TIMES MALANG, MALANG – Kunjungan wisatawan pada momen libur natal dan tahun baru (Nataru) 2024 kali ini diprediksi akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan di banding tahun 2023.
Hal ini, membuat para pengusaha hotel cukup optimis kamar yang tersedia akan penuh dengan para wisatawan.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang, Agoes Basoeki mengatakan, tidak adanya pengaruh pandemi Covid-19 menjadi alasan paling kuat meningkatkan kunjungan wisatawan di Kota Malang.
Tak hanya itu, sektor wisata yang mulai berkembang di Kota Malang juga menjadi alasan penting. Keberadaan pusat wisata Kayutangan dan banyaknya kuliner baru juga mulai menarik perhatian wisatawan.
“Tahun lalu masih terpengaruh bayang-bayang pandemi dan wisata di Kota Malang masih dalam penjajakan berkembang. Sekarang, sudah jauh lebih bauk dan ini memberi dampak positif bagi perhotelan dan restoran,” ujar Agoes, Selasa (17/12/2024).
Disisi lain, ia juga berpesan kepada para pelaku industri di Kota Malang untuk tidak menjadikan momen libur Nataru ini untuk menaikkan harga secara tidak wajar.
Terlebih, momen ini terjadi setiap tahunnya yang pastinya membuat para wisatawan akan kembali ke Kota Malang apabila disuguhkan dengan pelayanan yang optimal.
"Jangan sampai ada permainan harga yang tidak rasional, seperti menjual kamar hotel dengan harga empat kali lipat. Itu akan menuai protes dari wisatawan. Kami PHRI juga akan terus berkoordinasi untuk memastikan pengawasan harga berjalan dengan baik," ungkapnya.
Agoes pun berharap perayaan momen Nataru tersebut dapat berjalan dengan aman, nyaman dan tidak ada kendala berarti. Ia juga mengaku bahwa Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) terkait penerapan protokol kesehatan (prokes).
"Kami dari PHRI sudah diberikan imbauan melalui SE tersebut, agar nantinya dari gubernur, bupati dan wali kota dapat mempertimbangkan prokes dalam setiap kegiatan penyambutan Nataru. Ini penting demi menjaga kenyamanan wisatawan," bebernya.
Ia juga ingin mendapatkan dukungan dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang berada di beberapa kampung tematik Kota Malang. Apalagi, diantaranya seperti Kayutangan Heritage, Kampung Warna-Warni dan Polowijen masih menjadi destinasi favorit.
"Kami berharap Pokdarwis dapat mempersiapkan pemandu wisata terbaik dan kegiatan yang menarik. Pimpinan Pokdarwis perlu memberikan pembinaan kepada anggotanya agar bisa memberikan pelayanan terbaik bagi wisatawan," ucapnya. (*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Imadudin Muhammad |