https://malang.times.co.id/
Pendidikan

Dikukuhkan Jadi Gubes UM, Berikut Kiprah Prof Muhadjir Selama Jadi Mendikbud Hingga Menko PMK

Kamis, 13 Februari 2025 - 11:43
Dikukuhkan Jadi Gubes UM, Berikut Kiprah Prof Muhadjir Selama Jadi Mendikbud Hingga Menko PMK Prosesi pengukuhan Prof Muhadjir Effendy sebagai guru besar Universitas Negeri Malang, Kamis (13/2/2025). (FOTO: Achmad Fikyansyah/TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANG –  Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP resmi dikukuhkan menjadi Guru Besar dalam Bidang Ilmu Sosiologi Pendidikan Luar Sekolah pada Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Universitas Negeri Malang, Kamis (13/2/2025), di Graha Cakrawala.

Prof Muhadjir memang baru dikukuhkan setelah sekitar 10 tahun SK Guru Besarnya keluar pada tahun 2014. Hal itu karena pada masa itu, dia fokus untuk menjalankan peranya sebagai menteri pada era Presiden Joko Widodo.

Universitas-Negeri-Malang.jpg

Diketahui, banyak kiprah dan kontribusi yang sudah ia berikan, salah satunya saat ia menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Indonesia pada 2016-2019 dan menjadi Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pada 2019-2024.

Sebelumnya, beliau juga sudah berkiprah lama di dunia pendidikan, termasuk sebagai rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) selama tiga periode (2000 - 2016) dan memberikan inovasi-inovasi dalam dunia pendidikan. Hal itu yang akhirnya membawanya ke panggung nasional dan memegang amanah penting untuk Indonesia.

Muhadjir Effendy dikenal sebagai sosok yang memiliki peran signifikan dalam berbagai kebijakan pendidikan di Tanah Air. Dengan latar belakang akademik dan pengalaman panjang di dunia pendidikan, Muhadjir membawa berbagai inovasi yang bertujuan meningkatkan pemerataan dan kualitas pendidikan di Indonesia.

Selama masa kepemimpinannya, Muhadjir menggagas beberapa kebijakan strategis, salah satunya penguatan pendidikan karakter (PPK) yang dituangkan dalam Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017.

Program ini unggul pada pembangunan karakter siswa melalui pendekatan berbasis sekolah, keluarga, dan masyarakat.

Selain itu, ia juga memperkenalkan sistem zonasi pendidikan guna memastikan pemerataan kualitas pendidikan di seluruh daerah.

“Pendekatan zonasi tidak hanya digunakan untuk PPDB saja, tetapi untuk membenahi berbagai standar nasional pendidikan, mulai dari kurikulum, sebaran guru, hingga kualitas sarana prasarana,” kata Muhadjir di salah satu kesempatan.

Selain itu, ia turut mempercepat distribusi Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang telah memberikan manfaat bagi 18,69 juta siswa, sebagai bagian dari Program Indonesia Pintar (PIP).

Revitalisasi pendidikan vokasi juga menjadi prioritasnya, sebagaimana diamanatkan dalam Inpres Nomor 9 Tahun 2016 yang bertujuan meningkatkan daya saing lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di dunia kerja.

Di bawah kepemimpinannya, Muhadjir berhasil membawa Indonesia ke panggung internasional melalui perannya sebagai Presiden Southeast Asian Ministers for Education Organization (SEAMEO) pada 2017-2019.

Dalam kepemimpinannya, ia berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam kemajuan pendidikan, sains, dan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara.

Di tingkat nasional, ia juga mendorong peningkatan kompetensi siswa melalui berbagai ajang seperti Olimpiade Sains Nasional (OSN), Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI), Festival Literasi Sekolah (FLS), dan Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI).

Kebijakan ini membuktikan dedikasinya dalam menyiapkan generasi unggul yang siap bersaing di tingkat global.

Berbagai kebijakan yang diterapkan Muhadjir terus menjadi pondasi pendidikan Indonesia hingga saat ini. Berkat kerja kerasnya, Muhadjir juga meraih penghargaan tanda kehormatan Bintang Mahaputra Adipradana dari Presiden Joko Widodo.

Ia meninggalkan jejak yang kuat dalam upaya pemerataan pendidikan, peningkatan kualitas guru, serta penguatan karakter siswa sebagai generasi penerus bangsa.

Bahkan, Prof. Arief Rachman, seorang tokoh pendidikan Indonesia, memberikan apresiasi terhadap kepemimpinannya dengan mengatakan bahwa Muhadjir adalah seorang pendidik yang memiliki filosofi pendidikan yang luas, berorientasi pada pendidikan berbasis karakter, dan memiliki wawasan global.

Di sisi lain, selama mengemban tugas sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir telah banyak menorehkan pencapaian dan penghargaan bergengsi.

Dalam kepemimpinannya, Kemenko PMK berhasil menurunkan prevalensi stunting di tanah air. Indonesia berhasil mengurangi angka stunting sebesar 9,3% dalam lima tahun terakhir.

Prevalensi stunting turun tajam dari 30,8% pada 2018 (Riskesdas) menjadi 21,5% pada 2023. Hal itu tak lepas dari strateginya seperti distribusi alat kesehatan standar ke posyandu dan puskesmas serta pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita.

Program menarik lainnya adalah Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting pada Juni 2024.

Dalam program tersebut, lebih dari 300.000 posyandu terlibat, dengan lebih dari 16 juta balita berhasil diukur. Program ini diharapkan dapat mempercepat penurunan angka stunting di Indonesia.

Berkat kebijakan Muhadjir, peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia juga tercermin dalam hasil yang dicapai dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang terus menunjukkan peningkatan.

Pada tahun 2019, IPM Indonesia tercatat sebesar 71,92 poin, yang kemudian meningkat 74,39 poin pada 2023. Ini menunjukkan hasil positif dari berbagai kebijakan pemerintah yang berfokus pada sektor pendidikan, kesehatan, dan peningkatan standar hidup yang layak.

Kiprah panjang Muhadjir sebagai Mendikbud dan Menko PMK juga mengantarkannya pada sederet penghargaan. Di antaranya Pioneer of National Education and Social Empowerment Pasca Award (2024), Tanda kehormatan Lencana Jer Basuki Mawa Beya (2024), Penghargaan Extraordinary Attention Towards The Welfare Of The Young Generation (2024), Anugerah Parahita Ekapraya (APE) (2020), Tanda kehormatan Bintang Mahaputra Adipradana dari Presiden Joko Widodo (2020), Penghargaan Best Ministers Obsession Award (2020), Tokoh Penggerak Local Heroes hingga UNESCO-Hamdan bin Rashid Al-Makhtoum (2020).

Melalui berbagai pencapaian ini, Muhadjir telah membuktikan dedikasi dan kontribusinya dalam memajukan pendidikan dan pembangunan manusia Indonesia. Membangun sistem yang lebih inklusif dan membangun manusia unggul untuk menyiapkan generasi emas 2045 yang kompetitif di era globalisasi. (*)

Pewarta : Achmad Fikyansyah
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.