TIMES MALANG, MALANG – Politeknik Negeri Malang (Polinema) turut berpartisipasi membangkitkan sektor industri penerbangan yang terpuruk imbas pandemi Covid-19. Sektor pariwisata, termasuk industri penerbangan menjadi sektor yang pertama kali terdampak dan disinyalir pula paling lama untuk bangkit.
Polinema menghadirkan kegiatan kuliah perdana Talk Show Milenial Makin Maksimal bersama Super Air Jet dan Batam Aero Technic yang berlangsung secara hybrid di Aula Pertamina, Polinema, Kota Malang, Kamis (17/2/2022).
"Tema ini bisa memenuhi harapan yang diinginkan kita semua terutama pembekalan dan kegiatan yang menyiapkan mahasiswa mendekatkan aktivitas pembelajaran dengan dunia industri khususnya penerbangan dan perawatan pesawat," kata Direktur Polinema Supriatna Adhisuwignjo, ST., MT.
Sementara itu, Ketua Pelaksana sekaligus Ketua Prodi D3 Teknologi Perawatan Pesawat Udara (TPPU) Utsman Syah Amrullah, ST., MT menjelaskan bahwa acara kolaborasi bersama untuk mengedukasi mahasiswa tentanh dunia aviasi.
"Jadi ini adalah kerja nyata kita bersinergi dengan dunia industri. Kolaborasi yang tepat yang saling membutuhkan. Tujuannya kita hadapi bersama pandemi ini dengan sebaik-baiknya," ungkapnya.
Polinema kata Utsman telah menjalin kerjasama dengan Lion Grup sejak tahun 2019. Ke depan pihaknya akan mengembangkan kerjasama di berbagai sektor.
Peserta talk show dari mahasiswa internal Polinema dan masyarakat umum, melalui aplikasi zoom, dan live streaming YouTube. Beberapa narasumber dan peserta lainnya mengikuti di Aula Pertamina.
"Harapannya mahasiswa tetap semangat bahwa Pandemi bukan akhir. Kita harus bangkit bersama. Kita harus bersatu," jelasnya.
Dedy Maryadi selaku Fleet Maintenance Management Super Air Jet mendorong kampus Polinema konsisten menciptakan insan-insan yang bisa langsung berkarier.
"Selama ini kita dari industri penerbangan, kita mendidik sendiri tenaga ahlinya. Kita menciptakan sendiri engineer dan mekaniknya. Harapannya kita ada pada tahapan yang fokus pada ekspansi perusahaan. Nah proses pendidikan di awal ini bisa diambil alih oleh kampus," ujarnya.
"Kita juga campaign pada kampus tentang aviasi ini memang terdampak sangat berat akibat pandemi Covid-19. Tapi ke depan kami optimistis, karena Indonesia adalah archipelago yang kita membutuhkan transportasi udara," imbuhnya.
Ke depan, ia memprediksi Indonesia akan reborn lebih awal dan akan membutuhkan tenaga ahli lebih banyak lagi, yang bisa dilahirkan oleh perguruan tinggi termasuk Polinema. "Kita harapkan adanya kerjasama antara kampus dan dunia industri untuk menunjang kembali aviasi di Indonesia," pungkasnya. (*)
Pewarta | : Mohammad Naufal Ardiansyah |
Editor | : Irfan Anshori |