https://malang.times.co.id/
Ekonomi

Lahan Menyempit, Tantangan Menggila, Petani Muda Didorong Jadi Garda Terdepan

Kamis, 08 Mei 2025 - 16:37
Lahan Menyempit, Tantangan Menggila, Petani Muda Didorong Jadi Garda Terdepan District Multi Stakeholder Forum (DMSF) di Ruang Rapat BKPSDM Kabupaten Malang, Rabu (7/5/2025). (Foto: Polbangtan Malang for TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANG – Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya peran generasi muda dalam sektor pertanian sebagai pilar utama ketahanan ekonomi nasional. Amran menyatakan bahwa keterlibatan petani muda dalam pembangunan pertanian Indonesia menjadi faktor penentu keberlangsungan pangan nasional. Oleh karena itu, petani muda harus menjadi contoh bagi petani lainnya dan didukung oleh sumber daya manusia pertanian yang berasal dari usia produktif.

Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian Idha Widi Arsanti menyatakan bahwa Program YESS menjadi barometer dalam menciptakan petani muda yang mampu memberdayakan sumber daya alam dengan kekuatan sumber daya manusia di dunia bisnis. Program tersebut dirancang untuk memperkuat kapasitas generasi muda dalam bidang pertanian, baik dari sisi kompetensi teknis maupun kemampuan kewirausahaan.

Dia menambahkan bahwa Program YESS diharapkan dapat membuka peluang bagi generasi muda di pedesaan untuk menjadi wirausahawan di bidang pertanian serta mencetak tenaga kerja yang terampil dan kompeten dalam sektor tersebut.

Pemerintah Kabupaten Malang terus mendorong keberlanjutan Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) melalui penguatan kelembagaan petani milenial dan sinergi lintas sektor. Hal tersebut terungkap dalam kegiatan District Multi Stakeholder Forum (DMSF) yang digelar di Ruang Rapat BKPSDM Lantai 2, Rabu (7/5/2025). Forum tersebut menjadi wadah koordinasi lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD), lembaga pendidikan, penyuluh, serta pelaku utama dan pelaku usaha muda di bidang pertanian.

DMSF-2.jpg

Kepala Bappeda Kabupaten Malang Slamet Budi Samsul menegaskan pentingnya pertanian sebagai sektor strategis dan investasi masa depan. Ia menggarisbawahi bahwa keberlanjutan Program YESS tidak boleh berhenti setelah pendanaan selesai, melainkan harus dilanjutkan dengan integrasi ke dalam indikator pembangunan daerah, termasuk dalam RPJMD mendatang.

"Pertanian adalah investasi. Pemenuhan kebutuhan pangan termasuk susu untuk program makan sehat membuka peluang besar bagi peternak muda. Ini harus menjadi perhatian bersama,” ujarnya.

Selain itu, tantangan penyempitan lahan akibat alih fungsi untuk pembangunan perumahan juga disorot. Kepala BAPPEDA menegaskan bahwa lima tahun ke depan Pemkab Malang akan memfokuskan pembangunan pada sektor pertanian.

Dalam forum tersebut, Harwanto selaku Penanggung Jawab Komponen 2 Program YESS, menyampaikan pentingnya sinergi kelembagaan. Menurutnya, lebih dari 43% penerima manfaat (PM) Program YESS memiliki lahan lebih dari 1 hektar, namun jumlah ini terus menurun. Ia juga mendorong agar PM tergabung dalam kelompok tani atau membentuk koperasi demi memperkuat posisi mereka dalam sistem pertanian nasional.

DMSF-3.jpg

Diskusi juga menyoroti rencana pembentukan Koperasi Merah Putih (KMP) yang diharapkan menjadi wadah ekonomi baru bagi petani milenial. Namun, beberapa peserta forum, termasuk dari BPP Karangploso dan Gapoktan, mengeluhkan belum jelasnya petunjuk teknis serta proses pelibatan kelembagaan lokal.

Menjawab hal tersebut, pihak Bappeda menyampaikan bahwa pembentukan koperasi Merah Putih masih menunggu arahan teknis dari pusat, namun rekomendasi untuk segera melaksanakan musyawarah desa khusus (Musdesus) telah diberikan.

Slamet, yang memandu jalannya forum, menekankan pentingnya kesinambungan. “Program YESS sudah berjalan lima tahun. Jangan sampai berakhir begitu saja. Kami ingin PM tetap didampingi dan terfasilitasi melalui lembaga yang ada, termasuk koperasi dan kelompok tani,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Malang Setiawan mengonfirmasi bahwa sejumlah kelompok tani sudah bergabung dengan koperasi Merah Putih. Namun, diperlukan sosialisasi lebih lanjut agar PM tidak hanya menjadi objek program, melainkan juga pelaku aktif dalam kelembagaan ekonomi.

Menutup forum, semua pihak sepakat untuk segera menyusun langkah konkret dan menyepakati bentuk sinergi antar program, dengan harapan hasil dari DMSF ini menjadi dasar keberlanjutan Program YESS dan penguatan kelembagaan petani milenial di Kabupaten Malang. (*)

Pewarta : Rochmat Shobirin
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.