TIMES MALANG, JAKARTA – Puncak Reuni Emas 50 tahun Akpol 1974 (Praja Gupta) di gedung Tri Brata, Senin (16/12/2024) menjadi istimewa selain dihadiri cukup banyak mantan Kapolri juga meluncurkan buku perjalanan karir dan tugas mereka selama 50 tahun setebal 832 halaman.
Mantan Kapolri yang tampak hadir dipuncak acara Reuni Emas 50 Tahun Praja Gupta itu antara lain Jendral Polisi (Purn) Drs Sutanto, Jendral Polisi (Purn) Drs Roesmanhadi, Jendral Polisi (Purn) Drs Sutarman, Jendral Polisi (Purn) Drs. Roesdiharjo, Jendral Polisi (Purn) Timur Pradopo, Jenderal Polisi (Purn) Chairuddin Ismail, Jendral Polisi (Purn) Bimantoro dan Jendral Polisi (Purn) Bambang Hendarso sebagai Ketua PPI serta beberapa mantan pejabat tinggi Polri.
Selain itu sejumlah perwira tinggi Angkatan Darat, diantaranya Ketua DPP Pepabri, Jendral TNI (Purn) Agum Gumelar juga hadir.
Reuni itu juga mengungkap kisah persahabatan unik antara Kapolri pada jamannya, yaitu antara Jendral Polisi (Purn) Bambang Hendarso Danuri dan Wakapolri, Komjen Polisi (purn) Drs H. R. Makbul Padmanagara.
Wakapolri, Komjen Pol Ahmad Dofiri (kiri) juga ikut menjemput seniornya, Jendral (purn) Polisi. Chaeruddin Ismail. (FOTO B: Widodo Irianto/TIMES Indonesia).
Bukan hanya ketika keduanya bersama memimpin Polri di sejumlah jajaran misalnya seperti saat di Kabareskrim, saat menjadi Kapolri dan Wakapolri, keduanya juga komitmen bersama saat memimpin Paguyuban Purnawirawan Polri (PP Polri) yakni sebagai Ketua dan Wakil Ketua.
Mereka memimpin periode 2016-2021, kemudian terpilih kembali secara aklamasi untuk tahun 2021-2026.
Banyak hal yang cocok dan sejalan yang dilakukan Bambang Hendarso dan Makbul Padmanagara.
Banyak sekali dilakukan terobosan dan pembenahan sekaligus inovasi untuk penguatan organisasi, dan yang penting tentunya untuk kesejahteraan anggota, karena kini PP Polri sudah mandiri memiliki badan hukum sendiri, dan sudah tidak lagi berbentuk Organisasi Sosial Kemasyarakatan dibawah Kemendagri.
Soal diluncurkannya buku cerita panjang perjalanan karir dan tugas mereka di tengah masyarakat selama 50 tahun dalam bentuk buku 832 halaman yang dicetak dalam tiga jilid pun juga menarik.
Barangkali Alumni '74 Praja Gupta menjadi pelopor alumni AKABRI kepolisian yang membuat buku semacam itu demi anak cucu dan cicit mereka.
"Kami mencoba menggambar perjalanan panjang ini supaya anak, cucu, mungkin cicit kami, begitu baca buku ini, akan menjadi bangga bahwa ayah, kakek dan buyut mereka menjalankan tugas seperti ini," kata Bambang Hendarso.
"Karena itu istri-istri Praja Gupta harus bangga terhadap apapun wujud dari sesuatu yang luar biasa yang dimiliki Praja Gupta ini," katanya.
Anggota Praja Gupta Jawa Timur usai tampil menari Remo foto bersama Bambang Hendarso dan Makbul Padmanagara. (FOTO C: Widodo Irianto/TIMES Indonesia).
"Buku ini bukan kami menulis tentang biografi kami sendiri. Tetapi biografi masing-masing kami dari sudut pandang orang lain. Khususnya penulisnya, ibu Kristin Samah dan timnya," papar Bambang Hendarso.
Satu persatu perjalanan alumni Praja Gupta yang bertugas dari Sabang sampai Merauke dihimpun dalam buku ini sampai tergelar 832 halaman dalam tiga jilid.
Tentu sepak terjang kami disitu berkat para senior kami. "Tanpa beliau-beliau, kami tidak ada apa-apanya," tambah Bambang Hendarso.
Bambang Hendarso menegaskan, sampai saat ini Praja Gupta dengan kegigihan, Integritas, sikap pantang menyerah, kekompakan dan kekeluargaan, akan tetap eksis menjaga kedaulatan negara dan menjaga tegaknya Tri Brata.
Kalau kemarin-kemarin Alumni '74 ada yang berhasil menjadi Kapolri dan Wakapolri, itu karena kehebatan sahabat-sahabat mereka di Praja Gupta. Bambang Hendarso mengakui itu.
"Bukan Bambang Hendarso, bukan pak Makbul, bukan Made Mangku Pastika dan lainnya, tetapi yang hebat adalah sahabat-sahabat kami Praja Gupta," tegas Bambang Hendarso.
Sahabat-sahabat kami yang sejak lulus ditempatkan di ujung timur Indonesia, Papua misalnya, tidak cengeng dan tidak menangis untuk minta pindah dari sana. "Minta digantikan, juga tidak," ujar Bambang Hendarso.
"Teman kami yang ditugaskan di perbatasan Kalbar, juga tidak pernah minta diganti. "Itulah luar biasanya Praja Gupta. Itu semua karena gemblengan dari Kol (KKO) Azwar Sam," tandasnya sembari menunjuk kepada Azwar Sam yang duduk di kursi roda. KKO sekarang menjadi Marinir.
"Kami alumnus '74, baik kepada yunior maupun kepada senior, apabila dalam perjalanan 50 tahun pernah ada sesuatu, yang menyakiti, mencederai perjalanan kami, maka atas nama teman-teman mohon maaf," ujar Bambang Hendarso.
Puncak acara Reuni Emas 50 Tahun Praja Gupta digelar di Gedung Tri Brata, Kebayoran Baru, Kota Jakarta Selatan itu juga dihadiri Wakapolri, Komjen Pol Ahmad Dofiri MSi. Tetapi Dofiri tidak menyampaikan amanat.
Puncak acara Reuni Emas 50 Tahun Praja Gupta digelar di Gedung Tri Brata itu berlangsung meriah meski sebagian besar sudah berusia lanjut namun tetap diwarnai dengan berbagai kegiatan, diantaranya paduan suara dari Praja Gupta Jabodetabek serta tari Remo dari Praja Gupta Jawa Timur. (*)
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Imadudin Muhammad |