https://malang.times.co.id/
Berita

DLH Kota Malang Klaim Bau Menyengat Sampai ke Warga Bukan Hanya Soal Sampah, Tapi Kandang Ayam

Rabu, 22 Januari 2025 - 20:37
DLH Kota Malang Klaim Bau Menyengat Sampai ke Warga Bukan Hanya Soal Sampah, Tapi Kandang Ayam Tumpukan sampah yang ada di area TPA Supit Urang Malang. (FOTO: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANG – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang mengklaim, bau menyengat yang muncul di sekitar Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Supit Urang bukan hanya muncul dari sampah, melainkan juga dari sebuah kandang ayam yang lokasinya berdekatan.

Hal ini dipaparkan Kepala DLH Kota Malang, Noer Rahman Wijaya saat menemui anggota Komisi C DPRD Kota Malang usai melakukan sidak. Ia mengatakan, kalau luas kandang ayam yang berada dekat TPA Supit Urang itu sekitar 13 hektare. 

Rahman menyebut, bau tidak sedap muncul dari kandang tersebut. Terutama saat musim penghujan. Sementara sampah di TPA Supiturang diklaim tidak mengeluarkan bau yang menyengat. 

“Kami sudah melakukan identifikasi. Salah satu potensi bau ya tetangga sebelah (kandang ayam),” ujar Rahman, Rabu (22/1/2025).

Rahman mengungkapkan, DLH telah bekerjasama dengan sebuah perusahaan untuk memproduksi bakteri. Bakteri itu dapat mengurangi bau tidak sedap yang dihasilkan cairan sampah. Dengan kondisi itu, ia cukup percaya diri bahwa bau yang menyengat bukan berasal dari TPA Supit Urang.

"Kami telah kerjasama dengan perusahaan untuk menghasilkan bakteri itu. Setiap hari kami tabur. Sekarang kita berada di TPA Supiturang, ada baunya tidak?,” ungkapnya.

DLH Kota Malang juga tengah mengupayakan pendekatan ke pelaku usaha peternakan ayam. Rahman menyadari tidak bisa menghentikan operasional atau usaha yang sedang dikerjakan oleh orang lain. Namun, juga berharap ada solusi agar bau tidak sedap bisa diatasi.

“Kita lakukan upaya pendekatan, bagaimana bisa sama sama melakukan treatment dampak bau bisa teratasi,” katanya.

Bau tidak sedap yang dirasakan warga sekitar, khususnya wilayah Desa Jedong dan Pandanlandung, Kabupaten Malang ini sering menimbulkan munculnya lalat. Serangga yang identik dengan sampah atau bau tidak sedap itu banyak mengerumuni rumah warga ketika musim penghujan. 

Saat ditanya apakah bau ayam bisa memunculkan lalat, Rahman mengaku belum melakukan kajian mengenai hal tersebut.

"Saya belum punya kajiannya berkait dengan di mana bau itu. Menurut pemahaman saya kalau bau yang menyengat, pastilah lalat akan datang," imbuhnya.

TPA Supit Urang mengolah sampah poslandfil dengan luas hampir 26 hektare. Jumlah itu diperkirakan akan terus bertambah seiring meningkatnya volume sampah. Upaya mencari tempat lain juga tengah dipikirkan. Rahman juga mengaku perlunya kesadaran dari masyarakat untuk memilah sampah sejak awal.

"Pola pikir masyarakat harus berubah. Sehebat apapun inovasi dan improvisasinya, banyaknya anggaran, persoalan terbesar ada di hulu yakni perilaku masyarakat," tuturnya.

Ia juga tak memungkiri bahwa bau ini tidak akan bisa hilang sepenuhnya. Akan tetapi, ia berjanji akan berusaha untuk meminimalisir bau tersebut agar tak berdampak ke warga sekitar.

“Ada beberapa masalah dari dulu, kita lakukan percepatan bagaimana masalah bisa kita selesaikan. Saya gak berani bilang akan hilang, tapi kita berharap ini agak berkurang baunya,” ucapnya.(*)

Pewarta : Rizky Kurniawan Pratama
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.