabu, 12 Februari 2025.
Saat datang, dia disambut langsung oleh Rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. H.M. Zainuddin, MA, beserta jajaran wakil rektor, kepala biro, dekan, serta ketua lembaga dan unit.
Dalam kesempatan itu, Wamenag membahas langkah efisiensi anggaran yang dilakukan oleh Presiden Prabowo untuk menyukseskan program makan bergizi gratis (MBG) digagas oleh Preside sebagai upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) menuju Indonesia Emas 2045.
“Efisiensi ini harus kita sikapi dengan optimisme dan sinergisitas antar kementerian di bawah Kabinet Indonesia Maju. Presiden mengajak kita untuk berhemat selama satu tahun ini agar di tahun berikutnya kita bisa fokus menyelesaikan utang negara dan merealisasikan program-program strategis,” ujar Wamenag.
Ia juga menekankan bahwa bentuk efisiensi di dunia pendidikan bisa diterapkan melalui metode blended learning, yaitu perpaduan pembelajaran daring dan luring.
Langkah ini dinilai mampu menekan biaya operasional kampus tanpa mengurangi kualitas layanan kepada mahasiswa
“Insyaallah program makan bergizi ini akan segera terwujud karena SDM yang dilahirkan UIN Malang sangat mumpuni,” tambahnya.
Sementara itu, Rektor UIN Malang, Prof. Zainuddin, menyambut baik gagasan efisiensi anggaran yang disampaikan Wamenag. Ia juga mengapresiasi orasi ilmiah yang disampaikan oleh Dr. Romo K.H. R. Muhammad Syafii meskipun dalam waktu singkat, namun memiliki substansi yang padat dan bermakna.
“Saya mengamini upaya efisiensi ini dan mengucapkan terima kasih atas kehadiran Bapak Wakil Menteri Agama di kampus UIN Malang. Semoga pertemuan ini bukan yang terakhir dan kita bisa terus berkolaborasi untuk mencapai cita-cita Indonesia Emas 2045,” ujar Prof. Zainuddin.
Sebagai tindak lanjut dari kunjungan ini, UIN Malang akan mengadakan forum diskusi akademik yang melibatkan dosen, mahasiswa, serta pemangku kebijakan guna merancang strategi implementasi blended learning yang lebih efektif.
Selain itu, kampus juga akan melakukan kajian akademik untuk mendukung realisasi program makan bergizi gratis, yang diharapkan dapat menjadi model bagi perguruan tinggi lain di Indonesia. (*)
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Imadudin Muhammad |