TIMES MALANG, PACITAN – Menjelang Lebaran Idul Fitri 1446 H/2025 M, aksi penipuan melalui WhatsApp kembali marak di Kabupaten Pacitan. Modus yang digunakan oleh pelaku adalah mengatasnamakan Kepala Desa untuk meminta pengisian pulsa kepada warga setempat.
Salah satu kejadian yang tengah ramai diperbincangkan adalah penyalahgunaan nama dan foto profil Kepala Desa Nglaran, Triyono, serta Kepala Desa Kalikuning, Agung Pambudi. Nomor tak dikenal dengan foto profil kedua kepala desa tersebut menghubungi warga melalui WhatsApp.
Awalnya, pesan yang dikirimkan hanya berupa sapaan atau pertanyaan biasa. Namun, tak lama kemudian, pelaku meminta agar warga mengisikan pulsa ke nomor yang digunakan.
Menanggapi kejadian ini, pihak desa meminta masyarakat untuk waspada dan tidak mudah percaya terhadap pesan WhatsApp dari nomor yang tidak dikenal, meskipun menggunakan foto profil pejabat desa.
Kades Kalikuning membuat poster agar warga tak tertipu (Foto: Rojihan/TIMES Indonesia)
Triyono, Kepala Desa Nglaran, menegaskan bahwa nomor yang digunakan oleh pelaku bukanlah miliknya.
“Saya pastikan bahwa saya tidak pernah meminta pulsa kepada siapa pun melalui WhatsApp. Jika ada yang menerima pesan semacam itu, tolong abaikan saja dan jangan sampai tertipu,” ujar Triyono saat dikonfirmasi, Minggu (23/3/2025).
Senada dengan itu, Kepala Desa Kalikuning, Agung Pambudi, juga mengimbau warga untuk berhati-hati terhadap modus penipuan ini. Ia mengajak masyarakat untuk selalu melakukan konfirmasi langsung jika menerima permintaan yang mencurigakan.
“Jangan mudah percaya dengan pesan WhatsApp yang meminta sesuatu, terutama dalam bentuk pulsa atau transfer uang. Kalau ragu, silakan hubungi langsung nomor resmi perangkat desa maupun nomor yang biasanya digunakan,” kata Agung Pambudi.
Masyarakat pun diminta untuk lebih berhati-hati, terutama menjelang hari raya Idul Fitri, di mana berbagai modus penipuan sering terjadi. Kejahatan digital seperti ini memanfaatkan momentum kesibukan dan kelengahan warga dalam persiapan Lebaran.
Jika menerima pesan mencurigakan, masyarakat diminta untuk segera mengabaikan atau melaporkannya ke pihak berwenang. Dengan semakin maraknya modus penipuan digital, masyarakat diharapkan untuk lebih berhati-hati dalam berkomunikasi melalui aplikasi pesan instan.
Jangan mudah tergiur atau merasa kasihan hanya karena melihat foto profil seseorang yang dikenal, karena identitas tersebut bisa saja disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Awas, Marak Penipuan via WhatsApp Ngaku sebagai Kades di Pacitan
Pewarta | : Rojihan |
Editor | : Ronny Wicaksono |