TIMES MALANG, MALANG – Sidang lanjutan kasus dugaan pelanggaran UU ITE dengan terdakwa Isa Zega kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Kepanjen, Kabupaten Malang, Rabu (26/4/2025). Selebritas Nikita Mirzani hadir sebagai saksi melalui Zoom dari Polda Metro Jaya, dan menyampaikan sejumlah pernyataan yang mengejutkan publik.

Dalam kesaksiannya, Nikita menyebut bahwa terdakwa Isa Zega pernah meminta uang miliaran rupiah kepada Shandy Purnamasari, pemilik brand kecantikan MS Glow. Permintaan itu, kata Nikita, terjadi setelah terdakwa beberapa kali mengunggah konten yang menyerang Shandy secara personal di media sosial.

“Shandy dalam kondisi hamil saat itu, dan saya tahu karena terdakwa memposting video yang menyumpahi anaknya cacat. Shandy sampai pendarahan dua kali, bahkan sempat video call dengan saya dari rumah sakit,” ujar Nikita, mengenakan baju putih saat memberikan kesaksian secara daring.

Menurut Nikita, tekanan mental dan emosional akibat postingan terdakwa membuat Shandy mengalami kontraksi lebih awal dan harus melahirkan sebelum waktunya. Ia juga menyebut, Shandy sering menangis saat menghubunginya, karena merasa tidak pernah bermasalah dengan Isa Zega.

Hakim sempat menanyakan dari mana Nikita tahu soal dugaan permintaan uang tersebut. Nikita menyebut dirinya mengetahui hal itu dari Shandy langsung dan dari dr Oky, serta melalui percakapan video call saat Shandy dirawat di rumah sakit pada Oktober hingga Desember 2024.

"Kalau soal nominal, katanya miliaran. Tapi untuk keperluan apa, saya tidak tahu,” ucapnya menjawab pertanyaan dari jaksa penuntut umum (JPU).

Suasana sempat memanas saat kuasa hukum Isa Zega, Pitra Ramadhoni Nasution, menegur Nikita dan meminta majelis hakim memperingatkannya agar tidak berdusta. Pitra juga meminta agar saksi fokus pada fakta, bukan opini atau cerita dari pihak ketiga.

Ketegangan pun tak terhindarkan. Nikita mengaku merasa diintervensi oleh pihak kuasa hukum terdakwa yang berada satu lokasi dengannya di Polda Metro Jaya. Ketua Majelis Hakim, Ayun Ristianto, kemudian menegaskan bahwa jalannya persidangan sepenuhnya berada di bawah kendali majelis dan meminta penasihat hukum untuk tidak mengintervensi saksi secara langsung.

Nikita juga menjelaskan bahwa ia melihat sendiri banyak postingan dari akun Isa Zega di Instagram dan TikTok, yang secara terus menerus menyerang Shandy Purnamasari. “Postingannya tidak berhenti. Bisa dibilang lebih dari seratus,” ungkapnya.

Sidang pun berlanjut dengan pembacaan percakapan WhatsApp antara Shandy dan Isa oleh jaksa. Dalam salah satu pesan, Isa mengajak Shandy bertemu. Namun, Shandy menolak dan justru menanyakan maksud dari unggahan-unggahan yang dibuat Isa. Dijawab oleh Isa bahwa itu karena belum bertemu secara langsung.

Kuasa hukum Isa Zega lainnya, Elza Syarief, menegaskan bahwa perkara yang tengah diadili adalah terkait pelanggaran pasal 46 juncto pasal 27 UU ITE. Ia membantah tuduhan pemerasan dan meminta jaksa menunjukkan bukti berupa percakapan yang dimaksud.

Di akhir sidang, Isa Zega menyampaikan kekecewaannya terhadap kesaksian Nikita Mirzani. Ia menilai Nikita tidak menghormati jalannya sidang dan menyampaikan keterangan yang tak jelas. Isa bahkan menyebut bila dirinya hakim, kesaksian Nikita bisa dianggap sebagai kesaksian palsu dan berpotensi melanggar pasal 242 ayat 2 KUHP.

Persidangan akan dilanjutkan pekan depan dengan menghadirkan saksi ahli dari pihak JPU. Sementara itu, publik masih menunggu perkembangan terbaru dari kasus yang menyita perhatian luas ini.(*)