TIMES MALANG, MALANG – Universitas Islam Malang (Unisma Malang) mengukuhkan Prof. Dr. Ir. Eko Noerhayati, M.T. sebagai Guru Besar dalam bidang Teknik Pengairan di Fakultas Teknik, Rabu (5/2/2025). Dalam pidato ilmiahnya, Prof. Eko Noerhayati memaparkan inovasi teknologi pintu air otomatis berbasis Internet of Things (IoT) dengan kendali Maximum Power Point Tracking Photovoltaic (MPPT PV) yang berpotensi merevolusi sistem irigasi di Indonesia.
Dalam pidato pengukuhannya, Prof. Nurhayati menyoroti tantangan utama dalam sistem irigasi di Indonesia, di mana masih banyak pintu air yang dioperasikan secara manual. Hal ini sering menyebabkan ketidakseimbangan distribusi air, yang berdampak pada hasil pertanian.
“Sebagian besar sistem irigasi di Indonesia masih menggunakan metode tradisional, yang tidak hanya membutuhkan tenaga kerja lebih banyak tetapi juga kurang efisien dalam pengaturan distribusi air," ucapnya.
Pintu air otomatis berbasis IoT ini dikembangkan sebagai solusi untuk meningkatkan efisiensi, sehingga petani dapat lebih mudah mengontrol irigasi dengan presisi tinggi.
Dengan teknologi sensor IoT, pintu air dapat membuka dan menutup secara otomatis sesuai dengan kebutuhan lahan, mengoptimalkan penggunaan air, serta meminimalisir pemborosan sumber daya. Sistem ini memungkinkan petani untuk mengontrol irigasi melalui smartphone atau perangkat pintar lainnya, sehingga operasional irigasi dapat dilakukan dari jarak jauh dengan lebih mudah.
Selain memanfaatkan teknologi IoT, inovasi yang dikembangkan oleh Prof. Noerhayati juga mengintegrasikan sistem Maximum Power Point Tracking Photovoltaic (MPPT PV), yang memungkinkan penggunaan panel surya sebagai sumber energi utama untuk mengoperasikan pintu air.
“Keberlanjutan adalah aspek penting dalam pengelolaan sumber daya air. Oleh karena itu, teknologi ini dirancang agar dapat beroperasi menggunakan energi terbarukan, sehingga tidak bergantung pada listrik PLN dan dapat diterapkan di daerah terpencil sekalipun,” ungkapnya.
Dengan sistem MPPT PV, teknologi ini dapat mengoptimalkan daya listrik yang dihasilkan oleh panel surya, memastikan kinerja maksimal meskipun dalam kondisi pencahayaan yang tidak stabil. Ini menjadi solusi inovatif bagi daerah-daerah pertanian yang sulit dijangkau oleh jaringan listrik.
Hasil penelitian yang dilakukan Prof. Noerhayati menunjukkan bahwa inovasi pintu air otomatis berbasis IoT ini mampu meningkatkan efisiensi penggunaan air dalam sistem irigasi, yang berdampak langsung pada peningkatan produktivitas pertanian.
Dalam uji coba yang dilakukan di beberapa daerah irigasi, sistem ini terbukti mampu mengurangi pemborosan air hingga 30-40% dibandingkan metode konvensional. Hal ini sangat penting bagi Indonesia, di mana sektor pertanian menjadi tulang punggung ketahanan pangan nasional.
“Dengan pengelolaan air yang lebih efisien, kita bisa meningkatkan hasil panen dan menjaga keberlanjutan sumber daya air untuk generasi mendatang,” tambahnya.
Inovasi yang dikembangkan oleh Prof. Noerhayati telah mendapatkan pengakuan internasional di berbagai forum akademik dan industri. Salah satu pencapaian terbaru adalah diraihnya Gold for the Innovation Project serta Best of the Best Award in Agriculture, Environmental, and Renewable Energy dalam ajang UTHM Malaysia pada Agustus 2024.
Lebih dari sekadar penelitian akademik, inovasi ini juga diarahkan untuk hilirisasi dan komersialisasi, sejalan dengan visi UNISMA sebagai Entrepreneur University. Prof. Noerhayati menyampaikan bahwa pihaknya telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk mengimplementasikan teknologi ini di berbagai daerah irigasi di Indonesia.
“Tahun 2025, kami akan melakukan uji model di lahan pertanian, dengan harapan hasil riset ini dapat segera dihilirisasi dan dikomersialisasikan bersama mitra industri dan pemerintah,” jelasnya.
Rektor UNISMA, Prof. Dr. H. Junaidi, M.Pd., Ph.D., menyatakan kebanggaannya atas pencapaian Prof. Eko Noerhayati. Ia menegaskan bahwa UNISMA akan terus mendorong riset dan inovasi yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
“Kami sangat mengapresiasi inovasi yang dikembangkan oleh Prof Eko Noerhayati . Ini sejalan dengan komitmen UNISMA untuk menjadi universitas yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga berkontribusi dalam pengembangan teknologi tepat guna yang dapat memberikan manfaat luas,” ungkapnya. (*)
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Imadudin Muhammad |