TIMES MALANG, MALANG – Kegiatan Gelar Karya bertema Inovasi Berwirausaha melalui Market Day, diikuti ratusan pelajar SMP Raudlatul Ulum Putukrejo Gondanglegi, Kabupaten Malang, Kamis (6/2/2025)..

Kegiatan sebagai perwujudan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) ini menarik antusias pelajar dan guru, yang dipusatkan di halaman SMP setempat. 

Sebelum acara pembukaan Gelar Karya Kewirausahaan Market Day ini, diawali sambutan Kepala SMP Raudlatul Ulum Putukrejo, Masruri, dilanjutkan pemotongan pita nenandai dibukannya gelar karya P5 tersebut. 

"Penguatan Profil Pelajar Pancasila kita berikan dua kali dalam satu tahun ajaran. Gelar karya P5 ini untuk menanamkan jiwa kewirausahaan melalui stan-stan kelas. Juga, untuk menguatkan karakter pada anak-anak," jelas Masruri. 

Melalui kegiatan Market Day ini, lanjutnya, karakter peserta didik dibentuk, seperti kerja sama, kerja keras, kejujuran, dan berkomunikasi dengan baik. 

Sementara itu, Lilik Khudaifah, Ketua Pelaksana Gelar Karya P5 Kewirausahaan ini menjelaskan, ada 11 stan bazar yang dibuat untuk tempat lapak bagi produk-produk yang dijual tiap kelompok. 

Setiap stan, lanjutnya, dikonsep menarik dan kreatif, untuk menambah ketertarikan pengunjung. Sedangkan, produk yang disiapkan  mayoritas makanan dan minuman, sisanya hasil kerajinan. 

"Produk kewirausahaan setiap stan bermacam-macam. Tetapi, paling banyak produk makanan minuman. Tentu, tidak ketinggalan produk lokal, dimana bahan-bahanya banyak didapatkan di daerah Putukrejo Gondanglegi ini," terang Lilik. 

Ia lalu mencontohkan, produk lokal seperti olahan dari pisang dan singkong. Juga, dari buah rambutan dan salak, yang dibuat manisan. 

Setiap produk dan stan kewirausahaan oleh siswa-siswi SMP Raudlatul Ulum Putukrejo ini, mendapatkan penilaian satu persatu. Mulai dari kreatifitas stan, tampilan produk, nilai ekonomis dari produk olahan, juga cara penyajian atau presentasi produk untuk menarik peminat. 

Karena sebagai pelayanan pembelajaran melalui P5 kepada peserta didik, kata Lilik, setiap kelompok atau stan diberi modal awal sebesar Rp 500 ribu. 

"Memang kami nilai, semakin banyak varian produk lebih bagus. Terlebih, kreasi produknya diolah sendiri oleh anak-anak. Juga, untuk produk yang dari bahan awalnya murah, kemudian menjadi lebih bernilai ekonomis, maka itu yang dinilai dengan baik," jelas guru wali Kelas 8 ini. 

"Seperti pisang coklat, atau manisan rembutan dan salak, kalau dibuat manisan harga jualnya lebih tinggi. Anak-anak jadinya bisa untung," imbuhnya. 

Dari penilaian yang dilakukan tim juri Gelar Karya P5 pada 11 stan wirausaha para pelajar ini, ditetapkan sebagai terbaik stan Kelas 8C untuk perempuan, dan stan Kelas 9A untuk kelompok siswa laki-laki. 

Salah satu siswi Kelas 9A, Dina Dwi Aulia mengungkapkan, sangat senang bisa mengikuti kegiatan gelar karya wirausaha P5 di sekolahnya ini. 

"Sangat senang, (apalagi)ini pengalaman yang pertama kami, meski persiapannya agak ribet juga. Semoga acara serupa ini bisa digelar lagi, seru dan belum pernah sebelumnya soalnya," ungkapnya. 

Stan kelas Dina sendiri, menyediakan berbagai jenis makanan seperti isi bakso, juga corndog berbagai macam rasa. Sedangkan, untuk minuman seperti red velvet, teh thaicie, dan mocca. 

Di rumahnya sendiri, ia mengaku sering membantu ibunya membuat cilok, terang bulan, atau bolu pisang. (*)