TIMES MALANG, JAKARTA – Arsenal menunjukkan ambisi serius dalam perebutan gelar Liga Inggris dengan kemenangan telak 5-1 atas juara bertahan Manchester City, Minggu (2/2/2025) malam.

Hasil ini memangkas jarak dengan pemuncak klasemen menjadi enam poin dan semakin memperketat persaingan di papan atas.

Kapten Arsenal, Martin Odegaard, membuka keunggulan saat laga baru berjalan dua menit. Setelah itu, The Gunners tampil dominan, terutama di babak kedua, dengan dua pemain muda, Myles Lewis-Skelly dan Ethan Nwaneri, turut mencetak gol.

Manchester City sempat menyamakan kedudukan melalui gol ke-250 Erling Haaland dalam karier seniornya pada menit ke-55.

Namun, harapan mereka bertahan hanya sekejap sebelum Arsenal kembali mengambil kendali dan mengakhiri pertandingan dengan kemenangan meyakinkan.

Kekalahan ini hampir pasti mengubur peluang City untuk meraih gelar liga kelima secara beruntun.

Dominasi Arsenal dan Kelemahan City

Arsenal kini tak terkalahkan dalam 14 pertandingan liga, mengoleksi 50 poin dari 24 laga, tertinggal enam poin dari Liverpool yang masih memiliki satu pertandingan lebih banyak. Sementara itu, Manchester City terpuruk di posisi keempat dengan 41 poin.

Sepanjang musim ini, Arsenal kerap dikritik karena terlalu bergantung pada gol dari situasi bola mati. Namun, dalam laga ini, mereka tampil penuh kreativitas dan ketajaman, mencatat kemenangan kandang terbesar musim ini di liga.

"Itu pertandingan yang luar biasa, performa luar biasa, dan atmosfer di stadion sangat luar biasa. Saya sangat senang," kata Odegaard. "Di akhir pertandingan, saya pikir kami mendapatkan hasil yang memang pantas kami raih."

City sebenarnya datang dengan modal enam laga tak terkalahkan di liga, tetapi dalam pertandingan ini mereka terlihat inferior. Hanya di akhir babak pertama mereka sempat memberi perlawanan, memaksa kiper Arsenal, David Raya, melakukan beberapa penyelamatan krusial.

"Kekalahan ini sulit diterima," ujar bek City, John Stones. "Apa yang kami tunjukkan di 30 menit terakhir tidak bisa diterima."

Kesalahan Fatal City, Arsenal Tanpa Ampun

Arsenal memanfaatkan kelengahan City sejak awal pertandingan. Gol pertama mereka tercipta ketika Manuel Akanji kehilangan bola akibat tekanan dari John Stones, yang kemudian dimanfaatkan oleh Kai Havertz untuk memberikan assist kepada Odegaard.

Arsenal hampir menggandakan keunggulan ketika Gabriel Martinelli sukses menaklukkan kiper Stefan Ortega, tetapi golnya dianulir karena offside.

Tak lama kemudian, City kembali melakukan kesalahan saat membangun serangan dari belakang, tetapi Havertz menyia-nyiakan peluang emas dengan tembakan yang melebar.

Di sisi lain, Haaland hampir tidak menyentuh bola sepanjang babak pertama. Namun, ia akhirnya menunjukkan ketajamannya di menit ke-55 dengan menanduk umpan Savinho untuk menyamakan kedudukan.

Sayangnya, City gagal mempertahankan momentum. Hanya 38 detik setelah gol tersebut, Phil Foden kehilangan bola di area pertahanan sendiri, yang berujung pada tembakan Thomas Partey yang mengenai Stones dan berbelok ke gawang, membuat Ortega tak berdaya.

Setelah itu, Arsenal semakin percaya diri. Lewis-Skelly mencetak gol ketiga lewat tendangan terarah setelah menerima umpan dari Declan Rice.

Havertz, yang sempat membuang peluang di babak pertama, menebus kesalahannya dengan gol keempat setelah memanfaatkan umpan Gabriel Martinelli dalam serangan balik cepat.

Pesta Arsenal ditutup oleh pemain muda Ethan Nwaneri, yang mencetak gol dengan tembakan melengkung indah setelah serangkaian operan apik. Gol tersebut membuat stadion Emirates bergemuruh, menegaskan dominasi Arsenal atas City.

Tantangan Berikutnya untuk Arsenal dan City

Arsenal kini mengalihkan fokus ke semifinal Piala Liga melawan Newcastle United, di mana mereka harus membalikkan ketertinggalan agregat 0-2. Sementara itu, Manchester City harus segera bangkit, karena laga berat melawan Real Madrid di babak playoff Liga Champions sudah menanti.

"Kami tidak bisa mengakhiri pertandingan dengan cara seperti ini. Kami seharusnya bisa mencetak tiga gol tambahan, tetapi tim harus tetap stabil," ujar manajer City, Pep Guardiola. (*)