TIMES MALANG, MADINAH – Sejumlah jemaah haji Indonesia beruntung mendapatkan kesempatan menginap di hotel bintang lima yang terletak di kawasan markaziyah Masjid Nabawi, Madinah.
Kasi Pelayanan Akomodasi Daker Madinah, Ali Machzumi, menjelaskan bahwa terdapat dua pola penyediaan akomodasi bagi jemaah haji, yaitu full musim dan blocking time atau semi full musim.
"Bagi jemaah yang mendapatkan akomodasi dengan pola blocking time, terkadang mereka dapat menikmati pelayanan hotel bintang lima," ujar Ali Machzumi pada Senin (5/6/2023).
Ali Machzumi menjelaskan bahwa untuk pola blocking time, sebagian besar memiliki hotel-hotel berkelas dengan harga yang kompetitif.
"Alhamdulillah, beberapa jemaah dari Indonesia dapatkan hotel bintang lima sehingga mereka bisa tinggal dengan nyaman di hotel tersebut," paparnya.
Namun, menurut Ali Machzumi, ini bukanlah masalah tentang memiliki hotel bintang lima atau tidak. Pemerintah Indonesia ingin memberikan pelayanan maksimal kepada jemaah haji.
"Salah satu yang kami prioritaskan adalah menyiapkan hotel-hotel di kawasan markaziyah, dekat dengan Masjid Nabawi. Itu yang kami utamakan untuk jemaah," jelasnya.
Tujuan utamanya adalah memberikan standar kenyamanan, keamanan, dan keselamatan bagi jemaah haji Indonesia. Rata-rata standar hotel di Madinah adalah bintang tiga.
"Kami ingin memfasilitasi jemaah haji dalam melaksanakan sunah arbain. Kami ingin mereka memiliki akses yang tidak terlalu jauh dan lebih cepat menuju tempat ibadah," tambahnya.
Namun, Ali Machzumi mengakui bahwa ada kelebihan dan kekurangan pada pola blocking time. Meskipun mendapatkan fasilitas hotel bintang lima, kemungkinan jemaah akan berbagi hotel dengan jemaah haji dari negara lain.
"Jika full musim, satu hotel akan diisi oleh jemaah haji asal Indonesia. Tentu ada kelebihan dan kekurangan, namun prinsip kami adalah mengutamakan pelayanan kepada jemaah," terangnya.
Ali Machzumi memastikan bahwa tidak ada perbedaan dalam pelayanan. Hanya saja, secara struktural dan fasilitas, hotel bintang lima ini lebih mewah.
"Tahun ini, sekitar 180 ribu jemaah akan menginap di hotel yang menggunakan pola full musim, sedangkan sekitar 49 ribu jemaah menggunakan pola blocking time," paparnya.
Para kru Media Center Haji 2023 sempat mengunjungi Hotel Syahad, tempat menginap jemaah haji 2023 asal Indonesia yang termasuk dalam kategori hotel bintang lima.
Semua fasilitas di dalam hotel tersebut sangat mewah. Jaraknya dengan Masjid Nabawi pun sangat dekat, tidak lebih dari 100 meter, dan terletak di kawasan pintu masuk utama.
Selain itu, di sekitar hotel juga terdapat banyak tempat berjualan makanan dan minuman yang mudah diakses oleh jemaah. Lokasinya juga dekat dengan pusat perbelanjaan.
Rahmat dan Yuyun, pasutri asal Tangerang mengaku pelayanan haji tahun ini baik sekali. “Mantap,” kata Pasutri ini sesaat sebelum meninggalkan hotel.
Rahmat dan Yuyun adalah jemaah yang mendapat kesemlatan tinggl di hotel bintang lima. Bagi Rahmat, ini adalah sebuah rejeki dan berkah. “Istri saya kan sudah harus pakai kursi roda. Jadi setiap ke masjid harus mendorong. Allhamdulillah, hotelnya dekat. Jalan tidak sampai lima menit,” tambahnya.
Selain itu, Iman Firmansyah juga mengaku senang karena mendapat jatah hotel yang ada di halaman Masjid Nabawi. Ia mengaku tidak pernah tertinggal shalat jemaah di Nabawi. “Allhamdulillah, fasilitasnya bagus. Kamar mandinya juga bagus. Semuanya bagus. Makannya juga enak. Saya apresiasi sekali Kemenag,” paparnya.
Dia berharap, Kemenag bisa terus memberikan pelayanan jemaah haji Indonesia dengan baik. Bahkan, kalau bisa ditingkatkan agar jemaah semakin puas dan nyaman. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Wow, Sejumlah Jemaah Haji asal Indonesia Menempati Hotel Bintang Lima di Madinah
Pewarta | : Bambang H Irwanto |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |